Perjuangan Anak Sopir Truk Jadi Anggota Paskibraka di Istana Negara: Tinggal di Rumah 4x6 meter

Kisah Wisko mengundang perhatian sejumlah kalangan. Tak ada yang menyangka anak sopir truk ini terpilih mewakili Sulawesi Barat ke nasional.

Editor: Erik Sinaga
Kolase KOMPAS/ JUNAEDI dan IST Tribunnews
Kisah Haru Perjuangan Anak Sopir Truk Jadi Anggota Paskibraka di Istana Negara 

Juniawan mengatakan, selama ini dirinya banting tulang bekerja, agar anakanya bisa sekolah dan mewujudkan cita-cita.

Namun, ia bangga memiliki anak seperti Wisko yang sederhana dan mau menerima apa adanya kondisi kedua orangtuanya.

Bupati Mamasa Ramlan Badawi mengatakan, selama Kabupaten Mamasa terbentuk, baru kali ini ada perwakilan dari Mamasa yang lolos ke Jakarta sebagai anggota Paskibraka.

Pemerintah daerah berjanji akan memberikan beasiswa kepada Wisko, termasuk membiayai Wisko hingga ke perguruan tinggi.

“Kami terus terang bangga bahwa di Mamasa juga punya banyak talenta seperti Wisko,” kata Ramlan.

Anggota Paskibraka di Labuhanbatu Tersingkir

Berkebalikan dari kisah Wisko Pralistra di atas, nasib naas justru menimpa seorang anggota Paskibraka di Labuhanbatu, Sumatera Utara

Ia kecewa setelah namanya tersingkir dari daftar peserta lolos untuk kibarkan bendera merah putih saat Upacara 17 Agustus.

Kekecewaan anggota Paskibraka itu lantaran namanya sempat masuk dan sudah dinyatakan lolos.

Pengakuan Kecewa Anggota Paskibraka, Anak Yatim Berprestasi Diganti Anak Pejabat? Tanpa Seleksi
Pengakuan Kecewa Anggota Paskibraka, Anak Yatim Berprestasi Diganti Anak Pejabat? Tanpa Seleksi (Kolase Facebook Yuni Rusmini)

Bahkan menurut pengakuan remaja tersebut, ia sempat mengukur baju dan sepatu untuk persiapan mengibarkan bendera merah putih saat Upacara 17 Agustus.

Sebuah video viral pengakuan remaja tersebut pertama kali diunggah oleh akun Yuni Rusmini di Facebook pribadinya, Selasa (13/8/2019).

Dalam unggahannya, Yuni Rusmini menuliskan permohonan agar adanya relawan, komunitas, instansi, dan jajaran berwenang untuk menindak lanjuti hal tersebut.

Remaja yang merupakan anak yatim itu diceritakan telah terpilih sebagai anggota Paskibraka di Kabupaten Labuhanbatu.

Namun, di tengah perjalanan menjadi seorang Paskibraka, remaja tersebut tiba-tiba dikeluarkan dengan alasan yang tak jelas.

Bahkan, tersiar kabar dikeluarkannya remaja tersebut sebagai anggota Paskibraka Labuhanbatu lantaran ada anak pejabat yang masuk tanpa melalui jalur seleksi.

Halaman
1234
Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved