1 Tahun Tragedi Bom Bunuh Diri Surabaya, Begini Kondisi Anak-anak Pelaku Saat Ini
Setahun yang lalu tepatnya 13 Mei 2018, rangkaian tragedi bom bunuh diri mengguncang Kota Surabaya. Bagaimana kondisi anak-anak pelaku?
Mereka juga kerap berbaur dengan warga lain.
Keakraban antara keluarga Tri Ernawati dengan warga begitu kental.
"Mereka masih aktif di kegiatan RT. Setiap kali kami undang di kegiatan ke-RTan mereka pasti hadir," ucapnya.

Terkait rencana Kemensos yang akan mengembalikan anak pasangan Tri Ernawati dan Tri Murtiono yang selamat dari peristiwa bom bunuh diri ke lingkungan masyarakat, Kukuh menjamin bila warga bakal menerima anak tersebut.
"Warga akan menerima dengan baik. Kami juga akan turut menjaganya. Dia masih kecil, dia tidak salah dan tak tahu apa-apa. Saya beberapa hari mendengar soal kabar ini. Pihak dinas sosial maupun kepolisian juga pernah datang ke sini untuk menanyakan persiapan keluarga terkait bakal kembalinya anak tersebut," katanya.
Ditanya soal respons keluarga terkait rencana tersebut, Kukuh tak tahu-menahu sebab hal itu merupakan masalah internal keluarga.
"Soal respons, saya tidak tahu. Karena bukan ranah saya tetapi yang jelas warga menerima anak tersebut," ujarnya.
Usai menemui Kukuh Santoso, Harian Surya sempat mampir ke rumah keluarga Tri Ernawati.
Namun, benar kata Kukuh, keluarga tersebut sangat tertutup jika berhadapan dengan wartawan.
Harian Surya bertemu dengan kakak pertama Tri Ernawati, berinisial B yang usianya sekitar (52).
Saat ditanya soal kabar ini, B tak banyak bicara.
• Kondisi Hancur, Jenazah Tiga Pelaku Bom Bunuh Diri Segera Dimakamkan
• Pelaku Bom Bunuh Diri di Filipina Disebut WNI: Potongan Tubuh Ini Akan Jadi Petunjuk
• Risma Beberkan Alasan Anak-anak Pelaku Bom Bunuh Diri Tak Bisa Diadopsi
• 40 Sekolah Galang Dana Solidaritas Cinta untuk Korban Bom Bunuh Diri Surabaya, Terkumpul Rp 24 Juta
Dia juga mengatakan, tak tahu-menahu soal kabar kembalinya anak Tri Ernawati.
Bila anak tersebut benar dikembalikan ke keluarga, dirinya akan menerimanya.
"Saya tidak tahu kabar itu. Bila dikembalikan kami akan menerima dan merawatnya," katanya.
Sementara itu, anak-anak pasangan Anton Febrianto (47)- Puspitasari (47), juga termasuk yang dirawat Kemensos.