HUT ke 74 Kemerdekaan RI

Sambut HUT ke-74 RI, Sosialisasi Perluasan Ganjil Genap Diselingi Pembagian Setangkai Mawar

Ada yang berbeda dalam sosialisasi perluasan ganjil genap di lampu merah Jalan Pintu Besar Selatan, Tamansari, Jakarta Barat hari ini.

TribunJakarta.com/Elga Hikari Putra
Petugas wanita Dishub Jakarta Barat membagikan setangkai mawar kepada pengendara saat sosialisasi perluasan ganjil genap. 

"Kewajiban uji emisi bagi kendaraan bermotor di Jakarta harus terus ditegakkan. Ada ambang batas emisinya. Kalau melebihi batas, ada sanksinya," ungkap Fajri.

Pemprov DKI Jakarta juga harus menyampaikan informasi jumlah emisi yang dibuang dari setiap jenis kendaraan bermotor.

"Agar kebijakan yang diambil punya dasar yang kuat," tambahnya.

Senyawa Berbahaya Timbulkan Kanker

Kondisi udara selama delapan tahun ke belakang ini, lanjut Fajri, tercemar.

Ada dua senyawa yang tingkat konsentrasinya tinggi hingga melampaui standar baku mutu udara ambien, yakni PM 2.5 dan O3.

Udara yang tak sehat itu, sangat berbahaya apabila masuk ke paru-paru warga Jakarta di tengah hiruk pikuk kesibukannya.

Bahkan, sangat berpotensi menimbulkan penyakit kanker.

"Sangat berbahaya, Badan Kanker International (IARC) sudah menetapkan bahwa hubungan sebab akibat antara pencemaran udara dengan timbulnya penyakit kanker sudah meyakinkan," terangnya.

Warga Ibu Kota, juga bisa mengalami penyakit-penyakit kronis yang berhubungan dengan kardiovaskular dan pernapasan.

Dua Perampok Bersenjata Api Beraksi di Minimarket Cisauk Terekam CCTV

HUT ke-4 Polres Tangsel, Intip Keseruan Polisi Berjibaku di Lapangan Futsal

Hari Pramuka, Bupati Tangerang Terima Penghargaan Tertinggi Lencana Melati

Bahkan, Studi KPBB (Komisi Penghapusan Bensin Bertimbal) menunjukkan bahwa biaya pengobatan untuk penyakit yang berhubungan dengan pencemaran udara pada tahun 2016 mencapai lima triliun.

Betapa kuat paru-paru warga Jakarta harus menghirup udara berdebu di tengah aktivitasnya itu setiap hari.

Jakarta tak hanya dikenal sebagai Jawara para Betawi, sang leluhurnya.

Kini, Jakarta juga dikenal sebagai Jawara Polusi Udara. Paling tidak, begitu keluhan yang dirasakan banyak pihak.

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved