Kisah Vera Hadapi Penyandang Tuna Ganda Netra dari Digigit hingga Tak Nafsu Makan Seminggu
Vera Dotulong atau biasa disapa Vera ini sudah bekerja selama 15 tahun lamanya di yayasan yang terletak di Jalan Inerbang, Kramat Jati, Jakarta Timur.
Penulis: Nur Indah Farrah Audina | Editor: Wahyu Aji
Saat itu ia mengatakan salah satunya Buang Air Besar (BAB) di celana. Kemudian ia seolah teringat baunya dan membuatnya hanya meminum air saja selama seminggu.
"Waktu itu ada yang BAB. Namanya anak seperti itu ada aja kelakuannya. Saya bersihkan kamar mandi bekas mereka BAB dan akhirnya saya sendiri yang enggak nafsu makan karena kebayang sama baunya," tutupnya.
Ia menjelaskan, pengalaman seperti itu membuatnya banyak belajar dari anak didiknya yang memiliki kebutuhan khusus.
Ia banyak belajar caranya bersyukur dan tetap bahagia terhadap apapun yang di lalui. Bahkan prestasi yang anak didiknya capai justru menjadi kebanggan tersendiri bagi dirinya.
Dengan berbagi cerita tentang pengalaman menghadapi para siswanya, ia berharap orang lain bisa mengerti bahwa menghadapi anak dengan kebutuhan khusus terutama tuna ganda netra memerlukan kesabaran, keikhlasan dan panggilan hati.
Ketika seseorang tak memiliki panggilan hati, maka ia akan sulit untuk menghadapi anak-anak seperti di Yayasan Pendidikan Dwituna Rawinala.
Vera selalu menggap para siswanya merupakan manusia yang spesial. Tanpa disadari hidupnya selalu bahagia ketika menghadapi para siswanya di luar kesabaran dalam menghadapinya.