Pileg 2019
Analisa Pengamat Soal Caleg Lolos di DPRD Tangsel, PSI Dapat 4 Kursi Tenggelamkan PPP dan NasDem
Seperti diketahui, PSI dikenal dengan jargon politik yang segar bahkan cukup kontroversial seperti menolak Perda syariah, menolak intoleransi.
Penulis: Wahyu Aji Tribun Jakarta | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Jaisy Rahman Tohir
TRIBUNKAKARTA.COM, TANGERANG SELATAN - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menjadi kuda hitam yang tangguh pada pemilihan DPRD tingkat kota wilayah Tangerang Selatan (Tangsel) periode 2019-2024.
Partai yang baru menjalani Pemilu pertamanya itu langsung menyalip partai-partai besar dan menyabet empat kursi.
Perolehan itu terlihat dari hasil rekapitulasi suara tingkat kota Tangsel yang rampung sekira sepekan lalu.
Mengusung jargon-jargon segar dengan wajah baru sama sekali, PSI justru diterima warga urban Tangsel.
Seperti diketahui, PSI dikenal dengan jargon politik yang segar bahkan cukup kontroversial seperti menolak Perda syariah, menolak intoleransi dan menolak poligami.
Selain itu orang-orang muda di partai besutan Grace Natalie itu dianggap jelas keberpihakannya terhadap millenial.
"PSI juga mendapat simpati dari pemilih pemula karena dianggap sangat pro generasi millennial," kata Pengamat Politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Zaki Mubarrok kepada TribunJakarta.com, Selasa (14/5/2019).
Selain itu, PSI juga nyaring bersuara tentang anti korupsi. Teriakan itu seakan menunjuk partai-partai lama yang kebanyakan mesti ada kadernya yang terlibat rasua.
"PSI mengusung isu-isu anti korupsi dan good governance. Banyak yang muak dengan parpol lama dan mengalihkan harapannya ke PSI," jelasnya.
Merujuk perolehan empat kursi di dewan Tangsel, Zaki hanya bisa menanti realisasi janji politik partai berlambang bunga itu.
"Kita tunggu apakah janji-janji itu bisa direalisasikan," tutupnya.
Daftar 50 caleg yang diprediksi lolos DPRD Tangsel

Kontestasi Pemilu 2019 yang memperebutkan kursi presiden dan wakil presiden serta kursi legislatif dari tingkat kota sampai tingkat pusat sudah mulai memasuki babak akhir rekapitulasi.
Ratusan caleg di Tangerang Selatan (Tangsel) sudah berjibaku dalam kampanye memperebutkan simpati masyarakat untuk mendapatkan suara mereka.
Berbagai cara dilakukan para caleg kota untuk merebutkan kursi empuk di gedung DPRD Tangerang Selatan yang belum lama rampung dibangun.
Perjuangan mereka berakhir di tangan masyarakat yang pergi ke TPS untuk memilih.
Per Kamis (9/5/2019), suara warga Tangsel sudah direkapitulasi dan diplenokan di tingkat kota yang ketukan palunya diketuk di kantor KPU Tangsel, Jalan Buana Kencana, Rawa Buntu, Serpong.
• Daftar 50 Caleg DPRD Tangsel yang Diprediksi Lolos Versi Rekapitulasi Tingkat Kota
Kendala di beberapa kecamatan membuat rekapitulasi di tingkat kota sempat molor.
TribunJakarta.com mengikuti pasang surut perkembangan rekapitulasi setiap kecamatan di tingkat kota yang berlangsung selama lima hari sejak Minggu (5/5/2019).
Dari hasil rekapitulasi itu, didapati jumlah suara yang diraih para caleg ataupun partai di enam daerah pemilihan, yakni: Serpong-Setu, Serpong Utara, Pondok Aren, Ciputat Timur, Ciputat dan Pamulang.
Berdasarkan regulasi KPU, suara total partai dan caleg dijumlah untuk kemudian dikalkulasi menggunakan metode Sainte Lague.
Metode Sainte Lague itu untuk menentukan jumlah kursi yang didapat setiap partai.
Ketika jumlah kursi diketahui, caleg dengan suara terbesar di setiap partailah yang berhak mendapatkan kursi.
Dari hasil rekapitulasi tingkat kota dan dikalkulasi menggunakan metode Sainte Lague, TribunJakarta.com mendapati 50 nama caleg yang diprediksi lolos melenggang sebagai dewan Tangsel.
