Terisolir Kompleks Mewah BSD Serpong, Keluarga Ini Takut Rumah Reotnya Ambruk Saat Hujan

"Ya bocor ya bocor, panas saja kepanasan, enakan di luar dari pada di dalam kan," ujar Yekah saat ditemui di rumahnya, Rabu (31/7/2019).

Penulis: Jaisy Rahman Tohir | Editor: Erik Sinaga
TribunJakarta/Jaisy Rahman Tohir
Rumah reot keluarga Yekah (38), di bilangan RT 4 RW 2, Rawa Mekar Jaya, Serpong, Tangerang Selatan (Tangsel), Rabu (31/7/2019). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Jaisy Rahman Tohir

TRIBUNJAKARTA.COM, SERPONG - Akses masuk melalui pintu perumahan mewah Nusa Loka Sektor 14.5 BSD Serpong, rumah Yekah (38) seperti terisolir di ujung kompleks.

Sampai ujung aspal, rumah Yekah masih harus menanjak tebing tanah landai sekira 30 meter.

Rumah reot keluarga Yekah (38), di bilangan RT 4 RW 2, Rawa Mekar Jaya, Serpong, Tangerang Selatan (Tangsel), Rabu (31/7/2019).
Rumah reot keluarga Yekah (38), di bilangan RT 4 RW 2, Rawa Mekar Jaya, Serpong, Tangerang Selatan (Tangsel), Rabu (31/7/2019). (TribunJakarta/Jaisy Rahman Tohir)

Di dataran yang lebih tinggi itu, ada rumah yekah yang materialnya 50:50 antara batu dan triplek. Sementara di sampingnya ada rumah yang hampir seluruhnya terbuat dari kayu dan triplek yang ditinggali Holipah (64), ibu dari Yekah.

Posisinya persis menghadap Tol BSD-Jakarta.

Rumah Yekah begitu kontras dengan ratusan rumah kompleks yang mengelilinginya. Bahkan halaman berupa jalan tol seperti sindiran karena rumah itu bahkan sulit diakses langsung sepeda motor.

Bagian atapnya dipenuhi lubang karena tata letak genting yang sudah berantakan hampir di semua bagian.

Ruang dapur dan kamar mandi tidak ada sekat dan hanya tertutup triplek yang lapuk dan berlubang. Lantainya tanah tanpa pelapis.

Bangunan batu bata membentuk pondasi sekira satu meter, selebihnya hanya dinding triplek.

Kerangka atap pun sudah berantakan, banyak bambu-bambu patah yang menyilang.

Yekah, janda yang bekerja sebagai kuli cuci tidak mampu membiayai renovasi rumah yang tepatnya berlokasi di wilayah RT 4 RW 2, Rawa Mekar Jaya, Serpong, Tangerang Selatan (Tangsel) itu.

Yekah menceritakan, kondisi rumah itu bahkan membuatnya lebih nyaman berada di luar rumah.

Risma Sebut Sampah di Ibu Kota Medeni, Ini Perbandingan Pengelolaan Sampah di Jakarta dan Surabaya

15 Menit Jeda Waktu Sebelum Aksi Pembunuhan, Jadi Pertimbangan Hakim Vonis Mati Haris Simamora

Siapa Bestari Barus yang Berseteru dengan Anies Terkait Sampah? Dulunya Pernah Diperiksa KPK

"Ya bocor ya bocor, panas saja kepanasan, enakan di luar dari pada di dalam kan," ujar Yekah saat ditemui di rumahnya, Rabu (31/7/2019).

Yekah mengatakan rumah yang ditinggalinya sudah sangat ringkih. Saat hujan lebat ataupun angin kencang, kayu material rumahnya bunyi seperti mau patah.

Ia takut rumah itu tiba-tiba ambruk dan menimpa anak-anaknya: Erika Safitri (19), Nabila Firna (12), Ananda Fikri Firmansyah (3) dan Muhamad Fahri (2).

"Ya rumah ini doang tinggal nungguin ambruk kalau saya lagi tidur, takutnya susah buru-buru bawa anak saya keluar kan. Takut ambruk doang. Ya kan pasti ambruk ini rumah enggak tahu kapan," ujarnya.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved