Pilpres 2019
Haikal Hassan Minta Maaf Gunakan Data Hoax Soal 13 Juta Orang Gila Nyoblos, KPU Beberkan Data
Haikal Hassan meminta maaf atas kicauannya tentang 13 juta orang gila mencoblos. KPU bereaksi dan jelaskan data sebenarnya dan definisi orang gila.
Penulis: Mohamad Afkar Sarvika | Editor: Y Gustaman
Kicauan Jurkam Prabowo-Sandi, Haikal Hassan baru-baru ini mencuri perhatian warganet.
Beberapa waktu lalau Haikal Hassan mencuitkan hal tentang beberapa nama pimpinan Lembaga survei.
Ada pun beberapa nama yang disebutkan di antaranya CEO Poltracking Hanta Yuda, Direktur Eksekutif Indikator, Burhanuddin Muhtadi.
Selain itu disebutkan pula Direktur Eksekutf Charta Politika, Yunarto Wijaya.
"Denny J.A
Saiful Muzani
Yunanto Wijaya
Burhanuddin Muhtadi
Hanta Yudha Ehm ehem.... uhuk uhhuk....," begitu cuit Haikal Hassan, Minggu (21/4/2019).

Tidak diketahui secara pasti maksud dari kicauan Haikal Hassan itu.
• Pelaksaan UNBK di Kota Bekasi Sempat Terkendala Server Hingga Sempat Molor
• Data Real Count KPU Sudah 15,2%: Jokowi-Maruf Kuasai 20 Provinsi Plus LN, Prabowo-Sandi 14 Provinsi
Namun diketahui sebelumnya bahwa hasil quick count dari beberapa lembaga survei in isempat dipertanyakan oleh BPN.
Beberapa lembaga survei bahkan sampai dilaporkan ke komisi Pemilihan Umun (KPU).
Ada 6 lembaga survei yang dilaporkan Tim Advokasi dan Hukum BPN Prabowo-Sandi.
Keenam lembaga survei tersebut antara lain LSI Denny JA, Indo Barometer, Charta Politika, SMRC, Poltracking, dan Voxpol.
TONTON JUGA: