HUT ke 74 Kemerdekaan RI
Ibunda Yakin Paskibra Tangsel Aurel Meninggal Diduga Akumulasi Kelelahan Saat Diklat
Meninggalnya Aurellia Qurratu Aini, pelajar SMA Islam Al-Azhar BSD Serpong diduga karena kelelahan.
Penulis: Jaisy Rahman Tohir | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Jaisy Rahman Tohir
TRIBUNJAKARTA.COM, CIPONDOH - Meninggalnya Aurellia Qurratu Aini, pelajar SMA Islam Al-Azhar BSD Serpong diduga karena kelelahan.
Kondisinya yang fit dan tidak memiliki penyakit dalam membuat dugaan mengarah kepada pendidikan dan pelatihan (diklat) Paskibraka yang sedang ia jalani.
Diberitakan TribunJakarta.com sebelumnya, Aurel, panggilan karibnya, meninggal dunia pada Kamis (1/8/2019) di usia 16 tahun.
Sang ibu, Sri Wajyuniarti, juga merupakan seorang Purna Paskibraka.
Ia mengetahui betul diklat seharusnya dijalankan seperti apa.
Sri meyakini, anaknya bukanlah sosok yang lemah dan tidak mampu mengikuti diklat yang juga menggunkan pendekatan militer itu.
Ibu dua anak itu meyakini Aurel meninggal dunia karena diduga akumulasi kelelahan baik secara fisik maupun mental selama menjalani diklat.
Saat Aurel jatuh di dapur pada Kamis pagi, Sri dan suaminya, Faried Abdurrahman, langsung melarikannya ke rumah sakit.
Namun dokter mengatakan fungsi otaknya sudah tidak bekerja.
"Dokter tidak menyebutkan diagnosa sejauh itu. Hanya dokter bertanya apa yang terjadi, yang kami sampaikan bahwa Aurel terjatuh. Yang kami yakini bahwa Aurel sudah sangat lelah. Akumulasi dari sekian puluh hari dia latihan, minim istirahat," ujar Sri saat ditemui di rumahnya, Jumat tengah malam (2/8/2019).
Sri memaparkan, hampir setiap hari selain Jumat, Aurel harus sudah sampai lokasi latihan pada pukul 06.00 WIB dan selesai latihan sampai 16.30 WIB.
Posisi rumah yang jauh membuat Aurel harus jalan dari rumah antara pukul 04.00 dan 05.00 WIB.
Setelahnya dia baru sampai rumah lagi setelah latihan, sekira pukul 19.30 WIB.
Ditambah lagi beban menulis diary atau buku harian.
Hal itu membuat Aurel bangun pukul 03.00 WIB dini hari untuk menulis kesannya terhadap diklat yang dijalaninya per hari.