Aksi 22 Mei
Dokter, Ahli Kebidanan Bergelar S3 yang Bekerja di RS Terkenal Diciduk Polisi karena Sebarkan Hoaks
unggahan DS di Facebook diketahui oleh pemilik akun lainnya, sehingga siapapun yang membaca unggahan itu akan menimbulkan kebencian dan amarah.
Penulis: Wahyu Aji Tribun Jakarta | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Berikut tulisan yang diunggah Dodi Suardi,
"Malam ini Allah memanggil hamba-hamba yang di kasihinya. Seorang remaja tanggung,menggenakan ikat pinggang berlogo osis, diantar ke posko mobile ARMII dalam kondisi bersimbah darah. Saat diletakkan distetcher ambulans, tidak ada respon, nadi oun tidak teraba. Tim medis segera melakukan resusitasi. Kondisi sudah sangat berat hingga anak ini syahid dalam perjalanan ke rumah sakit. Tim medis yang menolong tidak kuasa menahan air mata. Kematian anak selalu menyisakan trauma. Tak terbayang perasaan orangtuannya. Korban tembak polisi seorang remaja 14 tahun tewas,"
"Seharusnya kalau ada berita tidak benar, saring dulu. Jangan mudah menyebar konten informasi digital tanpa dipastikan kebenarannya. Kalau informasinya hoaks, akan menimbulkan kebencian dan amarah," ujar Samudi.
Atas postingan itu, Dodi Suardi meminta maaf pada postingan di tanggal 26 Mei. Namun, polisi tetap memproses perbuatan Dodi Suardi yang berlatar belakang pendidikan S3. Postingannya diunggah menggunakan ponsel pribadinya.
"Yang bersangkutan orang berpendidikan, seharusnya memberi edukasi pada masyarakat dan menggunakan ponselnya dengan bijak," katanya.
• Keluarga Terduga Penyebar Hoaks Anggota Brimob Mirip Tentara Cina Dikenal Tertutup
Dodi Suardi mengakui ia mengunggah informasi tersebut di akun Facebook pribadinya namun konten yang ia posting bukan bersumber dari dia.
"Saya posting itu hasil copy paste dari grup yang sedang berdiskusi, bagaimana caranya menetralisasi dan ada rujukan dari konten media sosial lainya," ujar Dodi Suardi.
"Saya tidak bisa mengurai bisa sampai seperti ini karena pada dasarnya, postingan saya cuman bahan diskusi," kata Dodi Suardi.
Jejak digital sang dokter
Kini, akun Facebook itu 'diserbu' komentar negatif netizen.
Komentar bernada hujatan pun memenuhi laman komentar dari postingan terakhirnya.
Dilansir dari TribunJabar, netizen banyak berkomentar terkait penangkapan dokter berinisal DS di akun tersebut, yang membuat postingan berita bohong.
Di antara mereka merasa kecewa karena sang dokter telah melakukan tindakan yang berujung masuk bui.
Pemilik akun, Dodi Suardi bahkan dikatai sebagai penyebar hoaks dan pembohong.
Berdasarkan profil di akun Facebook itu, Dodi Suardi merupakan lulusan dari SMAN 5 Bandung.