Sederet Fakta Istri Ketua KPU Cianjur Disekap: Ditolong Pedagang Mie Ayam, Pelaku 2 Orang
“Pelaku sempat meminta saya untuk menelepon suami saya yang saat itu masih ada urusan di luar rumah,” ujarnya.
Penulis: Erik Sinaga 2 | Editor: Muhammad Zulfikar
TRIBUNJAKARTA.COM, CIANJUR- Istri KPU Cianjur Hilman Wahyudi, Yanti dikabarkan disekap dan diikat oleh orang tak dikenal di belakang rumahnya.
Kabar penyekapan istri KPU Cianjur itu kini sedang dalam pemeriksaan polisi. Bagaimana sebenarnya kejadian tersebut? simak rangkuman TribunJakarta:
1. Ditolong pedagang mie ayam
Dadan Bunyamin (39), seorang pedagang mi ayam yang pertama kali menolong istri ketua KPU Cianjur yang disekap menjelaskan kronologi kejadian di rumah tetangganya tersebut.
Dadan mengatakan sekitar pukul 23.30 WIB, ia kedatangan Hilman Wahyudi tetangganya yang jadi Ketua KPU.
"Dengan tergesa ia meminta tolong bahwa istrinya disekap," kata Dadan, Jumat (24/5/2019).
Tanpa pikir panjang Dadan langsung meninggalkan gerobak mi ayamnya di pinggir jalan dan langsung mencari warga lain untuk membantu Hilman.
"Ada sekitar enam orang warga lalu kami membagi area, beberapa orang dari depan dan saya dari belakang," kata Dadan yang mengatakan bahwa rumah Ketua KPU bagian belakangnya langsung menghadap sawah dengan dipagari besi tinggi sekitar satu meter.
2. Diikat ke tiang toren air.
Seorang warga bernama Dadan Bunyuamin (39), mengatakan bahwa ia melihat posisi istri ketua KPU Cianjur Hilman Wahyudi, Yanti, berada di bagian belakang luar rumah dengan posisi tangan diikat pada tiang toren air dan mulut diikat pakai kain.
"Saya lewat belakang rumah, saya melihat Ibu Yanti teriak, anaknya Aria masih di dalam," ujar Dadan Bunyamin (39).
Dadan mengatakan, ia beberapa saat melihat ke dalam rumah memperhatikan situasi apakah pelaku masih berada di dalam.
Namun ia melihat di dalam rumah sudah tak ada para pelaku. Dadan langsung membawa Aria yang masih berada di dalam rumah ke tempat yang lebih aman.
"Jadi saat menyergap kami berenam, saya lewat belakang rumah," kata Dadan.
Dadan mengatakan beberapa menit pihak kepolisian pun datang ke rumah ketua KPU.
 
