Warga Tanjung Priok Masih Butuh Perlintasan Liar yang Rencananya Ditutup PT KAI

Satu titik perlintasan liar yang rencananya ditutup ada di sepanjang jalur Stasiun Tanjung Priok, Jakarta Utara, salah satunya di Jalan RS Paru-Paru.

Penulis: Gerald Leonardo Agustino | Editor: Wahyu Aji
TRIBUNJAKARTA.COM/GERALD LEONARDO AGUSTINO
Perlintasan liar di Jalan RS Paru-paru, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin (8/4/2019). 

Meski ia tahu bahwa terkadang berbahaya, Sudiyono menilai bahwa warga pasti berhati-hati, terlebih sudah ada penjaga palang perlintasan.

"Memang kalau nggak konsen, tahu-tahu ada kereta, kan posisi jalannya itu tanjakan terus langsung rel. Tapi sekarang ada yang jaga secara swadaya," kata Sudiyono.

Sebelumnya, PT KAI berencana menutup perlintasan liar di sepanjang jalur Stasiun Duri, Jakarta Barat dan Stasiun Tanjung Priok, Jakarta Utara pada tahun 2019.

Senior Manager Corporate Communication Daop 1 PT Kereta Api Indonesia (KAI), Eva Chairunissa menuturkan, penutupan itu dilakukan untuk menekan angka kematian akibat kecelakaan dengan kereta api yang melintas.

Ia mengakui adanya ratusan perlintasan liar di Jakarta yang merupakan bagian dari wilayah Daop 1 PT KAI.

Karenanya, PT KAI sudah memetakan 47 perlintasan liar yang diupayakan ditutup sehingga dapat mengurangi dampak kematian akibat kecelakaan.

"Salah satunya di sepanjang jalur Stasiun Duri dan Stasiun Tanjung Priok. Di situ sangat banyak (perlintasan liar)," kata Eva kepada wartawan, Minggu (7/4/2019).

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved