Kisah Iwan Game, Pasien Gangguan Mental Kecanduan Ponsel Bisa Seharian Gerakkan Tangan
Badan Iwan Setiawan lebih berisi, terawat, tak seperti tiga bulan lalu pas awal datang ke Yayasan Jamrud Biru.
Penulis: Yusuf Bachtiar | Editor: Y Gustaman
Ia juga memberikan pasiennya yang satu ini vitamin agar daya tahannya tetap terjaga.
Sehari-hari di Yayasan Jamrud Biru selain jamu herbal dan vitamin, Iwan Setiawan mendapat terapi saraf, totok, dan air kelapa.
Meski belum merespon orang lain, Iwan Setiawan mendapat pembinaan agama.
"Pelan-pelan kita didik agar dia mengerti," ungkap Hartono.
Ada treatment khusus untuk Iwan Setiawan yang Hartono terapkan.
Saban pagi ia diajak berolahraga mengangkat beban.
Hartono menilai angkat beban diharapkan dapat memberikan efek di tubuh Iwan Setiawan sehingga saraf-sarafnya tangannya membaik dan dapat menghilangkan kebiasaan menggerakkan tangan.
Seperti pasien lainnya, Iwan Setiawan makan empat kali sehari: pagi, siang, sore dan malam.
"Alhamdulillah Iwan berat badannya udah nambah gemukan. Enggak kurus kayak waktu pertama kali datang ke sini," ujar dia.
Hartono tidak tahu persis kapan jiwa Iwan Setiawan terganggu dan apa penyebabnya.
Sejauh ini perkembangannya selama di Yayasan Jamrud Biru lebih baik.
"Sekarang, kesembuhan mentalnya baru 40 persen. Mudah-mudahan kita obati terus di sini, pelan-pelan bisa merespon omongan orang dan mentalnya sehat lagi," doa Hartono.
Adapun di Yayasan Jamrud Biru terdapat 116 pasien, mereka berasal dari berbagai daerah. Tidak sedikit juga dari mereka yang dikirim dari Dinas Sosial setelah ditemukan terlantar di jalan.
"Tahun 2018 sampai pertengahan 2019 inu sudah ada 69 orang yang sembuh, macem-macem ada yang satu bulan dia udah sembuh, ada yang setahun, bertahun-tahun bahkan pasien abadi juga ada disini," jelas dia.
Lihat video selengkapnya