Ibadah Haji 2019

Simak Mekanisme Bagi Jemaah Haji Sakit untuk Wukuf di Arafah, Perhatikan Syariatnya!

Mengingat semakin dekatnya hari wukuf di Arafah, petugas haji Indonesia mulai melakukan persiapan dan survei awal

Editor: Kurniawati Hasjanah
Tribunnews/Bahaudin/MCH2019
Suasana jemaah haji Indonesia menunggu bus sholawat untuk salat di Masjidil Haram, Jumat (26/7/2019). Cuaca panas di Makkah tak menyurutkan semangat jemaah haji Indonesia untuk salat Jumat di Masjidil Haram. 

Ia memimpin langsung peninjauan tersebut dengan diserta rombongan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) 2019.

Nizar meninjau tenda-tenda di Arafah dan melihat langsung para pekerja yang masih memasang instalasi AC, air, kabel, dan karpet.

Bahkan beberapa tenda untuk petugas misalnya sampai dua pekan menjelang puncak haji masih belum terpasang.

Namun Nizar memastikan persiapan sampai saat ini telah mencapai 90 persen.

“Sudah 90 persen. Dan nanti pada survei yang kedua, kita akan uji coba ada di dalam tenda kemudian AC dinyalakan, apakah betul-betul sudah berfungsi dengan baik apa tidak. Nanti kalau survei kedua kita siang hari jadi jam 12 sampe jam 1, untuk memastikan ac nya berfungsi dengan baik,” katanya.

Sementara survei ketiga akan dilakukan pada hari-hari akhir menjelang wukuf di Arafah, dan menjelang mabit di Mina dan Muzdalifah.

“Kalau tenda itu (kapasitasnya berbeda) setiap maktab, karena ada ukurannya 15 x 15 (meter), ada ukurannya 10 x 15, tetapi yang pasti bahwa kita pastikan jamaah itu spacenya berapa, rata-rata itu 1,3 meter kalo di Arafah, jadi masih longgar dalam konteks ini,” katanya.

Ia menekankan jumlah ruang tenda dan kapasitasnya sangat tergantung dari tempat yang disediakan oleh Muassasah, apalagi karena maktab-maktab berbeda-beda luasanya.

Mengapa maktab berbeda?

Ini karena satu zonasi ini luasnya beda juga, tergantung jumlah space dan tenda yg disiapkan pihak muassasah.

Tim Mobile Crisis Satuan Haji menggelar simulasi operasi Arafah, Muzdalifah, Mina (Armuzna) langsung dari tiga lokasi pelaksanaan puncak haji pada Minggu (14/7/2019). Di bawah terik matahari suhu 41 derajat celcius Satops Armuzna dipimpin Kepala Satops Armuzna, Jaetul Muchlis. 
( Tribunnews/Bahauddin/MCH2019)
Tim Mobile Crisis Satuan Haji menggelar simulasi operasi Arafah, Muzdalifah, Mina (Armuzna) langsung dari tiga lokasi pelaksanaan puncak haji pada Minggu (14/7/2019). Di bawah terik matahari suhu 41 derajat celcius Satops Armuzna dipimpin Kepala Satops Armuzna, Jaetul Muchlis. ( Tribunnews/Bahauddin/MCH2019) (Tribunnews/Bahauddin/MCH2019)

Penomoran Tenda Jemaah di Arafah dan Mina

Pihak Muassasah (semacam organisasi pemandu penyelenggaraan ibadah haji) Asia Tenggara menyetujui konsep penomoran tenda jemaah Indonesia di Arafah dan Mina pada puncak haji1440H/2019M mendatang. Hal ini diungkapkan Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri Sri Ilham Lubis, di Makkah.

"Kemarin kami, dipimpin Dirjen PHU telah bertemu dengan pihak Muassasah Asia Tenggara untuk membahas persiapan Armuzna (Arafah Muzdalifah dan Mina). Dan mereka menyetujui konsep penomoran tenda yang akan kita lakukan," tutur Sri Ilham, Sabtu (27/07).

Sri Ilham menuturkan, inisiasi penomoran ini dilakukan untuk memberikan kemudahan bagi jemaah untuk mengenali tempat tinggal nya selama masa puncak haji (masyair).

Di samping itu, ini juga diharapkan dapat memudahkan petugas untuk memberikan pelayanan selama masyair.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved