Aksi 22 Mei
Reaksi Jubir BPN saat Aksi 22 Mei Dikaitkan dengan Prabowo: Punya Bukti Tangkap, Gak Usah Koar-koar!
Andre Rosiade bereaksi saat Ketua Progres 98, Faizal Assegaf menyebut aksi massa 21-22 Mei berkorelasi dengan pidato Prabowo Subianto.
Penulis: Mohamad Afkar Sarvika | Editor: Rr Dewi Kartika H
TRIBUNJAKARTA.COM - Juru Bicara BPN Prabowo-Sandi, Andre Rosiade bereaksi saat Ketua Progres 98, Faizal Assegaf menyebut aksi massa 21-22 Mei berkorelasi dengan pidato Prabowo Subianto bila berkaca pada opini publik.
Dalam program Kompas Petang yang dipandu Aiman, Faizal Assegaf mengatakan pidato Prabowo Subianto menolak hasil penghitungan suara bisa tak menutup kemungkinan berpengaruh terhadap situasi di lapangan.
Faizal Assegaf pun meminta kepada pihak yang berwenang untuk menyelidikinya lebih jauh.
"Di situ memberi indikasi bahwa hubungan apa yang terjadi di lapangan dan pidato prabowo ini harus diselidiki lebih jauh," ujar Faizal Assegaf sepert dilansir dari tayangan siran langsung Kompas TV, Senin (27/5/2019).
Faizal Assegaf tak menyebut Prabowo Subianto terlibat dalam aksi 21-22 Mei yang diwarnai kericuhan.
Namun, menurut Faizal Assegaf, publik telah memiliki opini sendiri.
"Artinya polisi harus berani mengungkap aktor intelektual, saya tak mengatakan Prabowo terlibat, tapi opini, asumsi dan akal sehat publik mengarah kepada prabowo," terang Faizal Assegaf.
Faizal Assegaf juga nampak merasa yakin bahwa publik akan menduga aksi massa 21 -22 Mei tidak lepas dari rangkaian pidato terakhir Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno.
"Ada provokasi, gebrak meja, tak percaya kepada institusi negara, tak percaya KPU, itu mengakibatkan psikologi politik yang direspon pendukung Prabowo," jelasnya.
• H-9 Lebaran, Puncak Arus Mudik Belum Terjadi di Terminal Bantuan Lebak Bulus
• Pengamanan TNI/Polri, Terminal Pondok Cabe Dipastikan Tanpa Pungli, Calo dan Preman

Menanggapi hal itu, Andre Rosiade menganggap bahwa apa yang disampaikan Faizal Assegaf adalah sebuah dongeng.
Andre Rosiade pun mempersilahkan kepada pihak kepolisian untuk menangkapnya mau pun Prabowo Subianto bila memiliki bukti.
"Sederhana saja, kalau memang pihak kepolisian mempunyai bukti bahwa kami dalang perusuh, dalang kerusuhan, silahkan tangkap saja kami semua," ucap Andre Rosiade.
Andre Rosiade menegaskan bahwa pihaknya telah berkomitmebn untuk menumpuh upaya hukum dalam menyelesaikan sengket Pilpres 2019.
• Dinas Perhubungan DKI Jelaskan Cuma Sediakan Kuota Arus Balik Cuma 60 Persen
• Prabowo Ziarah ke Makam Soeharto di Astana Giribangun: Didampingi Sang Anak dan Disambut Gerimis
"Kami itu berkomitmen memakai jalan-jalan konstitusi, makanya kami menggugat ke bawaslu dan MK," terangnya.
Tak cukup sekali, Andre Rosiade kembali mengatakan bahwa bila pihak kepolisian atau pun Faizal Assegaf memiliki bukti dipersilahkan untuk menangkapnya.
"Kalau bang Faizal punya narasi, opini, silahkan tangkap saya, tangkap Prabowo, tangkap semua kita," ucapnya.
"Kalau memang Anda punya bukti bahwa kami dalang kerusuhan, kalau Anda punya bukti bahwa kami ingin bikin kerusuhan tangkap saja, gak usah koar koar di TV," sambungnya.
Staf Ahli BIN Angkat Suara Terkait Otak Kericuhan 22 Mei
Staf Ahli Komunikasi dan Informasi Badan Intilijen Negara (BIN), Wawan Purwanto angkat suara terkait orang-orang di balik kericuhan 22 Mei.
Diketahui sebelumnya bahwa dalam aksi 22 Mei kemarin sempat diwarnai kericuhan.
Kericuhan tersebut diduga ditimbulkan kelompok yang hingga kini masih diselidiki.
Menurut Wawan Purwanto, pada aksi 22 Mei 2019 kemarin ada dua kelompok berbeda yang melakukan unjuk rasa.
Kelompok pertama, kata Wawan Purwanto, melaksanakan aksi seusai prosedur.
Aksi tersebut diakhir dengan salat tarawih.
Setelahya, lanjut dia, muncul kelompok lain yang kemudian melakukan kerusuhan.
"Kalau skenario kelompok yang pertama memang sudah selesai artinya mereka sesuai prosedur mereka taat terhadap apa yang sudah menjadi aturan. Mereka berorasi kemudian diakhiri salat tarawih bersama," ujar Wawan Purwanto seperti dilansir dari tayangan YouTube TVONE, Jumat (24/5/2019).
• Penumpang KRL di Stasiun Tanah Abang Was-was Aksi Susulan
• Lebaran Makin Gaya dengan Tas Bermerek Chanel hingga Hermes dengan Harga Miring, datang ke Bazar Ini
• Kapolres Metro Jakpus Disoroti Saat Tenangkan Massa Aksi 22 Mei, Ustaz Yusuf Mansur Ungkap Sosoknya
"Selesai ini geser, muncul yang lain, ada penumpang gelap," tuturnya.
Dijelaskannya bahwa kelompok tersebut melakukan aksi yang sudah direncakan.
"Tidak mendadak itu," katanya.
Hal itu mengingat adanya sejumlah temuan di lapangan berupa bom molotov hingga alat-alat lainnya untuk menyerang.
"Dengan berbagai temuan yang ada dan mereka juga sudah menyiapkan diri dengan barang-barang untuk menyerang seperti bom molotov, petasan. Termasuk memprovokasi pihak lain menyerang lebih dulu," jelasnya.

