Aksi 22 Mei
Istri Sebut Suaminya Calon Eksekutor Yunarto Wijaya Hanya Korban Mantan Ajudan Kivlan Zen
Sejak Irfansyah ditangkap polisi pada Selasa (21/5/2019), Angel (28) tak tahu menahu kasus yang menjerat suaminya itu. Ia menyebut suaminya korban.
Penulis: Elga Hikari Putra | Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Elga Hikari Putra
TRIBUNJAKARTA.COM, KEBON JERUK - Sejak Irfansyah (45) ditangkap polisi pada Selasa (21/5/2019), Angel (28) tak tahu menahu kasus yang menjerat suaminya itu.
Baru belakangan ini Angel tahu bahwa suaminya satu dari empat eksekutor empat pejabat negara dan satu pimpinan lembaga survei.
Empat tokoh target pembunuhan, yaitu Menko Polhukam Wiranto, Staf Khusus Presiden Bidang Intelijen Gories Mere, Kepala BIN Budi Gunawan, dan Menko Kematiriman Luhut Binsar Panjaitan.
Sementara satu pemimpin lembaga survei yang juga menjadi target adalah Yunarto Wijaya, Direktur Esekutif Charta Politika.
"Dari nama-nama tokoh yang diberitain itu yang saya tahu cuma Wiranto aja. Sisanya enggak ada yang tahu. Baru tahu ya pas di video itu," ungkap Angel kepada TribunJakarta.com di rumahnya, Kamis (13/6/2019).
• Inilah Politikus Pendana Kivlan Zen untuk Digunakan Anak Buahnya Beli Senjata Api
• Jadi Target Yunarto Wijaya Maafkan Terduga Pembunuhnya: Saya Tak Ada Dendam
• Sederet Peran Kivlan Zen Soal Eksekusi 4 Tokoh Nasional, Tunjukkan Foto Target di Parkiran Masjid
Video yang dimaksud Angle adalah rekaman pengakuan Irfansyah yang dirilis polisi saat jumpa pers di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Selasa (11/6/2019).
Minta jaga anak-anak
Lewat video itu Angel mengaku mendapat gambaran atas kasus yang menjerat suaminya, Irfansyah.
Selama ini Irfansyah tak pernah memberikan penjelasan mengapa bisa sampai ditahan polisi kepada Angel.
Dua kali Angel menjenguknya di tahanan Mapolda Metro Jaya, Irfansyah sama sekali tak mau bercerita soal kasus yang menjeratnya.
Irfansyah hanya berpesan kepada pihak keluarga untuk tetap tenang.
"Dia cuma pesan jagain anak-anak dan jangan stres. Enggak pernah cerita soal kasusnya," ungkap Angel.
Angel mengaku sudah menonton video yang menampilkan pengakuan sang suami.
Ia beruntung saat lebaran hari kedua, bisa mengajak dua anaknya bertemu ayah mereka di Rutan Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan.
Diakui Angel, tak ada opor ayam, ketupat dan penganan khas lebaran yang dibawanya untuk sang suami saat mengejuk pada Kamis (6/6/2019).
Hanya sekira 30 menit keduanya bertatap muka sebelum kembali dipisahkan oleh jeruji besi.
"Enggak bawa makanan lebaran, cuma bawa minuman aja. Yang penting sudah ketemu juga sudah senang," kata Angel.
Tak ayal, saat bertemu dengan sang ayah yang kini ditahan, kedua anaknya dari Irfansyah tak henti menangis.
"Pada nangis, akhirnya mau pulang pas dijanjiin sama ayahnya mau dibelikan mainan," kata Angel.
Pertemuan saat lebaran itu merupakan yang kedua bagi Angel setelah sang suami ditangkap pada Selasa (21/5/2019) malam.
"Pas baru beberapa ditangkap saya jenguk. Terus beberapa kali ke sana enggak bisa ketemu, baru bisa itu pas lebaran dan sekarang katanya juga udah gabisa lagi," tutur Angel.
Korban mantan ajudan Kivlan Zen
Berdasar rekaman video pengakuan para tersangka kepemilikan senjata api yang digunakan untuk membunuh, Angel menilai suaminya hanyalah korban.
Menurut dia, Irfansyah menjadi korban karena dipengaruhi Azwarmin alias Armin.
Armin adalah mantan ajudan, pendamping, sekaligus sopir Kivlan Zen.
Ia juga yang menelepon Irfansyah untuk datang menemui Kivlan Zein selaku orang yang menyuruh untuk membunuh Direktur Eksekutif Charta Politika, Yunarto Wijaya.
Irfansyah yang juga desertir TNI ini bertemu Kivlan Zen di pelataran parkir Masjid Pondok Indah, Jakarta Selatan pada 20 April 2019.
Tak sendiri, Irfansyah datang ditemani Yusuf menggunakan mobilnya. Polisi masih memburu Yusuf yang kini masih buron.
Ucapan Angel bahwa suaminya hanya korban merujuk pengakuan Irfansyah, bahwa Azwarmin atau Armin tak meresponnya setelah ia dan Yusuf mengirimkan foto dan video alamat Charta Politika, kantor Yunarto Wijaya, di Jalan Cisanggiri, Kebayoran Baru.
"Kalau dari video itu suami saya mengira tugasnya itu sudah selesai karena Armin enggak jawab. Berarti Armin itu kan yang jahat kenapa ajak suami saya," kata Angel.
Angel mengaku tak asing dengan nama Armin.
Begitu juga dengan Yusuf yang bersama Irfansyah ditugaskan untuk memantau alamat Yunarto Wijaya.
"Armin itu pernah kenal muka gitu. Badannya sih emang perawakan TNI tapi kalau Yusuf saya cuma pernah dengar namanya aja," kata dia.
Sedangkan untuk Kivlan Zein dan Yunarto Wijaya, Angel mengaku baru mengetahuinya sejak suaminya ditangkap.
Armin sebagai pernah jadi orang dekat Kivlan Zen dikuatkan oleh pengakuan Helmi Kurniawan alias Iwan.
Dari keempat eksekutor empat tokoh nasional dan satu pimpinan lembaga survei, Iwan adalah leader.
Iwan merekrut Tajudin, Azwarmi dan Irfansyah untuk mengeksekusi para target. Bahkan, ia sangat menghormati Kivlan Zen.
"Saya diamankan polisi pada tanggal 21 Mei terkait ujaran kebencian dan kepemilikan senjata api dan ada kaitannya dengan senior saya, jenderal yang saya hormati dan saya banggakan yaitu bapak Mayor Jenderal Kivlan Zen," aku Iwan dalam rekaman video yang dirilis polisi.
Iwan menyebut Azwarmi atau Armi adalah ajudan dan orang dekat Kivlan Zen.
Armi ini yang memegang senjata Mayer dan ladies gun.
"Mayer saya percayakan ke saudara Armi adalah sebagai pengawal, ajudan dan sekaligus drivernya bapak Mayjen," ungkap Iwan.
Polisi sudah menetapkan Kivlan Zen sebagai tersangka dan menahannya dalam kasus kepemilikan senjata api ilegal. Ia ditahan di rumah tahanan Guntur, Jakarta.