Direktur Keuangan PT Angkasa Pura II Jadi Tersangka, KPK Geledah Gedung 600 Bandara Soeakrano-Hatta

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan penggeledahan di kantor pusat PT. Angkasa Pura II atau gedung 600 di Bandara Soekarno-Hatta.

TribunJakarta.com/Ega Alfreda
Gedung 600 tempat Direktur Keuangan PT Angkasa Pura II, Andra yang digeledah KPK pada Sabtu (3/8/2019) dini hari. 

Sementara Taswin sebagai pemberi suap disangkakan melanggar pasal 5 ayat (1) huruf a atau huruf b atau Pasal 13 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi juncto Pasal 55 ayat (1) ke 1 KUHP.

KPK Yakini Dirkeu Angkasa Pura II Tak Bekerja Sendiri

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) meyakini Direktur Keuangan PT Angkasa Pura (AP) II Andra Agussalam tak bekerja sendiri dalam kasus korupsi yang menjeratnya.

Andra merupakan tersangka kasus suap pengadaan pekerjaan Baggage Handling System (BHS) bersama staf PT Industri Telekomunikasi Indonesia (INTI) Taswin Nur, akan terus dikembangkan.

Atas keyakinan tersebur, Wakil Ketua KPK Basaria Panjaitan menegaskan pihaknya akan terus mengembangkan perkara yang menjerat keduanya.

Basaria pun meyakini keputusan penunjukkan langsung pengadaan pekerjaan BHS pada PT Angkasa Pura Propertindo (APP) yang dilaksanakan PT INTI tahun 2019 tidak diambil sendiri oleh Andra.

"Apakah keputusan itu bisa diambil seorang diri? Sudah pasti tidak, kemungkinan akan dikembangkan," tegas Basaria di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Kamis (1/8/2019).

Tetapi, pensiunan jenderal polisi bintang dua ini mengingatkan, komisi antikorupsi butuh waktu untuk melakukan pengembangan itu.

"Karena operasi ini adalah operasi tangkap tangan, sudah barang tentu tidak bisa dalam satu hari ini kita simpulkan siapa pelaku-pelaku yang boleh atau memenuhi unsur dijadikan tersangka. Tapi yang pasti kemungkinan untuk berkembang itu masih ada," imbuhnya.

Pengembangan tak hanya menyasar PT AP II, PT INTI juga disasar. Sebab, Taswin disebut Basaria merupakan orang kepercayaan pejabat utama di PT INTI.

"Kebetulan TSW ini kepercayaan dari pejabat utama dari sana. Tapi apa nanti hubungannya dengan yang lainnya termasuk direktur, ini belum sampe ke sana. Ini masih dalam pengembangan. Sampe ekspos tadi yang bisa kita buktikan masih yang dua ini," beber Basaria.

Selain Andra dan Taswin, KPK sebenarnya juga menciduk Direktur PT APP Wisnu Raharjo, Executive General Manager, Divisi Airport Maintenance AP II Marzuki Battun, serta staf PT Inti Tedy Simanjuntak dalam OTT yang digelar sejak Rabu (31/7) hingga Kams (1/8) dini hari.
Namun, ketiganya dilepas lantaran penyidik komisi pimpinan Agus Rahardjo Cs itu belum menemukan bukti keterlibatan mereka.

Ditahan KPK, Direktur Keuangan PT Angkasa Pura II Andra Agussalam Termangu

Direktur Keuangan PT Angkasa Pura II, Andra Y Agussalam menggunakan rompi oranye dan diborgol usai menjalani pemeriksaan di Gedung KPK, Jakarta Selatan, Jumat (2/8/2019) dini hari. KPK resmi menahan dua orang tersangka yakni Direktur Keuangan PT Angkasa Pura II, Andra Y Agussalam sebagai penerima suap dan staf PT INTI, Taswin Nur sebagai pemberi suap serta mengamankan barang bukti uang sebesar SGD 96.700 (sekitar Rp 1 miliar) terkait kasus suap pengadaan pekerjaan Baggage Handling System (BHS) di PT Angkasa Pura Property.
Direktur Keuangan PT Angkasa Pura II, Andra Y Agussalam menggunakan rompi oranye dan diborgol usai menjalani pemeriksaan di Gedung KPK, Jakarta Selatan, Jumat (2/8/2019) dini hari. KPK resmi menahan dua orang tersangka yakni Direktur Keuangan PT Angkasa Pura II, Andra Y Agussalam sebagai penerima suap dan staf PT INTI, Taswin Nur sebagai pemberi suap serta mengamankan barang bukti uang sebesar SGD 96.700 (sekitar Rp 1 miliar) terkait kasus suap pengadaan pekerjaan Baggage Handling System (BHS) di PT Angkasa Pura Property. (Tribunnews/Irwan Rismawan)

Direktur Keuangan PT Angkasa Pura (AP) II Andra Agussalam hanya termangu ketika hendak ditahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Andra merupakan tersangka dalam kasus dugaan suap pengadaan pekerjaan Baggage Handling System (BHS) pada PT Angkasa Pura Propertindo (APP) yang dilaksanakan oleh PT
Industri Telekomunikasi Indonesia (INTI) Tahun 2019.

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved