Deretan Fakta Pelaku Pembakaran Polsek Tambelangan: Peran Berbeda, Temuan Celurit dan 38 Bom Molotov

Penyidik Polda Jatim melakukan penggeledahan rumah Abdul Kodir Al Hadad (AKA) yang diduga sebagai aktor pembakaran Polsek Tambelangan, Sampang, Madura

Penulis: Ferdinand Waskita | Editor: Muhammad Zulfikar
TRIBUNJATIM.COM/LUHUR PAMBUDI
Lima pelaku pembakaran Kantor Polsek Tambelangan Sampang Madura dipamerkan ke awak media di Polda Jatim pada Senin (27/5/2019) 

"Sementara motif pembakaran berkaitan dengan masalah isi yang disampaikan warga Madura yang ada di Jakarta membuat video bahwa mereka tidak bisa keluar dari Jakarta karena dihadang dan ditahan," jelas Luki setelah dikunjungi sembilan ulama MUI Sampang di rumah dinasnya, Minggu (26/5/2019).

Respon Gubernur Jatim

Yenny Wahid (kiri) bersama Khofifah (kanan) menyambangi kantor Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Rabu (16/1/2019).
Yenny Wahid (kiri) bersama Khofifah (kanan) menyambangi kantor Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Rabu (16/1/2019). (TRIBUNJAKARTA.COM/PEBBY ADE LIANA)

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menyesalkan aksi pembakaran Polsek Tambelengan Sampang.

Khofifah mendorong polisi segera memproses hukum siapapun pelaku dan provokator pembakar Mapolsek tersebut.

Menurutnya, perusuh dan pelaku anarkisme harus mempertanggung jawabkan perbuatannya. Dan harus diusut hingga tuntas.

Seperti diketahui, Markas Kepolisian Sektor (Mapolsek) Tambelangan Sampang, Jawa Timur dirusak dan dibakar massa, Rabu (22/5/2019), sekira pukul 22.00 WIB. Selain membakar bangunan Mapolsek, massa juga membakar mobil patroli yang ada di halaman kantor.

"Prinsipnya kami mendukung pihak kepolisian untuk memproses pelaku bila memang terbukti. Hal seperti ini tidak bisa ditolerir apapun alasannya. Sedari awal kita semua sudah sepakat bahwa Pemilu 2019 harus berjalan damai," ungkap Khofifah, Jumat (24/5/2019).

Khofifah mengimbau kepada seluruh masyarakat Jawa Timur untuk menahan diri dan tidak terprovokasi dengan aksi kelompok yang membuat Jawa Timur tidak kondusif.

Khofifah juga mendukung semua langkah dan upaya Polri/TNI dalam menjaga stabilitas keamanan diseluruh wilayah Indonesia, termasuk Jawa Timur.

"Jangan mudah termakan isu, segera tabayun (klarifikasi) jika ada yang kurang jelas. Katanya ini, katanya itu. Cari informasi yang benar-benar valid karena saat-saat seperti ini banyak beredar berita bohong atau hoax yang bermaksud memprovokasi dan mengadu domba masyarakat. Jangan terpancing," imbuhnya.

Terkait aksi demonstrasi 22 Mei lalu, Khofifah mengungkapkan bahwa aksi tersebut lazim digunakan sebagai instrumen untuk mengkomunikasikan keinginan dan menyampaikan aspirasi di negara demokrasi.

Polda Jatim Tetapkan 6 Tersangka Pembakaran Mapolsek Tambelangan, Pelaku Berupaya Hilangkan Jejak

Sebelum Tewas, Bripka Matheus Sempat Minum Kopi di Mapolsek Pancoran Mas

Puluhan Massa Berunjuk Rasa di Mapolsek Ciputat, Tuntut Usut Tuntas Kasus Tembakau Gorila

Setelah Dibakar Oknum TNI, Mapolsek Ciracas akan Segera Direnovasi

AJI Kecam Intimidasi dan Kekerasan Terhadap Dua Jurnalis Saat Insiden Pengerusakan Mapolsek Ciracas

Demonstrasi, kata dia, adalah cara lain untuk mengawal dan mengkritisi kebijakan pemerintah jika dianggap tidak sejalan dengan keinginan rakyat.

Yang menjadi salah apabila aksi yang seharusnya berjalan damai justru diwarnai aksi anarkisme, kekerasan, dan pengrusakan, apalagi jika sampai menimbulkan korban jiwa.

Khofifah menekankan, agar semua pihak menghormati kesepakatan yang sudah tertuang dalam konstitusi dan regulasi termasuk memberi amanah pada Mahkamah Konsitutsi yang memiliki legitimasi untuk memutus sengketa hasil pemilu. Merupakan kewajiban seluruh elemen bangsa tetap mengedepankan persatuan dan kesatuan dalam bingkai NKRI.

"Demokrasi merupakan berkah bagi bangsa Indonesia. Jangan sampai berbalik menjadi musibah," katanya. Jika tidak puas dengan hasil Pemilu maka makanismenya juga dilaksanakan secara konstitusional. Jangan sampai keluar dari koridor itu karena akan merusak tatanan demokrasi yang sudah susah payah kita bangun," kata Khofifah. (TribunJatim)

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved