Tukang Bubur Pembunuh Bocah SD Koleksi 1000 Celana Dalam Wanita, Pernah Diusir Warga Parung Bogor
Seribu celana dalam wanita koleksi tukang bubur Haryanto menjelaskan motif terbunuhnya FA, bocah delapan tahun yang jasadnya ditemukan di bak air.
Penulis: Y Gustaman | Editor: Y Gustaman
Warga sekitar mengenal Haryanto berdagang bubur ayam panggul sehari-hari, berperilaku baik dan taat beribadah.
Keluarga tak curiga ketika FA dekat dengan Haryanto, dapat imbalan uang darinya saban dimintai tolong untuk membelikan nasi.
Di hari FA menghilang pada Sabtu (29/6/2019) sore, pemilik warung melihat Haryanto membawa tas besar keluar dari kontrakan.
Sang nenek sempat mencarinya di kolam tempat biasa sang cucu bermain. Warga ikut mencari ke vila sekitar desa, sungai sampai Jalan Raya Puncak, tapi nihil.
"Pas almarhum hilang kita cari. Tukang bubur itu juga sudah enggak ada. Tukang warung melihat dia pergi bawa tas gede hari itu," ucap Nurma, bibi korban tempo hari.
Tiga hari putri Taufik dan Rahmawati itu menghilang, teman sepermainannya mendatangi kakek FA, mengadu mencium bau busuk dari dalam kontrakan Yanto.

Taufik bekerja sebagai teknisi vila di Cisarua, sementara Rahmawati harus menjadi TKI di Taiwan karena perekonomian keluarga pas-pasan.
Semula Didin menyangka bau tak sedap berasal dari daging ayam yang membusuk. Ia dibantu tujuh orang terpaksa mendobrak pintu kontrakan Yanto yang terkunci.
Semakin masuk kontrakan bau busuk semakin menusuk, Didin tak menyangka berasal dari jasad cucunya yang mengambang di bak mandi, tertutup pakaian dan ember.
Seks menyimpang pelaku
Beberapa jam sebelum Haryanto keluar dari kontrakannya membawa tas besar, pagi menjelang siang FA datang ke kontrakan meminta makan.
Selain makanan, Haryanto memberikan uang sebesar Rp 2 ribu yang diminta FA.
Semua pemberian itu hanya modus, karena Haryanto kemudian meminta bocah kelas dua sekolah dasar untuk menciumnya dengan iming-iming Rp 5 ribu.
Haryanto sempat memaksa tapi korban berontak. Panik, ia membekap dan membenamkan badan kecil si bocah ke ember berisi air selama 15 menit.
Jasad korban kemudian dibaringkan di atas karpet lalu mencabulinya.