Pemilu 2019
Pilot Rela Mati saat Demo KPU 22 Mei Singgung Putranya, Hasut Warga Lewat Facebook
Seorang pilot rela mati saat demo menolak hasil Pilpres 22 Mei yang akan diputuskan di KPU RI. Sang pilot ditangkap di Surabaya, singgung putranya.
Ia mengaku akan berangkat ke Jakarta membawa selembar baju dan sorban biru yang berarti jenazah yang kembali.
Pilot IR memberikan pesan kepada orang yang membaca unggahannya.
"Jika kalian tak memiliki nyali lebih baik minggir dan sembunyilah karena kalian bisa menjadi korban berikutnya..... Ini bukan pilihan tapi perintah," ujarnya.
Gandeng Densus 88
Polres Jakarta Barat telah menggandeng Densus 88 menangani kasus IR, pilot yang menyebarkan ujaran kebencian di akun facebooknya.
Kapolres Metro Jakarta Barat, Kombes Hengki Haryadi mengatakan hal itu untuk mengetahui apakah IR telah terpapar paham radikal sehingga menuliskan ujaran kebencian tersebut.
"Kami temukan fakta bukan hanya ini saja," kata Hengki di Polres Metro Jakarta Barat, Senin (20/5/2019).
"Tapi di tempat lain pernah ada penangkapan oleh Densus diserahkan kepada kewilayahan dengan isi konten yang hampir sama," imbuh dia.
Pihaknya masih memeriksa apakah narasi yang ada di akun Facebook IR itu memang murni pemikirannya atau ada yang menyuruhnya.
Ia belum bisa memastikan apakah IR tergabung dalam sindikat terorisme.

"Saya belum bisa memastikan itu masih dalam pendalaman," ucapnya.
Selain menggandeng Densus 88, Hengki mengatakan pihaknya juga akan berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan.
Ia berharap pengawasan terhadap pilot perlu semakin ditingkatkan agar kejadian seperti yang dilakukan IR bisa cepat dideteksi.
"Bahwa ini perlu menjadi atensi bersama karena yang bersangkutan ini pilot, artinya berbeda dengan yang memposting itu adalah buruh ataupun pelajar dan lain sebagainya itu berbeda."
"Ini adalah pilot. Jadi perlu diwaspadai," sambung Hengki.