Ramadan 2019

Identik dengan Toko Minyak Wangi, Ternyata Begini Sejarah Kawasan Condet

Ia menambahkan lokasi sepanjang Jalan Raya Condet merupakan akses warga, sehingga kawasan tersebut menjadi pusat penjualan bibit minyak wangi.

Penulis: Nur Indah Farrah Audina | Editor: Ilusi Insiroh
TribunJakarta.com/Nawir Arsyad Akbar
Beberapa toko parfum di wilayah Condet, Kramat Jati, Jakarta Timur, Kamis (28/6/2018). 

Ada pula beberapa toko yang menjual pakaian muslim dan rata-rata penjual di toko parfum sepanjang Jalan Raya Condet merupakan warga pribumi.

Sekitar Tahun 1935, Turunan Arab Mulai Masuki Kawasan Condet

Banyak orang keturunan Arab tinggal di Condet, Jakarta Timur dimulai pada tahun sekitar 1935.

Hal ini diungkapkan oleh Habib Ahmadun Bin Abdullah Alatas yang tinggal di daerah Cawang, Jakarta Timur.

Ia menjelaskan dulunya para ulama seperti Datuk Ibrahim, Datuk Merah, Datuk Giong dan lain sebagainya datang untuk berdakwah di kawasan Condet

"Mulanya mereka itu datang untuk berdakwah, syiar islam di Masjid Al Hawi yang berada di Jalan Raya Condet," ujar Habib Ahmadun kepada TribunJakarta.com, Senin (6/5/2019).

Saat itu mereka juga sembari berdagang namun dagangnya ala kadarnya saja.

Hidup mereka dihabiskan untuk berdakwah bahkan tidur pun susah.

"Akhirnya jamaah dari mana-mana mulai berdatangan dan singgah di kawasan itu. Salah satunya turunan Arab yang kemudian menetap di situ," terang dia.

Masjid Al Hawi yang terkenal dengan para pendakwahnya yang sopan dan santun, seperti Habib Muchsin bin Muhamad Alatas lalu diteruskan ke Habib Muhammad bin Ahmad Al Hadad dan anak-anaknya membuat para jamaah di wilayah Indonesia datang  ke Condet.

"Jadi memang kalau orang ada masalah apa saja datangnya ke Masjid Al Hawi. Makanya dari dulu sudah banyak orang yang berdatangan," kata Habib Ahmadun.

Nah, orang keturunan Arab di situ juga merupakan orang Jakarta juga tapi tinggalnya di Tanah Abang, Petamburan dan lain sebagainya yang memutuskan pindah ke lokasi tersebut.

"Supaya bisa lebih dekat dengan Masjid Al Hawi," tambahnya.

Ia melanjutkan, salak dan duku asli Condet juga menjadi alasan para turunan Arab semakin betah bermukim di kawasan Condet.

Selain itu, Habib Ahmadun Bin Abdullah Alatas menjelaskan kawasan Condet dulunya dikenal dengan nama Kampung Kramat ketika Habib Muchsin bin Muhamad Alatas meninggal dunia.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved