Cibarusah Bekasi Dilanda Kekeringan, ACT Akan Distribusikan Air Bersih, Jakarta dan Banten Waspada

Zona Musim di Banten dan DKI Jakarta telah memasuki musim kemarau dan diperlukan kewaspadaan terkait ancaman bencana kekeringan.

Penulis: Mohamad Afkar Sarvika | Editor: Mohamad Afkar Sarvika
TRIBUNJAKARTA.COM/GERALD LEONARDO AGUSTINO
Tanah di dasar kolam pemancingan yang berada di Rawabadak Utara, Koja, Jakarta Utara, retak-retak, Jumat (2/8/2019). 

"Pernah sejak seminggu lalu sampai ngebor dua kali, tetap enggak ada airnya. Ini dibantu suami juga sudah ngebor sampai belasan meter ada kali," keluh Icih.

Ici pun sempat menunjukkan bekas tempat pengeboran yang berada di bagian belakang rumahnya, setidaknya sudah Rp 3 juta dikeluarkan untuk melakukan pengeboran itu.

Ia bercerita, bencana yang dialami Tangerang ini baru pertama kali ia rasakan sejak tinggal 30 tahun di rumahnya sekarang.

"Belum pernah kayak gini, ini paling parah kekeringannya. Lama banget, sudah dibor tetep aja airnya enggak keluar," cerita Icih.

Kini untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari selama musim kemarau, Icih beserta anak dan cucunya sangat bergantung pada air mineral isi ulang.

"Satu hari bisa sampai galon, satu galonnya kita beli Rp 5 ribu. Untuk kebutuhan sehari-hari," kata Icih.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved