Mati Listrik

Sampaikan Ini saat Diminta Tanggapi Kemarahan Jokowi ke Sripeni, Eks Dirut PLN Ditegur Najwa Shihab

Herman Darnel Ibrahim diminta untuk memberikan tanggapan terkait kemarahan Presiden Jokowi terhadap Direktur Utama PT PLN (Persero) Sripeni Inten.

YouTube Mata Najwa
Mantan Dirut PLN, Herman Darnel Ibrahim diminta untuk memberikan tanggapan terkait kemarahan Presiden Jokowi terhadap Direktur Utama PT PLN (Persero) Sripeni Inten Cahyani. 

"Kita tahu ini bisa merusak reputasi PLN tapi terutama konsumen banyak dirugikan, tapi juga transportasi umum bahaya sekali, MRT misalnya," kata Jokowi.

Jokowi menegaskan ia ingin mendengar penjelasan langsung dari Sripeni Inten Cahyani terkait mati listrik yang merugikan banyak pihak ini.

"Oleh sebab itu pagi ini saya mau mendengar langsung tolong disampaikan yang simpel-simpel aja," kata Jokowi.

Bongkar Raffi Ahmad Lakukan Ini Saat Dirinya Hamil Rafathar, Nagita Slavina: Nangis Berhari-hari

Dilaporkan Farhat Abbas Karena Diduga Sebar Konten Porno, Hotman Paris: Tak Takut, Saya Punya Otak

"Kalau ada hal yang kurang blak-blakan saja," tambahnya.

Sripeni Inten Cahyani kemudian menjelaskan secara panjang lebar terkait penyebab mati listrik dan usaha apa saja yang telah dilakukan PLN.

Jokowi kemudian menganggap penjelasan tersebut tak menjawab pertanyaan yang ia ajukan.

Ia lantas mengatakan sebagai pihak yang sudah berurusan dengan listrik selama bertahun-tahun, apakah PLN sebelumnya tak memperhitungkan sehingga peristiwa mati listrik ini dapat kembali terjadi.

Sempat Tutupi Kabar Kematian ke Anak, Rico Ungkap Sikap Tak Biasa Istri Sebelum Tertimpa Truk Tanah

Beri Kado Spesial untuk Betrand Peto Anak Angkat Ruben Onsu, Thalia Malu-malu: Kakak Senang Gak?

"Panjang sekali ya, pertanyaan saya bapak-ibu semua ini kan pintar-pintar apalagi urusan listrik dan sudah bertahun-tahun," kata Jokowi.

"Apakah tidak dihitung? Apakah tidak dikalkulasi?"

"Bahwa akan ada kejadian ini sehingga kita tahu sebelumnya," tambahnya.

Jokowi menilai mati listrik di Pulau Jawa dan Bali pada Minggu 4 Agustus 2019, menandakan PLN tak melakukan perhitungan matang dalam menjalankan tugasnya.

"Kalau tahu drop artinya pekerjaan yang ada tidak dihitung," ucap Jokowi.

"Dan itu betul-betul merugikan kita semua," tambahnya.

SIMAK VIDOENYA:

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved