Tak Kenal Lelah, Tukang Sol Sepatu Berusia 98 Tahun Ini Tetap Bekerja Keras Demi Keluarga
Di usianya yang ke-98 tahun, pria paruh baya tetap menjahit sepatu orang lain demi mendapatkan uang untuk keluarganya.
Penulis: Muhammad Rizki Hidayat | Editor: Satrio Sarwo Trengginas
"Jadi berasa punya keluarga di Jakarta," lanjut Herman sambil tertawa.
Menyoal penghasilan sehari, Herman menyatakan mampu mengantongi minimal Rp 100 ribu.
"Paling banyak dua ratus (Rp 200 ribu)," ucapnya sambil memasukan benang ke dalam pinggiran sepatu.
"Nanti bakal saya sisihkan untuk menabung. Buat pulang kampung ke Garut. Lebaran di sana," sambungnya.
Dia pun berharap, agar kondisi kesehatannya tetap terjaga.
Sehingga cita-citanya untuk bersua dengan keluarga di Garut dapat terwujud.
"Saya penginnya bisa terus sehat dan banyak rezeki biar bisa bahagiakan keluarga. Ketemu sama keluarga di Garut. Senang banget saya," pungkas Herman yang memakai sandal jepit.
Diketahui, Herman bersama penjual jasa sol sepatu lainnya mengontrak di kawasan Jalan Kramat, Jakarta Pusat.
Dan hari ini, pukul 16.58 WIB, Herman harus menjahit delapan pasang sepatu yang rusak.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jakarta/foto/bank/originals/tukang-sol-sepatu.jpg)