Dwituna Rawinala Gratiskan Biaya Pendidikan Bagi Penyandang Tuna Netra Ganda Kurang Mampu
Yayasan Pendidikan Dwituna Rawinala gratiskan biaya pendidikan penyandang tuna netra ganda dari keluarga yang tidak mampu.
Penulis: Nur Indah Farrah Audina | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Nur Indah Farrah Audina
TRIBUNJAKARTA.COM, KRAMAT JATI - Yayasan Pendidikan Dwituna Rawinala gratiskan biaya pendidikan penyandang tuna netra ganda dari keluarga yang tidak mampu.
Yayasan Pendidikan Dwituna Rawinala ialah sebuah lembaga yang melayani kebutuhan pendidikan bagi penyandang tuna ganda netra yang berdiri sejak tahun 1973.
Yayasan Pendidikan Dwituna Rawinala yang berdiri didirikan oleh sejumalah aktivis warga Gereja Kristen Jawa (GKJ) Jakarta ini, terletak di Jalan Inerbang, Kramat Jati, Jakarta Timur.
Tuna ganda netra ialah mereka yang memiliki hambatan pengelihatan seperti buta atau low vision dan diikuti dengan hambatan lain seperti tuli, reterdasi mental, fisik, autis dan lain sebagainya.

Saat ini 55 siswa tercatat bersekolah di sini denga tingkatan pelayanan dini, pendidikan dasar dan pendidikan lanjut.
Dari total keseluruhan siswa, rupanya bayaran perbulan tiap anak ini ternyata berbeda.
Guru dan pekerja sosial Elfi Susanti (40) di Yayasan Pendidikan Dwituna Rawinala mengatakan bayaran tiap bulan siswanya disesuaikan dengan finansial orang tua dan ekonomi keluarga.
"Bayaran tiap anak di sini berbeda. Sebab kita melihat kemampuan anak, sosial ekonomi dan sosialisasi masyarakat. Kemudian kita akan survei juga ke rumahnya untuk memastikan. Ketika tidak mampu maka tidak dipungut biaya," katanya di lokasi, Senin (22/7/2019).
Para anak dan orang tua nantinya akan diminta untuk melihat sikon yayasan pendidikannya seperti apa. Kemudian jika sesuai dengan kriteria SLB G maka akan diberikan formulir.
Bila pihak orang tua siswa secara finansial sulit, maka akan diminta melampirkan Surat Keterangan Tindak Mampu dari RT RW. Kemudian tim Yayasan Pendidikan Dwituna Rawinala akan melakukan survei.

• Momen Haru Tangannya Digenggam Erat Sang Suami, Nunung Srimulat: Maafin Aku Yang
• VIDEO Penampakan Sapi Kurban Milik Jokowi Berbobot 1,2 Ton Seharga Rp 90 Juta
Setelah hasil survei disetujui oleh tim, maka siswa tersebut bisa bersekolah dengan biaya yang sudah disepakati.
"Misi kita kan menyelenggarakan pendidikan pengasuhan dan pengembangan yang berkualitas tinggi. Sehingga tidak ada kendala untuk masalah biaya. Ketika berasal dari keluarga kurang mampu dan sudah disurvei hasilnya benar maka tidak menutup kemungkinan si anak bersekolah dengan gratis. Sebab lebih baik orang tua bayar sesuai dengan kesanggupan tapi anak dapat pendidikan di sini hingga maksimal 20 tahun," sambungnya.
Selain itu, meskipun pendirinya merupakan non muslim, Yayasan Pendidikan Dwituna Rawinala tetap menampung siswa SLB G untuk beragam agama. Sebab hampir 70% tenaga pengajar di Yayasan Pendidikan Dwituna Rawinala juga merupakan muslim.