Menengok Kampung Arab dan Jembatan Kambing di Pekojan Jakarta Barat

Kampung Arab, begitulah disebutnya lokasi yang berada di wilayah Kelurahan Pekojan, Tambora, Jakarta Barat.

Penulis: Leo Permana | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
TribunJakarta.com/Leo Permana
Sejumlah warga yang keluar dari Masjid An Nawier yang berada di kawasan Kampung Arab, Pekojan Jakarta Barat, Jumat (12/4/2019). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Leo Permana

TRIBUNJAKARTA.COM, TAMBORA - Kampung Arab, begitulah disebutnya lokasi yang berada di wilayah Kelurahan Pekojan, Tambora, Jakarta Barat.

TribunJakarta.com pun mencoba menyambangi lokasi tersebut pada Jumat (12/4/2019).

Seorang warga yang pernah tinggal di sana, Salim berbagi cerita mengenai Kampung Arab tersebut.

Sembari mengenang, ia bercerita kakeknya bermukim di kawasan tersebut sejak tahun 1800-an.

"Saya tinggal di Jalan Pengukiran Raya No. 38," ucap Salim di lokasi, Jumat (12/4/2019).

Ia menceritakan pada awalnya daerah tersebut dihuni oleh orang Khoja, India yang beragama Islam.

"Kalau saat ini Pakistan lah, dipanggilnya orang Khoja," katanya.

Masjid Langgar Tinggi yang saat ini sedang di renovasi, Pekojan Jakarta Barat, Jumat (12/4/2019).
Masjid Langgar Tinggi yang saat ini sedang di renovasi, Pekojan Jakarta Barat, Jumat (12/4/2019). (TribunJakarta.com/Leo Permana)

Zaman Belanda dulu, lanjut Salim, mereka dikumpulkan, dikelompokkan, dan dibuat kampung, lalu lama-lama campur dengan orang Arab.

"Nah dianya makin lama makin tersingkir (orang Khoja), pergilah kemana, banyak orang keturunan Arab akhirnya sampai ke wilayah sini nih, Pekojan seluruhnya nih ya," jelas Salim.

Menurutnya, wilayah Kampung Arab itu meliputi Jalan Pengukiran Raya, Masjid Pekojan (Masjid An Nawier) hingga ke Jalan Bandengan.

Salim menyampaikan, untuk sekarang warga Kampung Arab sudah banyak yang pindah.

Kini warganya sudah campur, ada orang Melayu, Arab, dan keturunan Khoja serta orang Thionghoa.

"Lama-lama, pembauran, terus yang pindah dan sekarang yang kebanyakan orang (keturunan) Cina. Orang Melayunya sudah kurang, pendatang semua lah kebanyakan," ujarnya.

"Ada yang rumahnya dijual, dikontrakin, ada sebagian saja sekarang yang tinggal, sisa-sisanya saja. Untuk orang Arab yang tinggal keturunan Yaman kebanyakan," lanjut dia.

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved