Pemilu 2019
Dicecar Yunarto Wijaya Karena Tolak Pilpres Tapi Terima Pileg, BPN: Jangan Samakan Ayam & Itik!
Direktur Charta Politika Yunarto Wijaya mencecar soal sikap Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo - Sandi, Andre Rosiade soal menolak hasil pilpres.
Penulis: Kurniawati Hasjanah | Editor: Ilusi Insiroh
TRIBUNJAKARTA.COM - Direktur Charta Politika Yunarto Wijaya mencecar soal sikap Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo - Sandi, Andre Rosiade terkait menolak hasil pilpres tetapi menerima pileg 2019.
Sikap Andre Rosiade menolak Pilpres merujuk pada keputusan Prabowo Subianto untuk menolak hasil penghitungan KPU.
Penolakan hasil penghitungan Pilpres diutarakan Prabowo Subianto saat berbicara dalam acara "Mengungkap Fakta-fakta Kecurangan Pilpres 2019" di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta Pusat, Selasa.
Soal ini Andre Rosiade menuturkan alasannya menolak Pilpres namun menerima Pileg 2019 di Kompas TV bersama Yunarto Wijaya.
"Kami siap adu data, tapi juga kadang kita komplain kita protes hanya dibilang masukin daftar isi, publik harus tau komplain kita," kata Andre Rosiade dilansir Kompas Tv pada Kamis (16/5).
Kendati demikian, Andre Rosiade belum mengetahui apakah BPN Prabowo-Sandi akan mengajukan gugatan ke Mahkamah Konstitusi (MK) atau tidak.
Lantas pembawa acara menanyakan mengenail hasil pilpres atau pileg 2019 yang akan diboikot.
• Puan Maharani Berpeluang Jadi Ketua DPR RI, Intip Harta Kekayaannya & Besaran Gaji Menteri
• Anggia Chan Ungkap Soal Jadi Pacar Settingan Vicky Prasetyo, Nia Ramadhani : Hidupmu Masih Asli Kan?
• Akui Debat Panjang dengan Pimpinan KPK soal Teror, Pesan Najwa Shihab Disambut Tepuk Tangan Penonton
• Rafathar Marah Ibunda Mengepang Rambut Kuda Bak Lisa Blackpink, Raffi Ahmad: Halu-halunya Nagita
"Kita bicara kecurangan terstruktur, di Pilpres, kalau Pileg 2019 memang ada kecurangan itu tetap ada, banyaknya kasuistik tidak seperti di Pilpres yang patut diduga ada kekuatan negara," kata Andre Rosiade.
Yunarto Wijaya kemudian menanggapi Andre Rosiade agar fokus kepada satu topik.
"Kan saya sudah saya bilang mas Toto, jangan menyamakan Pilpres dan Pileg 2019, bicara kecurangan ini bukan kita menyederhanakan di TPS saja jadi ada proses sebelumnya bagaimana indikasi aparat bermain untuk mendukung petahan," ungkap Andre Rosiade
"nah itu sudah beda subjek seperti yang saya bilang, fokusnya beda, ini bahasa dia mk bukan penghitungan suara," tutur Yunarto Wijaya
"Mas toto bilang kenapa Andre Rosiade dan Fadli zon menolak Pilpres tapi menerima Pileg 2019," timpal Andre Rosiade.
"Menolak rekapitulasi, saya ingin bicara rekapitulasi lh, rekapituliasi pileg anda akui tidak ?" jawab Yunarto Wijaya
• Berpeluang Jadi Ketua DPR RI, Segini Harta Kekayaan Puan Maharani & Besaran Penghasilan Menteri
• Keakraban Sophia Latjuba dan Gempi Tuai Sorotan, Nia Ramadhani Sewot, Jedar Komen Begini
• Panduan Lengkap, Syarat dan Cara Pendaftaran Beasiswa LPDP Tahun 2019
• Adian Napitupulu Tak Setuju soal Tim Asistensi Hukum untuk Kaji Ucapan Para Tokoh, Ini Alasannya
"Kami menolak, makanya saya bilang kecurangan itu jangan menyederhanakan," kata Andre Rosiade
"Kita bicara rekap, rekap anda terima tidak?" imbuh Yunarto Wijaya
"Hasil pileg belum selesai...sampai di KPU Kota/Kabupaten saksi kami ada dan ikut menandatangani. Kami mengikuti proses pileg dan tidak ada kejadian luar biasa seperti di Pilpres 2019 sehingga kami menerima hasil rekapitulasi," ucap Andre Rosiade.
"Jadi ini tuh beda antara pilpres dan pileg, sehingga jangan samakan antara ayam dan itik meski hampir sama," lanjutnya.
Mendengar pernyataan Andre Rosiade, Yunarto Wijaya tampak tersenyum simpul.
Tanggapan TKN
Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Abdul Kadir Karding angkat bicara terkait penolakan hasil Pilpres 2019 oleh Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Menurut Karding, tidak percaya hasil Pilpres artinya sama dengan tidak percaya hasil Pileg 2019.
"Kalau tidak mengakui hasil pilpres sebenarnya secara tidak langsung Pileg juga tidak diakui," kata Abdul Kadir Karding di Jakarta, Rabu (15/5/2019).
Pilitisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini melanjutkan, kalau sudah tidak diakui artinya tidak pantas dan tidak patut dilantik anggota DPR RI.
Hal itu merupakan konsekuensi lanjutan jika mereka tetap menolak hasil pemilu oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Karding mengatakan, konsekuensi logis itu berlaku bagi Gerindra dan partai koalisi Adil dan Makmur lainnya.
Ia menjelaskan, pada 2019 ini Indonesia menggelar Pemilu serentak dimana Pilpres dan Pileg dilakukan secara bersamaan.
"Jadi tidak mungkin yang curang hanya Pilpres, kalau asumsinya curang mestinya curang semua," ucap Karding.
Ia mengungkapkan, KPU bisa saja merekomendasikan untuk tidak melantik mereka yang tidak mengakui hasil pemilu.
Sebab, kubu 02 untuk menunggu hasil pemilu resmi yang diumumkan KPU pada 22 Mei nanti.
Karding mengatakan, hasil yang telah keluar itu lantas dipelajari sedemikan rupa sehingga jika ditemukan kecurangan dapat dilaporkan ke Badan pengawas pemilu (Bawaslu).
Lebih lanjut, jika penyelenggara yang didapati melakukan kecurangan maka dilaporkan ke DKPP.
Sedangkan kalau tidak puas dengan hasil pemilu silahkan mengajukan gugatan ke Mahkamah Konstitusi (MK).
Ia menegaskan, semua itu merupakan jalur yang disediakan oleh UU bahkan UUD berkaitan dengan pemilu.
"Jadi sekali lagi, mudah-mudahanan itu hanya letupan emosi sesaat Prabowo saja bukan satu sikap politik yang permanen karena akan memberi dampak serius terutama bagi hasil Pileg," jelas Karding.
Simak videonya: