PPDB 2019
Jalur PPDB Inklusi di SDN Kebon Jeruk 01 Sepi Pendaftar
Meskipun pihaknya sudah mensosialisasikan kepada masyarakat, di antaranya melalui spanduk yang dipasang di sekitar sekolah.
Penulis: Leo Permana | Editor: Erik Sinaga
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Leo Permana
TRIBUNJAKARTA.COM, KEBON JERUK- Pendaftaran Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) DKI Jakarta jenjang SD, sudah melewati jalur inklusi yang dilaksanakan dari 12-15 Juni 2019.
Jalur tersebut juga ditujukan bagi anak panti, sopir Jaklingko dan serta pemegang kartu pekerja.
Panitia PPDB 2019 di SDN Kebon Jeruk 01 menyebut di jalur tersebut sepi pendaftarnya.
Meskipun pihaknya sudah mensosialisasikan kepada masyarakat, di antaranya melalui spanduk yang dipasang di sekitar sekolah.
"Sosialisasi sudah kami lakukan dari sebulan yang lalu, melalui spanduk yang kita pasang di sekitar sekolah," kata Ade Erawati, Ketua Panitia PPDB 2019 di SDN Kebon Jeruk 01 Jakarta, Selasa (18/6/2019).
"Hanya untuk yang jalur inklusi itu itu sepi, hanya ada satu pendaftar yang kebetulan anak inklusi," sambungnya.
Ia menjelaskan bahwa anak tersebut sudah pihaknya terima dan juga sudah lapor diri pada 14-15 Juni 2019.
"Dia juga (sudah) menyertakan surat keterangan yang menyatakan anak itu inklusi dari pskilog," ujarnya.
Ade menyampaikan di SDN Kebon Jeruk 01 Jakarta memiliki daya tampung dua anak inklusi per rombongan belajarnya.
Sementara pihak sekolah membuka tiga kelas pada PPDB 2019 ini, sehingga baru ada satu anak dari 6 bangku yang disediakan.
"Tapi kita tidak tahu kedepannya, biasanya itu kalau setelah kita mengajar dan observasi biasanya akan ditemukan anak-anak itu," jelas Ade.
"Karena orang tua kan masih awam, anak inklusi atau berkebutuhan khusus itu apa, makanya di jalur itu kemarin sepi," lanjut dia.
Menyoal tenaga pengajar khusus bagi murid inklusi, Ade menyebut tidak ada di sekolah tempatnya mengajar.
• VIDEO Ditemani Atiqah Hasiholan, Ratna Sarumpaet Siap Bacakan Pembelaan Kasus Berita Bohong
• Reza Pahlevi, Korban Kecelakaan Maut Tol Cipali Sempat Update Instagram Story See You Later
• Seorang Korban Meninggal Kecelakaan Maut di Tol Cipali saat Hendak Pulang dari Kampung
Hanya saja para guru di sana telah dibekali dan diinformasikan bagaimana cara menangani para murid tersebut.
"Kebetulan saya sendiri yang mengikuti pelatihan terkait cara menangani murid inklusi tersebut, dan masing-masing anak itu beda penanganannya, baik tuna grahita dan lainnya," ungkap dia.
"Di sini memang tidak ada tenaga pengajar khusus untuk murid inklusi, hanya kami saling berbagi informasi kepada para pengajar lain bagaimana penanganannya," tuturnya.