Terkait Dugaan Kartel Tiket Pesawat, Bos AirAsia Tony Fernandes: Tugas Kami Sediakan Harga Terbaik

Tony enggan berbicara banyak terkait grup maskapai pesaing AirAsia Indonesia, yaitu Garuda Indonesia group dan Lion Air Group.

Editor: Erik Sinaga
AFP
Ilustrasi Pesawat AirAsia AFP 

Namun, di tengah situasi itu, maskapai AirAsia Indonesia masih berani memasang harga tiket yang relatif murah dibandingkan maskapai lain.

Mengapa bisa begitu? Direktur Utama AirAsia Indonesia Dendy Kurniawan mengatakan, pihaknya berupaya melakukan efisiensi sehingga harga tiket bisa lebih murah.

"Kenapa kami bisa murah atau efisien? Satu, kami hanya operasikan Airbus A320. Satu tipe. Ini memudahkan managing human resources kami. Pilotnya, krunya, engineer-nya ya cuma satu sertifikatnya untuk A320," ujarnya di Jakarta, Senin (25/6/2019).

"Jadi ini nilai plus kami dibandingkan maskapai lain yang mengoperasikan tipe pesawat lain. Kalau kami ada yang sakit, pilot cadangan bisa langsung menggantikan. Itu dari sisi kru," kata dia.

Dari sisi sparepart alat suku cadang. Lantaran hanya menggunakan Airbus A320, suku cadang yang disimpan menjadi lebih sedikit.

Ini membuat biaya penyimpanan lebih efisien daripada maskapai yang memiliki tipe pesawat yang banyak.

Kedua, memaksimalkan peranan grup. AirAsia Indonesia merupakan bagian dari AirAsia Group yang beroperasi di 6 negara dan 9 airline. Dengan bekerja secara grup, efisiensi sangat bisa dilakukan.

Misalnya dalam hal pembelian pesawat, dengan memesan pesawat secara grup, harganya akan jauh lebih murah daripada hanya satu maskapai yang memesan.

"Bargaining kami jadi lebih tinggi di mata mitra bisnis kami. Itu keunggulan yang kami miliki," kata dia.

Ketiga, utilisasi pesawat. Tidak bisa dimungkiri, biaya sewa pesawat sangat berat bagi biaya operasional. Oleh karena itu, AirAsia Indonesia memaksimalkan utilitas pesawat.

"Kami rata-rata utilisiasi pesawat 12,5 jam per hari. Kami punya target 13 jam. Bisa tetapi kendalanya adalah airport yang enggak 24 jam beroperasi," kata Dendy.

Selain itu, AirAsia Indonesia juga memaksimalkan waktu pesawat di darat yang hanya sekitar 25 menit. Hal ini dinilai penting sehingga utilitas pesawat bisa optimal selama satu hari.

Sumbang deflasi

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat terjadi deflasi sebesar 0,14 persen untuk kelompok pengeluaran transportasi, komunikasi dan jasa keuangan pada Juni 2019.

Kepala BPS Suhariyanto mengatakan deflasi pada kelompok pengeluaran tersebut terbesarnya dipengaruhi turunnya tarif angkutan udara (TBA) yang terjadi pada Juni 2019 sebesar 0,05 persen.

Uang Sekolah di 102 SMP Swasta Tangerang Dibayarkan Pemerintah

Belum Dapat Izin Bermain di SUGBK, Persija Jakarta Tidak Siapkan Stadion Alternatif Cadangan

 

VIDEO Alasan PSI Ingin Mewadahi Debat Wagub DKI Jakarta

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved