Cerita Ketua KPU Jelang Sidang MK, Dapat Pesan SMS Caci Maki hingga Tetap Berkantor Setiap Hari
Sampai hari ini, Arief Budiman mengatakan, pada tiap-tiap rumah komisioner KPU juga dijaga oleh aparat keamanan.
Penulis: Muhammad Rizki Hidayat | Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Muhammad Rizki Hidayat
TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU), Arief Budiman bercerita ihwal pengalamannya saat bekerja dari awal tahun Pemilu sampai jelang rapat sidang Perselisihan Hasil Pemilu (PHPU), di gedung Mahkamah Kontitusi (MK).
Arief, sapaannya, menyebut pernah mendapat pesan bernada amarah dan kecewa dari beragam pihak.
Menurutnya, hal itu tak membuat Arief Budiman ciut atau takut.
Kata dia, semua biasa saja.
"Biasa saja. Orang ada yang marah, kecewa, kan tinggal bagaimana kita merespon itu. Apakah kita baca saja sambil tersenyum. Atau kita baca sambil marah-marah lalu kita balas komentarnya itu kan tergantung kita sendiri. Kalau saya menghadapi yang seperti itu, biasa saja," kata Arief, di area Gedung MK, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Rabu (12/6/2019).
Sementara itu, guna mengantisipasi hal yang tak diinginkan, Arief menyatakan pihak aparat keamanan telah berjaga-jaga di area kantor KPU, Jakarta Pusat.
Sampai hari ini, Arief Budiman mengatakan, pada tiap-tiap rumah komisioner KPU juga dijaga oleh aparat keamanan.
"Pada pengamanan memang ada petugas kepolisian yang stand by di kantor KPU, ada yang ditempatkan di rumah dinas kita. Cuma mungkin jumlahnya agak bertambah dari hari-hari biasa. Tapi dibandingkan dengan saat rekap suara nasional, sebetulnya ini sudah jauh berkurang," kata Arief Budiman.
• Karier Militer George Toisutta, Jadi Timses Prabowo-Hatta hingga Tutup Usia Akibat Kanker Usus
Arief melanjutkan, pihak KPU terus berkomunikasi ihwal proses pengamanan kantor dan komisioner KPU.
"Kalau soal itu ya memang mereka menyampaikan ke kita. Tapi soal strategi pengamanannya mau menerjunkan berapa orang, mau membawa peralatan apa, ditempatkan di mana, itu saya percayakan sepenuhnya kepada aparat keamanan. Karena mereka yang tahu dan ahli soal strategi pengamanan. Jadi pokoknya saya nyaman saja. Mau kerja pagi, siang, dan malam nyaman saja," ujar Arief.
"Saya bersama anggota KPU biasa saja, mau datang pagi, mau datang siang, sore, dan malam ke kantor itu nyaman saja. Mau mengerjakan kerjaan tuntas pagi, tuntas siang, yang penting kita merasa nyaman sampai hari ini. Tidak ada gangguan apa pun," lanjutnya.
Menurutnya, semua pihak yang terkait dalam Pemilu 2019 ini adalah saudara.
"Bagi saya, semua kawan. Baik itu penyelenggara Pemilu, peserta Pemilu, mau Pemilih, atau siapapun teman-teman media saya merasa tidak ada musuh. Karena semua sahabat saya, kawan saya, jadi saya santai saja. Mau pergi kemana-mana sendiri juga tidak apa-apa. Mau ke mana-mana pergi pakai motor juga biasa saja," kata Arief Budiman.
Soal keluarganya Arief Budiman mengaku, sudah terbiasa menghadapai pelbagai lontaran kalimat marah dan kecewa dari mana saja. Khususnya media sosial.
"Keluarga saya sudah terbiasa. Jadi, kadang mereka ikut merespon, kadang mereka diam saja. Sejauh ini ya aman-aman saja. Semua saling menghargai, saling menghormati, tidak mengganggu selama mereka tidak menganggu kita. Kalau komentar pendapat di media sosial itu ya biasa saja, semua orang harus bisa menerima itu," jelasnya.