Terduga Teroris Ditangkap di Bekasi: Diintai Intel Saat Mancing Lele, Diduga Jaringan JI
Sebelum penangkapan tersebut, terduga teroris A diintai intel polisi pemancingan lele.
Penulis: Erik Sinaga 2 | Editor: Wahyu Aji
TRIBUNJAKARTA.COM, BEKASI- Terduga teroris bernisial A (23) ditangkap Densus 88 Antiteror Mabes Polri di Perumahan Griya Syariah, Kebalen, Babelan, Bekasi, Jawa Barat, Minggu, (30/6/2019).
Terduga teroris tersebut diduga merupakan bagian dari Jamaah Islamiyah yang terafiliasi Al Qaeda. Sebelum penangkapan tersebut, terduga teroris A diintai intel polisi pemancingan lele.
Simak rangkuman TribunJakarta:
1. Menginap di rumah kakak ipar
Salah satu lokasi penangkapan terjadi di sebuah rumah di Perumahan Griya Syariah, Blok G, RT01/RW07, Kelurahan Kebalen, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi. Terduga teroris yang diamankan yakni A (23).
TribunJakarta.com berusaha menyambangi rumah penangkapan terduga teroris. Nampak dua buah sepeda motor terparkir di depan teras rumah, namun ketika berusaha ditemui, sang pemilik rumah tak kunjung keluar, entah pemiliknya berada di dalam atau tidak, namun ketua RT setempat membenarkan peristiwa penangkapan itu.
Rojiun Ketua RT setempat mengatakan, penangkapan terjadi pada Minggu, (30/6/2019) sekitar pukul 11.30 WIB. Sebanyak enam mobil Densus mendatangi perumahan tersebut dan langsung melakukan penangkapan.
"Saya pas penangkapan ada di sana dampingin, ada sekitar 30 polisi pakai seragam lengkap ada yang pakai pakaian preman," kata Rojiun kepada TribunJakarta.com, Senin (1/7/2019).
Beberapa orang diamankan pihak kepolisian. Terduga teroris A, Rusdan pemilik rumah selaku kakak iparnya, istri dan satu orang anaknya.
"Semua yang ada di rumah dibawa, cuma pemilik rumah sore setelah penangkapan dipulangkan," jelas dia.
Adapun terduga teroris A singgah di rumah kakak iparnya sejak Sabtu malam. Dia menginap di sana selama satu malam sebelum ditangkap Densus 88.
"Cuma menginap aja, yang tinggal di sana Pak Rusdan sama istri dan anaknya, sudah lapor ke sana semenjak di tinggal di sana," ungkap Rojiun.
Rojiun mengaku, Perumahan Griya Syariah merupakan kawasan perumahan baru, hanya ada sekitar delapan rumah yang baru dihuni pemiliknya.
"Pak Rusdan tinggal di sana baru sekitar 40 hari sejak pertengahan Ramadan, dia asal Kudus Jawa Tengah," jelas dia.
Selama tinggal lingkungan tempat tinggalnya, Rojiun mengaku belum mengenal dekat dengan keluarga Rusdan. Bahkan dia sempat kaget ketika kabar terduga teroris ditangkap di salah satu rumah milik warganya.