Cegah Aksi Corat-coret, Orang Tua Wajib Jemput Anak di Sekolah Saat Hari Terakhir Ujian

Maraknya aksi corat-coret yang dilakukan pelajar di hari terakhir ujian, ditanggapi Kasi Sudin Pendidikan Kecamatan Kebon Jeruk, Sri Wahyuningsih.

Penulis: Leo Permana | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
TribunJakarta.com/ Leo Permana
Kasi Sudin Pendidikan dari Kecamatan Kebon Jeruk, Sri Wahyuningsih saat ditemui di SDN 08 Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Senin (22/4/2019). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Leo Permana

TRIBUNJAKARTA.COM, KEBON JERUK - Maraknya aksi corat-coret yang dilakukan pelajar di hari terakhir ujian, ditanggapi Kasi Sudin Pendidikan Kecamatan Kebon Jeruk, Sri Wahyuningsih.

Sri menjelaskan, hal itu dikarenakan pada hari terakhir pelaksanaan ujian, orang tua murid wajib menjemput anaknya di sekolah.

"Nggak ada di kita (Kebon Jeruk) sudah nggak ada atau nggak boleh coret-coret, saat hari terakhir ujian, anak-anak wajib jemput," katanya di Kebon Jeruk, Jakbar, Senin (22/4/2019).

Ia menambahkan, bila nantinya ada yang corat-coret, orang tua murid itu akan dipanggil, lalu KJP diputus.

Hal itu, lanjut Sri, sesuai konsekuensinya apabila nanti diterima di sekolah negeri, si anak tersebut tidak akan menerima KJP selama tiga tahun.

"Ini biasanya selesai, pada kamis nanti mereka langsung salam-salaman dengan gurunya, terus salat kemudian pulang," jelas Sri.

"Orang tuanya menjemput, jadi kalau orang tuanya belum menjemput tidak boleh diizinkan pulang. Jadi si anak itu sudah miliki nomor, orang tuanya sampaikan nomornya, nanti jemput, jadi sudah biasa," lanjutnya.

Maka dari itu, ia sampaikan selama ini aman-aman saja tidak ada aksi corat-coret atau tawuran.

Kemudian pihak orang tuanya juga sudah pada tahu dan mereka memang menjemput, karena wajib untuk jemput.

Menurutnya, hal itu sudah diterapkan pada sekolah yang berada di lingkup wilayah DKI Jakarta.

"Kalau pun ada (corat-coret) mungkin sama hanya orang habis tes ya habis ujian ya, saking gembiranya ya nah itu meluapkan kegembiraan dengan corat-coret, sebenarnya sih sekolah larang atau tidak boleh yang seperti itu," ujarnya.

Inisiatif murid Sumbang Seragam

Sri mengatakan, murid-murid dibanding mencorat-coret seragamnya mereka malah berinisiatif menyumbangkannya.

Dua Murid SD di Kebon Jeruk Terpaksa Ikuti Ujian Susulan Karena Sakit

Peserta Ujian Nasional SMP di Pantura Tangerang Masih Menggunakan Sistem Tulis

Ia menjelaskan seragam yang disumbangkan merupakan seragam terakhir yang mereka kenakan, kemudian diserahkan ke pihak sekolah.

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved