Rusuh di Papua

Rusuh di Manokwari, Wagub Papua Barat: Gubernur Khofifah Beri Garansi untuk Bantu Secara Maksimal

"Saya langsung komunikasikan dengan Gubernur Khofifah untuk beliau ketahui dan ditindaklanjuti," ungkap Wagub Papua Barat Mohamad Lakotani.

Penulis: Kurniawati Hasjanah | Editor: Mohamad Afkar Sarvika
zoom-inlihat foto Rusuh di Manokwari, Wagub Papua Barat: Gubernur Khofifah Beri Garansi untuk Bantu Secara Maksimal
YouTube/Kompas TV
Wagub Papua Barat Mohamad Lakotani

TRIBUNJAKARTA.COM - Wakil Gubernur Papua Barat Mohamad Lakotani menuturkan telah berkoordinasi dengan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Prawansa untuk menindaklanjuti tuntutan massa di kerusuhan Monokwari.

"Saya langsung komunikasikan dengan Gubernur Khofifah untuk beliau ketahui dan ditindaklanjuti," ucap Wagub Papua Barat.

Wagub Papua Barat itu menekankan, beberapa tuntutan spesifik yang diminta massa seperti permintaan maaf dari oknum yang mengeluarkan pernyataan berbau rasis terhadap mahasiswa Papua atas insiden yang terjadi di Surabaya dan Malang, Jawa Timur.

Lakotani menegaskan, pihak Gubernur Khofifah akan mengeluarkan press release yang menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh masyarakat dan mahasiswa Papua mengenai hal tersebut.

"Gubernur Khofifah akan buat rilis mengenai permohonan maaf kepada seluruh masyarakat dan mahasiswa Papua, jika ada pernyataan dari oknum Pemerintah maupun ormas di Jawa Timur terhadap mahasiswa yang menempuh pendidikan di Surabaya maupun Malang," beber Wagub papua Barat.

Susuan Terakhir Lidia Septiana untuk Si Bungsu, Sang Suami Gelisah 3 Jam Sebelum Istrinya Tewas

Bandingkan Perbedaan Ahok Kelola DKI Jakarta, Mardani Ali Sebut Anies Baswedan Sebagai Man of Idea

Punya Permata Tropis Tersembunyi & Aneka Ragam Budaya, Intip Sederet Pesona Indonesia

Menurut Mohamad Lakotani, Gubernur Jawa Timur Khofifah memberikan garansi untuk membantu secara maksimal untuk menindaklanjuti tuntutan tersebut.

"Ibu Gubernur juga memberi garansi kepada saya untuk bisa membantu secara maksimal apa yang bisa beliau bantu," papar Wagub Papua Barat dilansir dari Kompas.com pada Senin (19/8/2019).

Lebih lanjut, mengenai kabar adanya mahasiswa yang ditahan maka Wagub Papua Barat itu menegaskan, Gubernur Khofifah akan berkoordinasi dengan Kapolda Jawa Timur.

"Itu sudah kami sampaikan langsung by phone dan saya kira beliau memberikan perhatian yang luar biasa. Beliau akan tindak lanjuti dengan segera," jelas Wagub Papua Barat.

Kerusuhan di Manokwari, Staf Khusus Presiden Minta Masyarakat Papua Tenang: Mari Kita Bawa dalam Doa

Pelaku Penyerangan Polsek Wonokromo Jadi Pribadi Tertutup 2 Tahun Terakhir & Beraktivitas di Sekolah

Sebelumnya, Mohamad Lakotani telah menggelar pertemuan dengan massa pendemo yang dilakukan pada Senin siang (19/8).

Di pertemuan tersebut, pendemo telah menyampaikan aspirasi dan tuntuntanya,

Lakotani mengakui, situasi Senin siang sempat memanas tak terkendali.

"Setelah komunikasi dengan pendemo, situasinya bisa dikendalikan. Saat ini sedang cooling down, situasi semakin kondusif. Mohon doa dan dukungannya," kata Lakotani.

Lakotani menyampaikan bahwa sejak Senin siang, sebagian pendemo sudah mulai bubar, sebagian memang masih ada lokasi.

Bawa Banyak Senjata & Kerupuk saat Serang Polsek Wonokromo, Ini Kesaksian Ketua RT soal Sosok Pelaku

Penghasilan Rp700 Juta Sehari, Raffi Ahmad Bongkar Keinginan yang Belum Terwujud Bareng Nagita

Simak Videonya:

Permintaan Maaf Khofifah

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memohon maaf kepada warga Papua atas insiden yang memicu kerusuhan di Manokwari, Papua Barat, Senin (19/8/2019).

Ia menegaskan kalau perkataan yang ramai di media sosial oleh warga Papua itu bukan mewakili masyarakat Jawa Timur.

Tak hanya itu, Khofifah Indar Parawansa juga akan melakukan koordinasi dengan Gubernur Papua Lukan Enembe terkait masalah ini.

Khofifah Indar Parawansa juga menjelaskan kalau komunikasi antara Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (selanjutnya disingkat Forkopimda) dengan mahasiswa Papua selama ini terjalin sangat baik.

"Komunikasi sangat intentsif, pada saat kita kampanye untuk membangun pemilu damai, kita juga hadir, ikut upacara dan pada saat hari bayangkara mereka ikut hadir, juga ikut upcara, pada saat hari kebangkitan nasional dan hari pendidikan nasional mereka juga hadir," jelas Khofifah Indar Parawansa dilansir TribunnewsBogor.com dari Kompas TV, Senin.

Ia juga mengatakan kalau komunikasi-komunikasi antara pihaknay selama ini sangat intensif, dan masing-masing membangun komitmen untuk menjaga NKRI, menjaga pancasila, dan menjaga merah putih.

"Nah atas nama komitmen ber Indonesia itulah mari bersama-sama kita menempatkan yang satu dengan yang lain harus saling menghormati dan menghargai," katanya.

Ia pun mengaku sudah meminta maaf langsung kepada Gubernur Papua Lukas Enembe.

"Ketika kemudian terviralkan sesuatu yang menjadikan sensitif dengan sebutan-sebutan tertentu, tadi saya bertelepon dengan Gubernur Papua Pak Lukas Enembe, kami mohon maaf karena sama sekali itu bukan mewakili suara masyarakat Jawa Timur," tegasnya.

"Oleh karena itu harus dibedakan antara letupan yang bersifat dari personal dengan apa yang sebetulnya menjadi komitmen Jawa Timur," tambahnya.

Ia pun mengaku akan terus melakukan komunikasi dengan Gubernur Papua.

"Oleh karena itu hal yang bisa kita komunikasikan mari kita maksimalkan, dan Insya Allah nanti Pak Gubernur Papua juga akan ke Jawa Timur, mereka juga akan mengkomunikasikan dengan para mahasiswa Papua yang sedang studi di Jawa Timur," katanya.

Bahkan, Gubernur Papua juga akan berkomunikasi dengan seluruh mahasiswa Papua di provinsi lainnya.

"Bukan hanya di Surabaya, Semarang dan Malang, tapi juga di beberapa kota lain, juga mahasiswa Papua yang sedang mengikuti berbagai macam studi di daerah lain di provinsi lain di luar Jawa Timur, tadi yang beliau sampaikan seperti itu, bahwa harapannya semua mahasiswa Papua yang studi di Jawa Timur akan terlindungi dan merasa aman agar bisa mengikuti program studinya dengan baik," tandasnya.

Kata Ketua DPRD Papua Barat

Ketua DPRD Papua Barat Pieter Kondjol menyayangkan adanya kerusuhan di sekitar Gedung DPRD Papua Barat, Manokwari, Papua Barat, Senin (19/8/2019).

Ia mengatakan, dirinya sudah mengetahui kalau hari ini akan ada aksi dari sejumlah mahasiswa dan warga ke Gedung DPRD Papua Barat.

Namun, ia tak menyangka jika aksi itu malah berlangsung ricuh hingga membakar gedung DPRD Papua Barat.

Apalagi saat ini ia sedang tidak ada di lokasi, karena dua hari yang lalu melangsungkan upacara bendera di Sorong.

Jadi pada saat kejadian, dirinya masih berada di Sorong dan baru kembali esok hari.

Hal itu disampaikan oleh Pieter Kondjol dalam Breaking News di Kompas Tv, Senin.

Namun ia menegaskan untuk update terkini, keadaan di Manokwari sudah mulai membaik.

"Kita sudah koordinasi, dan keadaan sekarang sudah mulai membaik, kami tidak menyangka dan mengira kondisi ini akan terjadi, posisi saya ada di Sorong, ikut upacara di sana, rencana besok akan kembali ke Manokwari," kata Pieter Kondjol dilansir TribunnewsBogor.com dari Kompas TV.

Ia pun menjelaskan kalau aksi para mahasiswa dan warga ini dipicu peristiwa di Surabaya dan Malang beberapa waktu yang lalu.

"Ini imbasan peristiwa di Surabaya dan Malang, adek-adek kami terprovokasi," katanya.

Untuk itu, dalam beberapa hari ke depan, ia dan anggota DPRD yang lain akan segera membuat tim untuk menyelesaikan permasalahan ini.

"Setelah dua hari kami akan buat tim untuk ke Surabaya, tapi kondisi hari ini sudah terjadi, dan kami berharap pihak keamanan segera melakukan pengamanan, dan kami akan melakukan pertemuan untuk menyikapi peristiwa ini," tandasnya.

Ia pun meminta kepada para warga Papua untuk tidak terprovokasi oleh apapun.

"Pemicu terkait adanya penistaan adik-adik kita di Surabaya, Malang, padahal sebenarnya kita selalu tenang dan aman, hingga saatnya terjadi hal seperti ini," jelasnya.

Ia juga menegaskan kalau rencana aksi hari ini sudah ia ketahui dari para mahasiswa.

Namun, ia tak menyangka kalau aksi ini berujung ricuh dan pembakaran gedung DPRD Papua Barat.

"Saya kemarin sudah ditelepon oleh adik mahasiswa rencana hari ini akan turun jalan, saya pesan kalau bisa demonya secara damai, tapi kondisi hari ini berubah dan yang terjadi adalah adanya pembakaran gedung, dan kami sayangkan, tapi terimakasih pihak kepolisian sudah dikendalikan," tandasnya.

"Mereka sudah sampaikan ke saya via telepon, karena posisi saya di Sorong saya minta aksi dilakukan dengan damai," tambahnya.

Ia pun tak ingin berspekulasi adanya pihak ketiga yang memanfaatkan peristiwa ini.

"Saya tidak spekulasi menduga ke arah sana, tapi kondisi rill seperti ini yang kita hadapi, hari ini disusupi oleh pihak tidak bertanggung jawab, biarlah nanti pihak kepolisian yang mengusut ke arah sana," ucapnya.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved