Ramadan 2019
Identik dengan Toko Minyak Wangi, Ternyata Begini Sejarah Kawasan Condet
Ia menambahkan lokasi sepanjang Jalan Raya Condet merupakan akses warga, sehingga kawasan tersebut menjadi pusat penjualan bibit minyak wangi.
Penulis: Nur Indah Farrah Audina | Editor: Ilusi Insiroh
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Nur Indah Farrah Audina
TRIBUNJAKARTA.COM, KRAMAT JATI - Habib Ahmadun Bin Abdullah Alatas mengungkapkan alasan warga keturunan Arab di Condet identik jualan minyak wangi.
Habib Ahmadun Bin Abdullah Alatas merupakan cucu almarhum Habib Muchsin bin Muhammad Alatas yang disegani masyarakat dan makamnya dikenal sebagai makam kramat di Condet, Jakarta Timur.
"Awalnya penjualan minyak wangi itu dari Habib Taufik Assegaf yang menggelar dagangannya menggunakan meja di Masjid Al Hawi pada 1970-an," ujar Habib Ahmadun.
Masjid Al Hawi merupakan tempat syiar dakwah para ulama sehingga orang dari mana saja datang dan sudah memiliki banyak jamaah.
Lambat laun usaha Habib Taufik mengalami peningkatan, kemudian buka toko parfum di samping jembatan Kali Item.
"Nah dari situ orang-orang mulai mengikuti jejak beliau," tuturnya kepada TribunJakarta.com, Senin (6/5/2019).
Ia menambahkan lokasi sepanjang Jalan Raya Condet merupakan akses warga, sehingga kawasan tersebut menjadi pusat penjualan bibit minyak wangi.
• Meski Dituakan, Warga Condet Jaga Kesederhanaan 3 Makam Ini
• Bolehkah Makan dan Minum Jika Sudah Imsak? Simak Penjelasannya
• Respons Ivan Gunawan Melihat Ruben Onsu Pamer Kebersamaan dengan Ayu Ting Ting dan Shaheer Sheikh
• Singgung Pernikahan dengan Vicky Nitinegoro, Nikita Mirzani Disemprot Ivan Gunawan: Jangan Gitu
"Banyaknya jamaah dan kawasan tersebut merupakan akses jalan itu. Akhirnya para penjual minyak wangi yang masih keturunan Arab dan mengikuti jejak Habib Taufik Assegaf membuka toko," jelas dia.
Belakangan warga keturunan merasa lebih cocok berjualan minyak wangi di kawasan tersebut dari pada di luar.
Lantaran syiar Islam berpusat di Masjid Al Hawi, maka dibuatlah kawasan Condet menjadi tempat penjualan minyak wangi.
Agar para jamaah yang datang bisa membeli minyak wangi langsung di lokasi tersebut pada zaman itu.
"Akhirnya usaha tersebut tetap bertahan sampai sekarang," sambungnya.
Pantauan TribunJakarta.com, ketika memasuki Jalan Raya Condet, kita akan disuguhkan oleh toko parfum yang berada di sisi kanan maupun kiri jalan.
Selain itu, ketika melewati jalan tersebut, wangi parfum juga sesekali menusuk indera penciuman.