3. Pelaku 2 orang
Yanti mengungkapkan pelaku penyekapan terhadap dirinya berjumlah dua orang.
Tiba-tiba dua orang tak dikenal masuk ke rumahnya yang saat itu hanya dihuni anak semata wayangnya yang masih kecil.
“Pelakunya dua orang, keduanya memakai penutup muka. Mereka masuk lewat pintu depan, karena saya lupa belum mengunci pintu. Pelaku langsung saja masuk dan menyekap saya dengan mengikat saya dengan tali tambang plastik,” kata Yanti, kepada wartawan, Jumat (24/5/2019) dini hari.
Setelah mengikatnya, lanjut Yanti, kedua pelaku langsung menyeret dirinya ke bagian belakang rumah.
“Pelaku sempat meminta saya untuk menelepon suami saya yang saat itu masih ada urusan di luar rumah,” ujarnya.
4. Mana Hilman?
Dua pelaku yang menyekap tak mengambil barang berharga dari rumah Ketua KPU Cianjur di Kampung Karangtengah, RT 02/09, Desa Nagrak, Kecamatan Cianjur, Kabupaten Cianjur.
Seorang saksi mata, Dadan Bunyamin (39) mengatakan, telepon genggam milik istri Ketua KPU pun masih ada beserta barang berharga lainnya di dalam rumah.
"Saya juga bingung motifnya apa para pelaku itu, karena tak ada barang hilang dari rumah Ketua KPU Cianjur," kata Dadan, Jumat (24/5/2019).
Dadan mengatakan, dari penuturan istri Ketua KPU yang ditolongnya, para pelaku hanya berteriak, "Mana Hilman! Mana Hilman!"
"Sejak tengah malam tadi saya menemani keluarga Pak Hilman di Polres, saya baru pulang tadi pukul 06.00 WIB," ujar Dadan.
5. Keluarga istirahat usai dari Polres Cianjur
Pascakejadian penyekapan, keluarga Ketua KPU Cianjur, Hilman Wahyudi, terlihat belum keluar rumah sepulangnya dari Polres Cianjur, Jumat (24/5/2019), sekitar pukul 08.00 WIB.
Beberapa kerabat yang datang ke rumah ketua KPU terpaksa pulang kembali dan mengabarkan bahwa keluarga Ketua KPU sedang istirahat tidur sepulangnya dari Polres.
"Tadi pulang dari Polres langsung tidur, saya juga belum mendengar jelas keterangan kejadian persisnya seperti apa," ujar Bambang Hendardi (49), kakak dari istri Ketua KPU Cianjur.
Bambang mengatakan, ia sempat mengunjungi Polres Cianjur menjelang subuh karena ia diberitahu menjelang subuh.
"Saya baru tahu menjelang subuh, saya sempat mendatangi Polres untuk mengetahui keadaan adik saya," kata Bambang.
Ia pun memutuskan untuk tak mengganggu keluarga Ketua KPU Cianjur yang sedang beristirahat dan tidur.
"Mungkin dari semalam belum tidur, jadi saya akan kembali lagi nanti," ujar Bambang.
6. Ketua KPU Cianjur merasa dibuntuti
Ketua KPU Cianjur, Hilman Wahyudi, sempat curhat kepada tetangganya bahwa dalam tiga hari ke belakang ia merasa selalu dibuntuti.
Selain itu, istrinya Yanti, di rumahnya di Kampung Karangtengah, RT 02/09, Desa Nagrak, Kecamatan Cianjur, Kabupaten Cianjur, juga kerap melihat ada orang baru hilir mudik sekitar pukul 01.00 WIB dini hari.
• Istri KPU Cianjur Disebut Disekap dan Diikat, Begini Penjelasan Kapolres
• 2 Pemain Persib Dipanggil Timnas Indonesia: Bow Siap Maksimal, Fokus Jupe Tetap Maung Bandung
• Fabiano Beltrame Gagal Gabung ke Sriwijaya, Ternyata Begini Respons Persib Bandung
Cerita tersebut didengar oleh Dadan Bunyamin (39) tetangga dari ketua KPU yang sehari-hari berprofesi sebagai penjual mi ayam.
"Jadi selama tiga hari ke belakang pak Hilman kalau mampir di tempat saya selalu bilang merasa ada yang membuntuti," kata Dadan, Jumat (24/5/2019).
Dadan mengatakan, rumah Hilman memang selalu gelap di bagian dalam dan terang di luar jika malam hari.
"Jadi kalau ada yang hilir mudik pasti terlihat jelas, istrinya kerap memergoki seseorang selalu hilir mudik di depan rumah," kata Dadan. (TribunJabar)

:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jakarta/foto/bank/originals/rumah-ketua-kpu-cianjur.jpg)
:format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jakarta/foto/bank/originals/Kabid-Humas-Polda-Metro-Jaya-Brigjen-Ade-Ary-Syam-Indradi-mengatakan-Onad-ditangkap-di-kawasan-Ci.jpg) 
                 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
				
			:format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jakarta/foto/bank/originals/FERDINAND-KRITIK-JOKOWI-Kereta-Cepat-Jakarta-Bandung-KCJB-alias-Whoosh.jpg) 
											:format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jakarta/foto/bank/originals/Canva-dan-KompascomDian-Erika.jpg) 
											:format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jakarta/foto/bank/originals/KECELAKAAN-MAUT-DI-TOBA-Penampakan-kondisi-angkot-yang-ditabrak-truk-1.jpg) 
											:format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jakarta/foto/bank/originals/PURBAYA-BIKIN-JOKOWI-BUNGKAM.jpg) 
											:format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jakarta/foto/bank/originals/MELEMBEK-SOAL-WHOOSH.jpg)