Pilpres 2019
Haikal Hassan Minta Maaf Gunakan Data Hoax Soal 13 Juta Orang Gila Nyoblos, KPU Beberkan Data
Haikal Hassan meminta maaf atas kicauannya tentang 13 juta orang gila mencoblos. KPU bereaksi dan jelaskan data sebenarnya dan definisi orang gila.
Penulis: Mohamad Afkar Sarvika | Editor: Y Gustaman
TRIBUNJAKARTA.COM - Kicauan Juru Bicara BPN Prabowo-Sandiaga, Haikal Hassan, belum lama ini menjadi sorotan di media sosial.
Dalam kicaunnya, Haikal Hassan menyebut ada 13 juta orang gila ikut melakukan pencoblosan pada 17 April 2019 kemarin.
Haikal Hassan juga menyinggung soal formulir C1 hingga video.
"Katanya org gila nyoblos ada 13juta. Trus ada video nya? Ada catatannya? Ada formulir C1 nya? Masa gak ada yg rekam? Mana 13juta itu?"
"Allah saja tak memberi kewajiban apa2 thd orang gila... anda malah waiibkan ikut nyoblos."
"Yg gila siapa ya? Mudah2an yg curang menjadi gila..." tulis Haikal Hassan.
• Prabowo-Sandi Kuasai Sumatera, Selisih 2.957 Suara dengan Jokowi-Maruf di Bengkulu
Saat itu, kicauan Haikal Hassan pun langsung mendapat banyak respon dari pengguna Twitter.
Komisioner KPU, Pramono Ubaid Tanthowi bahkan ikut menanggapi kicauan Haikal Hassan itu.
Ia menyebut bahwa tidak ada pemilih gila.
• Sungai Ciliwung Meluap, Pemukiman Padat Penduduk Sempat Terendam Banjir Satu Meter di Depok
• Kemendikbud Butuh 40 Guru/Tendik untuk Sekolah Indonesia di Luar Negeri, Cek Info Resminya Di Sini!
• Serba-Serbi IIMS 2019 : Custom Lukisan dari Jaket Hingga Motor, Harganya Capai Jutaan
Dalam balasannya, Pramono Ubaid juga menyebut bahwa angka 13 juta adalah hoax.
"Mohon maaf, pak @haikal_hassan. Pemilih "gila" itu hoax."
"Yg benar, sesuai Putusan MK 135/2015 adalah pemilih dg "gangguan jiwa/ingatan"."
"Gila hanya salah satu jenisnya. Lagipula angkanya juga hoax."
"Dulu 14 juta. Sekarang didiskon jadi 13 juta."
"Yg benar hanya 54.295. Demikian," balas Pramono.