• Analisa Pengamat NasDem dan PPP Tak Dapat Kursi DPRD Kota Tangsel: Digembosi PSI Hingga Efek Romy
Serpong-Setu
1. Abdul Rasyid (Golkar): 7.673
2. Nurhayati Yusup (Demokrat): 6.535
3. Zulfa Sungki Setiawati (Gerindra): 5.638
4. Syariah (Golkar): 5.076
5. Paramitha Messayu (PKS): 3.470
6. Mohamad Soleh (PKB): 3.309
7. Putri Ayu Anisya (PDIP): 3.211
8. Alexander Prabu (PSI): 2.510
Serpong Utara
1. Ledy M.P Butar Butar (PDIP): 5.649
2. Mathodah (Golkar): 4.828
3. Edy Mamat (Gerindra): 2.631
4. Aji Kristi Bromokusumo (PSI): 1.897
5. Agus Puji Rahrjo (PKS): 1.302
Pondok Aren
1. Rachmat Hidayat (Golkar) 6.797
2.Eva Puspita (Golkar) 5.869
3.Syauqi Farhan Mawali (Gerindra) 5.612
4. Made Laksmi Pusparini (PDIP) 3.879
5. Mustopa (PKS) 3.337
6. Syanti Indriati (PKS) 2.710
7. Samtoni (PAN) 2.539
8. Undang Kasi Ujar (PDIP) 2.116
9. Yanto (Demokrat) 2.019
10. Rochani Amin (PKB) 1.995
11. Emanuela Ridayati (PSI) 1.304
Ciputat Timur
1. Mulianah Anwar (Gerindra): 5.059
2. Muhamad Azis (Golkar): 4.061
3. Sudiar (PKB) 3.164
4. Sri Lintang Aryani (PKS): 2.859
5. Karlena (Demokrat): 2.618
6. Fadjar OS (PDIP): 1.647
Ciputat
1. Sukarya (Golkar): 6.254
2. Wawan Syakir Darmawan (Demokrat): 5.610
3. Hendra Alamsyah (PKS): 4.219
4. TB. Adha Saputra (Gerindra): 3.988
5. Aminudin (Golkar): 3.758
6. Aldi S Zuhri (PDIP): 3.456
7. Li Claudia Candra (Gerindra): 2.803
8. Ari Wibawa (Hanura): 2.729
Pamulang
1. Moch Ramlie (Golkar): 8.742
2. Asropi Setiawan (PAN): 6.957
3. Iwan Rahayu (PDIP): 5.815
4. Ahmad Syawqi (Gerindra): 5.582
5. M. Salman Faris (Golkar): 5.241
6. Ali Rahmat (PKS): 5.213
7. Shinta Wahyuni Chairuddin (PKS): 4.221
8. Drajat Sumarsono (PDIP): 3.805
9. Mohammad Rizki Jonis (Demokrat): 3.766
10. Abdul Rahman (Gerindra): 3112
11. Tarmizi (PKB): 2.849
12. Ferdiansyah (PSI): 1.112
Dari data di atas berikut kalkukasi jumlah kursi yang didapat partai:
Golkar: 10
Gerindra: 8
PDIP: 8
PKS: 8
Demokrat: 5
PSI: 4
PKB: 4
PAN: 2
Hanura: 1
Ketua KPU Tangsel, Bambang Dwitoro, mengatakan, hasil di tingkat kota masih belum dikatakan final karena harus melewati rekapitulasi di tingkat provinsi dan pusat.
"Belum bisa, masih habis ini rekapitulasi di tingkat provinsi dan pusat. Kalau ada keberatan diajukan ke MK," ujar Bambang setelah rekapitulasi di wilayahnya.
Hari ini, Senin (13/5/2019), rekapitulasi di provinsi Banten sudah rampung dan sedang berlangsung di tingkat pusat sampai Rabu (22/5/2019) mendatang.
Setelah diumumkan di tingkat pusat, bagi peserta capres cawapres bisa mengajukan keberatan ke Mahkamah Konstitusi (MK) satu hari setelahnya.
Analisa pengamat PSI dan NasDem tak dapat kursi

NasDem dan PPP benar-benar menjadi fenomena pada Pileg 2019 di tingkat kota Tangerang Selatan (Tangsel).
Pasalnya, berdasarkan hasil rekapitulasi tingkat kota, dua partai itu tidak dapat kursi alias nihil di DPRD Tangerang Selatan.
Seperti diketahui, partai berlambang Ka'bah itu adalah partai besar dengan basis pemilih muslim yang kuat.
Terlebih pada periode dewan sebelumnya, PPP memiliki dua kursi termasuk yang diduduki sang ketua DPC, Eeng Sulaiman.
Sedangkan penghuni satu kursi lainnya, Ratu Chumairoh Noor, memilih hengkang dari PPP dan maju lewat Demokrat.
Nahasnya Eeng dan Chumairoh gagal melenggang untuk periode selanjutnya.
• PSI Dapat Empat Kursi di DPRD Tangsel, Pengamat Sebut Masyarakat Muak dengan Partai Lama
Pengamat Politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Zaki Mubarrok, mengatakan, jebloknya perolehan PPP karena konflik internal dan terpengaruh Romahurziy alias Romy efek.
Seperti diketahui, PPP sempat terbelah dan terbagi dua kepengurusan. Konflik internal semacam itu juga berpengaruh pada mesin politik di tingkat kota.
Terlebih, Romy, mantan ketua umum PPP yang terjaring OTT KPK saat Pemilu mulai panas, membuat partai itu kehilangan keparcayaan.
"PPP didera konflik-konflik internal. Belum lagi isu korupsi yang menerpa sang ketua umum Romy ternyata berdampak pada elektabilitas caleg dan partainya yang merosot tajam," kata Zaki saat dihubungi TribunJakarta.com, Selasa (14/5/2019).
Sedangkan NasDem di Tangsel seperti menjadi anomali. Ketika di tingkat nasional, partai besutan Surya Paloh itu tengah moncer, tapi di Tangsel justru mengalami penurunan drastis.
• PPP dan Nasdem Tenggelam, PSI Dapat 4 Kursi, Begini Konstelasi Kursi Dewan di Tangerang Selatan
Periode sebelumnya, NasDem memiliki tiga kursi di dewan Tangsel, tapi pada pemilihan ini, tidak ada sama skelai.
Zaki melihat, NasDem berhasil digembosi PSI yang meroket dengan perolehan empat kursi.
Pasar pemilih dan jargon yang relatif sama, PSI dianggap lebih segar dan mampu merealisasikan restorasi dalam kerja politiknya.
"NasDem dulu mengusung ide-ide restorasi, tapi setelah dikekuasaan gagal merealosasikan, ide-ide NasDem ini yang sekarang diambil alih PSI," katanya.