Kabar Artis
Hampir Kehilangan Istri & Anak, Mantan Napi Kasus Pembunuhan Belajar Agama Hingga Akhirnya Tobat
Kisah mantan napi yang kini tobat hingga belajar ilmu agama dan berpenampilan Islmani.
Penulis: Muji Lestari | Editor: Rr Dewi Kartika H
TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Hampir kehilangan istri dan anak, mantan narapidana kasus pembunuhan Vino Visnu Prattidina akhirnya bertobat.
Kisah soal perjuangan untuk bertobat itu disampaikan Vino Visnu Prattidina saat menjadi narasumber di acara Hotman Paris Show, pada (30/5/2019).
Mulanya Vino Visnu Prattidina menceritakan penyebab ia dapat terlibat dalam kasus pembunuha.
Kabarnya pria berusia 37 tahun itu membunuh karena merasa sakit hati sebab dituduh melakukan perbuatan yang tidak ia lakukan.
Kejadian itu membuat Vino Visnu Prattidina harus menebus kesalahannya dengan mendekam di penjara selama 4 tahun.
Selama dalam masa tahanan, Vino Visnu Prattidina belajar membuat tato dari teman-temannya sesama narapidana.
Setelah bebas, mantan napi terebut mencoba merantau ke Bandung dengan bermodalkan keahliannya membuat tato dan menjadi seniman tato di sana.
Sebagai mantan narapidana tidak serta merta membuat Vino Visnu Prattidina langsung berubah begitu saja.
• Ani Yudhoyono Dikabarkan Koma, Kader Partai Demokrat Imelda Sari: Ibu Dalam Kondisi Harus Ditidurkan
• Prabowo Subianto Curhat Via Telepon Terkait Kondisi Kakinya, Luhut Binsar Pandjaitan Beri Saran Ini
TONTON JUGA
Vino ternyata masih belum sadar, ia kerap melakukan tindakan yang tidak benar di mata masyarakat.
Apa yang diperbuat Vino Visnu Prattidina membuat istri dan anaknya kecewa.
Hingga pada akhirnya Vino Visnu Prattidina hampir kehilangan istri dan anaknya, pada saat itulah ia seperti mendapat tamparan dan teguran dari Allah.
"Teguran itu terjadi ketika saya hampir kehilangan anak sama istri, kehidupan saya yang gak bener, pergaulan saya yang gak bener, sampe istilahnya menyakiti istri saya lah", cerita Vino di kanal YouTube Hotman Paris Show (30/5/2019).
"Kau berubah mulai dengan cara apa?", tanya Hotman Paris.
• Viral Simbol Segitiga Mata Satu di Masjid Al Safar, Ridwan Kamil Jelaskan Soal Folding Architecture
• Mengejar Untung Para Penjual Uang Baru di Kota Tua
Vino Visnu Prattidina menceritakan awal kisahnya mulai bertobat, mulai dari mendengarkan kajian-kajian dan mulai sering mendatangi majelis-majelis.
Kemudian Vino Visnu Prattidina bertemu dengan Ustaz Evie Effendi di sebuah kajian.
Pada pertemuannya itu Vino Visnu Prattidina menceritakan semua keluh kesahnya kepada Ustaz Evie Effendi.
Dari pertemuan itu Vino Visnu Prattidina mulai belajar ilmu-ilmu agama dengan Ustaz Evie Effendi, ia selalu mengikuti setiap kajian penceramah itu.
Sampai akhirnya dia masuk pesantren dan belajar di sana selama beberapa waktu.
• Bikin Gaduh, Kecamatan Mampang Prapatan Sita 500 Petasan Korek Milik Pedagang
• Ingin Liburan Namun THR Habis? Simak Sederet Tujuan Wisata Murah Meriah untuk Kamu Warga Ibu Kota
Setelah selesai mengemban ilmu di pesantren, akhirnya Vino Visnu Prattidina menjadi sosok suami dan ayah yang baik bagi istri dan anaknya.
Sekarang ia telah bekerja sebagai pengemudi ojek online untuk menafkahi keluarganya.
Bahkan kini Vino Visnu Prattidina rajin bersedekah dengan cara setiap hari Jumat ia menggeratiskan ongkos penumpang yang menggunakan metode pembayaran tunai.
Kasih Sayang Ibu Buat Pembunuh Tobat
Kasih sayang ibu membuat Vino Visnu Prattidina sadar dan bertekad untuk berhijrah menuju jalan yang diridai Allah.
Pria kelahiran Jombang, 17 Mei 1982, ini merantau ke Bandung setelah menjalani hukuman karena terlibat kasus pembunuhan.
Pertemuan dengan Ustaz Evie Effendi dalam sebuah pengajian di Bandung setahunan lalu menguatkan tekadnya.
Ditemui di rumah kontrakannya di Jalan Gatot Subroto, Kota Bandung, Kamis (7/6), Vino bercerita, pembunuhan itu ia lakukan pada 2008.
Ia membunuh karena sakit hati dituduh melakukan perbuatan yang tidak ia lakukan.
Akibat pembunuhan itu, ia harus menjalani serangkaian proses hukum yang panjang.
Ibunyalah, kata Vino, yang terus berjuang dan membelanya hingga akhirnya ia dapat kembali menghirup udara bebas.
"Untuk membebaskan saya, Ibu sampai harus menjual kebun warisan dan berutang sana-sini. Bahkan karena terus membela dan berusaha membebaskan anaknya yang pembunuh, Ibu dijauhi dan dimusuhi tetangga dan keluarga besar," kata Vino.
Ibunya pulalah, yang menurut Vino, terus membesarkan hatinya ketika masyarakat menolaknya karena ia pernah membunuh.
"Ibu menguatkan saya untuk tidak mendengarkan omongan miring orang lain dan berharap saya dapat membuktikan diri menjadi pribadi yang lebih baik," ujar Vino, yang lengan, punggung, dan dadanya dipenuhi tato. Tak tahan menghadapi gunjingan, Vino pun memutuskan merantau ke Kota Bandung, tahun 2009. Berbekal keahlian menato, Vino bertahan hidup.
Kemampuannya yang luar biasa membuat Vino dengan segera menjadi ahli tato yang terkenal dan memiliki banyak sekali klien, termasuk para artis.
Namun, keberhasilan rupanya tak lantas membuat kehidupannya tenang.
"Saat itulah, saya mulai berpikir untuk benar-benar hijrah, menempuh jalan yang diridai Allah. Apalagi pada waktu itu beberapa teman saya dipanggil Allah dalam kondisi yang belum berubah. Ini menjadi ketakutan tersendiri bagi saya," kata Vino.
(TribunJakarta.com/ TribunJabar.com)