Terkait dalang di balik kericuhan, pihaknya bersama kepolisian terus berupa menguaknya lebih dalam.
"Memang sudah di maping di berbagai temuan dan juga ditindak lanjuti dengan berbagai upaya-upaya menguak lebih lanjut dan ini pihak kepolisian juga terus melakuan upaya BAP terhadap apa-apa yang sudah ditemukan di lapangan, kemudian juga dikroscek dengan para pihak yang ditangkap ," katanya.
"Dari sana ada bukti-bukti kayak ada amplop yang sudah tertulis nama-nama yang mau dibagikan termasuk juga ada uang uanganya di situ jumlahnya bervariasi demikian juga ada dana operasiaonal,"tambahnya.
Ada pun temuan-temuan yang ada nantinya, kata dia, akan disingkronkan dengan keterangan-kerangan saksi, ahli dan keterangan pendukung lainnya.
"Sehingga nanti akan lebih jauh diketahui," tuturnya.
• Pemilik Warkop yang Dibakar Massa: Saya Dibangunin, Hendak Dipukuli Karena Disangka Polisi
• Wanita Misterius di Aksi 22 Mei Pernah Minta Izin Kepada Ketua RT Ajarkan Ilmu Agama
• Pagar Kawat Berduri dan Barikade Brimob Kembali Siaga di Depan Gedung Bawaslu RI
Yang pasti, Wawan Purwanto menegaskan bahwa kerusuhan 22 Mei kemarin ada unsur kesengajaan.
"Sekarang sudah mulai dikuak satu per satu siapa di balik ini termasuk pelaku-pelaku lapangannya," tukasnya.
Polri Segera Ungkap Aktor Intelektual dan Donatur Ricuh 22 Mei
Pernyataan Karopenmas Polri Brigjen Dedi Prasetyo soal dalang di balik kericuhan 22 Mei mendapat tanggapan dari Koordinator Gerakan Nasional Kedaulatan Rakyat (GNKR), Jumhur Hidayat.
Pernyataan Dedi Prasetyo tentang dalang di balik kericuhan 22 Mei disampaikannya dalam program acara Rosi Kompas TV, Kamis (23/5/2019).
Pada program tersebut, Dedi Prasetyo sedikit menginformasikan perkembangan terbaru soal pengungkapan aktor kericuhan 22 Mei.
Seperti diketahui, sejumlah pelaku kericuhan 22 Mei telah diamankan pihak kepolisian.
Dedi Prasetyo pun mengatakan bahwa apabila pihaknya telah selesai melakukan pemeriksaan, maka secara perlahan aktor kericuhan 22 Mei akan terungkap.
Terlebih sejumlah barang bukti kini telah diamankan pihaknya.
Termasuk pengakuan para pelaku kericuhan 22 Mei.
"Jadi nanti apabila pemeriksaan sudah selesai, bukti-bukti sudah sangat kuat, ada uang dalam pecahan rupiah, ada uang dalam pecahan dollar, kemudian para tersangka mengakui menerima order," ujarnya seperti dilansir dari tayangan YouTube Kompas TV, Jumat (24/5/2019).
• Produk IKM yang Digelar di Kantor Walkot Jakarta Utara Hasilkan Omzet Rp 76 Juta
• Dirut PD Pasar Jaya: Pasar Tanah Abang Buka Seperti Biasa Hari Ini
• Ini Momen Saat Syahrini dan Luna Maya Dipersatukan dalam Satu Acara
Saat ini, pihaknya tengah memburu siapa sosok yang menjadi koordinator lapangan kericuhan 22 Mei itu.
"Ini kan baru pelaku lapangan nanti akan disidik siapa yang akan menjadi koordinator lapangan," terangnya.
"Habis koordinator lapangan nanti siapa aktor intelektual, semuanya akan dimintai keterangan, akan dibuka ke publik," sambungnya.

Pernyataan Dedi Prasetyo itu sontak mendapat tanggapan dari Jumhur Hidayat.
Jumhur Hidayat mendukung polri segera mengungkap siapa dalang di balik kericuhan 22 Mei.
"Ini kalau bisa secepat mungkin dibukanya, siapa yang kasih duit," ucap Jumhur Hidayat.
• Jangan Gunakan VPN Saat WhatsApp, Instagram, Facebook Down, Begini Bahayanya
• Jubir BPN Bocorkan Kondisi Rumah Aspirasi yang Sempat Didatangi Prabowo Jenguk Pendukungnya
• Sarwendah Pakai Tas Mewah saat Jemput Thalia Putri Onsu Sekolah, Segini Harganya
Pembawa acara Rosi lantas melontarkan pertanyaan kepada Jumhur Hidayat.
"Bang Jumhur gak kasih duit?" tanya Rosi.
"Boro-boro, yang ada ngutang," jawab Jumhur disambut tepuk tangan penonton.
Simak videonya: