Bandingkan Pablo & Galih Ginanjar Saat Digiring Pakai Baju Tahanan, Pakar Ekspresi: Dia Tak Takut

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Rr Dewi Kartika H

TRIBUNJAKARTA.COM - Pakar mikro ekspresi Kirdi Putra membandingkan ekspresi Pablo Benua dan Galih Ginanjar saat digiring polisi.

Kala itu Galih Ginanjar dan Pablo Benua mengenakan pakaian tahanan berwarna merah.

Pablo Benua, Rey Utami, dan Galih Ginanjar diketahui dilaporkan Fairuz A Rafiq terkait penyebaran video ikan asin, pada Senin (1/7/2019).

Pablo Benua, Rey Utami dan Galih Ginanjar akhirnya ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan, pada Kamis (11/7/2019).

Kirdi Putra membandingkan ekspresi Pablo Benua dan Galih Galih Ginanjar memalui video yang viral di media sosial.

Dilansir TribunJakarta.com dari tayangan di kanal Youtube Selebrita7.com (15/7/2019), Kirdi Putra mulanya mengomentari Galih Ginanjar yang tampak mengenakan masker.

Kirdi Putra menilai Galih Ginanjar yang saat itu bertujuan agar wajahnya tidak terlalu terekspos.

"Saya tidak melihat Galih menutupi mukanya itu karena bukan berhubungan dengan malu dan sebagainya. Kalo kita bicara malu dari awal sudah (malu) saat dia pakai baju tahanan dia nunduk seperti itu," ucap Kirdi Putra.

• Ussy Sulistiawaty Dandan Begini saat Makan di Hotel Mewah, Putrinya Ngambek: Mama Jangan Kayak Gitu

• Goyang Heboh di Depan Jokowi & Maruf Dikritik, Inul Daratista: Kalau Gak Mau Lihat Gak Ada Masalah

TONTON JUGA

"Tetapi ini secara untuk menutupi wajahnya aja biar nggak terlalu banyak wajahnya yang terekspose," tambahnya.

Berbeda dari Galih Ginanjar, pakar mikro ekspresi itu membaca ekspresi wajah Pablo Benua.

Menurutnya Pablo Benua tidak terlihat tegang seperti Galih Ginanjar dan Rey Utami.

"Ekspresi Pablo disini adalah Pablo terlihat lebih tidak ada tarikan ketegangan di bibir. Jadi analisa saya, rasa takut yang dialami Pablo agak beda dengan Rey Utami dan Galih," ujar Kirdi Putra.

• Akui Disuruh Pindah Negara, Yunarto Wijaya Kaget dengar Celetukan Najwa: yang Buat Saya Mau Ditembak

• Dipanggil Najwa Shihab Calon Menteri, Yenny Wahid Protes: Biasa Banget, Calon Presiden Aja Banyak

Ia mengatakan Pablo Benua tidak terlalu merasa syok dengan kasus video ikan asin yang menyeret namanya.

Pasalnya menurut Kirdi Putra, kasus ikan asin bukan permasalahan hukum pertama yang menjerat Pablo Benua.

"Kenapa? Inget, Pablo pernah terkait dengan kasus-kasus hukum sebelumnya. Inget dia pernah mengalami beberapa kali dipanggil, mengalami masalah hukum." ucap Kirdi Putra

"Sehingga saya melihat kasus ini dalam tanda petik sudah tidak membuat dia syok, membuat dia jadi takut," tambahnya.

• Beberkan Kondisi Kesehatan Raffi Ahmad, Asisten Pribadi Nangis Sesegukan: Ya Allah Dia Kuat Banget

• Videonya Pakai Baju Renang Beredar & Banjir Hujatan, Ayu Ting Ting Ketus: Masa Berenang Pakai Jubah

Pakar ekpsresi itu menambahkan, kemungkinan besar Pablo Benua sudah terbiasa dengan hal seperti ini, seperti dipanggil dan diperiksa polisi.

"Dulu mungkin ia, dulu. Tapi kan kita bicara repitisi, seseorang mengalami hal yang sama berulang kali dan itu membuat dia menjadi terbiasa atau terhabituasi. Itu yang saya lihat dari ekspresi Pablo," jelas Kirdi Putra.

• Goyangannya di Depan Jokowi & Maruf Tuai Perdebatan, Inul Daratista: Namanya Juga Kerja Profesional

• Pertanyakan Pertemuan Prabowo dan Jokowi, PA 212: Kalau Ada yang Tak Sesuai dengan Ulama Kita Tolak

SIMAK VIDEONYA:

Pablo Benua Melaporkan Balik Fairuz & Hotman Paris di Kasus Ikan Asin 

Pengacara Pablo Benua, Andar Situmorang melaporkan balik Fairuz A Rafiq dan Hotman Paris di kasus Ikan Asin.

Pelaporan balik Fairuz A Rafiq dan Hotman Paris itu dilakukan Pablo Benua seiring telah ditetapkannya sebagai tersangka oleh kepolisian.

Tak cuma Pablo Benua, Rey Utami dan Galih Ginanjar juga turut menjadi tersangka.

Ketiganya dilaporkan ke polisi oleh Fairuz A Rafiq atas tuduhan pencemaran nama baik di sosial media.

Pasalnya, Galih Ginanjar dinilai sudah melecehkan Fairuz A Rafiq lewat video yang tayang di akun Youtube milik Rey Utami dan Pablo Benua.

Dalam video yang kini sudah dihapus tersebut, awalnya Galih sedang diwawancarai oleh Rey mengenai kehidupan rumah tangganya dengan Barbie Kumalasari.

Namun pembicaraan tersebut lambat laun menyinggung ke permasalahan rumah tangganya dengan sang mantan istri, Fairuz A Rafiq.

• Bahas Isu Hilda Hamil & Terpaksa Nikah, Pakar Ekspresi Sebut Ada Mimik Ketidaknyamanan Kriss Hatta

• 4 Makanan Penyebab Asam Lambung Tinggi, Jangan Sampai Dikonsumsi Terlalu Banyak!

Galih Ginanjar melontarkan sebuah kalimat kurang pantas yang diduga berkaitan dengan bagian pribadi tubuh mantan istrinya.

Pernyataan Galih Ginanjar itu lantas dilaporkan ke Polisi dengan menyeret Rey Utami dan Pablo Benua sebagai pemilik kanal YouTube tersebut.

Ketiganya kini sudah ditahan oleh polisi sejak Jumat (12/7/2019) lalu.

Kendati demikian, Pablo Benua rupanya justru melaporkan balik Fairuz A Rafiq dan Hotman Paris ke polisi.

Hal itu dilakukan dan disampaikan oleh kuasa hukumnya Andar Situmorang dalam tayangan Kiss Pagi di Kanal YouTube Indosiar dilansir TribunJakarta.com pada Senin (15/7).

Dengan nada suara yang tinggi, pengacara Pablo Benua menjelaskan alasannya melaporkan balik Fairuz A Rafiq.

• Pengacara Kondang Aldwin Rahadian Tolak Bantu Galih Ginanjar Hadapi Fairuz A Rafiq, Begini Sosoknya

• Menangi 5 Kali Pemilu Berturut-turut, Jokowi Bocorkan Rahasianya

Melaporkan balik Fairuz A Rafiq, pihak Pablo Benua ngotot tak merasa bersalah di kasus ikan asin.

"Pablo Benua tak pernah memberikan pertanyaan apapun di video tersebut," ucap pengacara Pablo Benua.

Menurut Andar Situmorang, saat ini permasalahannya bukan mengenai pemilik akun atau bukan, namun kontennya.

"Ini kan permasalahannya apa yang keluar dari tayangan, bukan siapa yang memproduksi atau yang punya," ungkap Andar Situmorang.

• Fairuz A Rafiq Kerap Melamun Setelah Perkataan Galih Ginanjar, Sonny Septian Panjatkan Doa Begini

• Pakar Komunikasi Politik Sebut Pertemuan Jokowi dan Prabowo Bukan Rekonsiliasi, Ini Analisisnya

Andar Situmorang menilai, jika konten tersebut disimpan dan tak diunggah maka tak akan kejadian peristiwa ikan asin.

"Kalau konten disimpan atau diumpetin maka ga ada masalah. Video ini bermasalah setelah diunggah dan diekspose ke khalayak ramai," aku Andar Situmorang.

Andar Sitomorang menuturkan, Pablo Benua tak tahu menahu soal editing dan pembiayaan produksi tersebut.

"Soal dia yang memproduksi, membiayai apa lah itu, nggak ada urusan itu," imbuh Andar Situmorang.

• Download Koleksi Lagu MP3 Romantis Taylor Swift Lengkap dengan Videonya

• Scarf Syahrini Jadi Sorotan saat Naik Pesawat, Istri Reino Barack: Salat itu Perintah Allah SWT

Pablo Benua dan Rey Utami Langsung Dijebloskan ke Penjara

Ketiga tersangka kasus konten bermuatan asusila alias ikan asin, Galih Ginanjar, Pablo Benua, dan Rey Utami dijebloskan ke Ruang Tahanan (Rutan) Direktorat Tahanan dan Barang Bukti Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Jumat (12/7/2019).

Mereka mengenakan rompi tahanan.

Sebelumnya, pada pukul 11.00, mereka bertiga menjalani pemeriksaan kesehatan di Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Biddokkes) Polda Metro Jaya kurang lebih 30 menit.

Saat tiba di Rutan Polda Metro Jaya, Galih Ginanjar tidak mengeluarkan ucapan kata sedikit pun.

Begitu juga dengan Rey Utami yang malah wajahnya tampak pucat.

Sementara itu, Pablo Benua agak lebih santai berjalan dengan digiring petugas kepolisian.

Dalam wawancara Jumat ini, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan, ketiga tersangka resmi ditahan.

"Hari ini sudah resmi dilakukan penahanan untuk ketiga tersangka. Penahanan sampai 20 hari ke depan," kata Argo, Jumat.

Sebelumnya, kasus ini bermula dari laporan artis Fairuz A Rafiq terhadap Galih Ginanjar, Rey Utami, dan Pablo Benua atas kasus dugaan pencemaran nama baik melalui vlog kanal YouTube terlapor.

Ketiga terlapor telah ditetapkan sebagai tersangka kasus tersebut berdasarkan gelar perkara yang dilakukan penyidik Ditreskrimsus Polda Metro Jaya.

Galih Ginanjar dinilai menghina Fairuz A Rafiq dalam video yang diunggah di akun YouTube Rey Utami dan Pablo Benua.

Hinaan tersebut salah satunya terkait bau ikan asin. Atas perbuatannya, ketiga dijerat Pasal 27 Ayat 1, Ayat 3 Jo Pasal 45 Ayat 1 Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik dan Pasal 310, Pasal 311 KUHP.

Ancaman hukumannya lebih dari enam tahun penjara.

Simak videonya: