Tukang Bubur Pembunuh Bocah SD Koleksi 1000 Celana Dalam Wanita, Pernah Diusir Warga Parung Bogor
Seribu celana dalam wanita koleksi tukang bubur Haryanto menjelaskan motif terbunuhnya FA, bocah delapan tahun yang jasadnya ditemukan di bak air.
Penulis: Y Gustaman | Editor: Y Gustaman
"Ini sudah yang kedua kali. Tapi kali ini korban menolak," imbuh Kapolres Bogor AKBP Andi M Dicky dalam rilis perkara, Jumat (5/7/2019).
Jasad korban Haryanto sembunyikan di bak mandi, menutupinya dengan pakaian kotor lalu menindihnya dengan ember berisi air.
Saat ditemukan korban sempat dilarikan ke RSUD Ciawi untuk diautopsi dan hasilnya menguatkan jika Haryanto menganiaya lalu membenamkan korban ke air.
"Ada air di paru-paru, benturan memar di sekitar mulut. Ditambah ada sedikit bekas-bekas sperma pelaku," ungkap Dicky
Dalam kasus ini polisi menilai Haryanto memiliki kelainan seksual dan kecenderungan menyukai anak-anak di bawah umur.
Sebelum ditetapkan sebagai tersangka dan dijerat pasal 338 KUHP, pasal 81 dan 82 UU Perlindungan Anak, Haryanto kabur di hari ia menghabisi FA.
Dihantui selama kabur
Yanto sempat kabur ke Surabaya, Semarang hingga Cirebon, sampai akhirnya pulang ke rumahnya di Desa Gendoang, Kecamatan Moga, Kabupaten Pemalang.
Selama pelarian ia dihantui rasa bersalah karena membunuh bocah yang kerap ia minta membeli nasi dengan imbalan uang.
Kasat Reskrim Polres Pemalang AKP Suhadi menjelaskan, Haryanto sempat berada di Surabaya selama dua hari.
Dari Surabaya, ia singgah di Semarang. Apesnya, dompet dan ponselnya kecopetan.

Hanya sehari di Semarang, Haryanto sempat ke Cirebon. Di Kota Udang ini cuma sehari lalu memutuskan kembali ke kampungnya.
"Ia kebingungan, akhirnya pulang ke kampungnya," ungkap AKP Suhadi dilansir Tribun Jateng.
Kepada keluarga di kampung Haryanto mengaku telah membunuh bocah FA.
Akhirnya Haryanto diserahkan keluarga ke Polsek Moga pada Rabu sore, sebelum dijemput personel Polsek Megamendung untuk kemudian kasusnya ditangani Polres Bogor. (Tribun Jateng/TribunnewsBogor.com)