Gubernur Anies Baswedan Bingung Bekasi dan Depok Mau Gabung Jakarta

Anies Baswedan mengaku heran lantaran belakangan ini banyak wilayah penyangga Jakarta, seperti Depok dan Bekasi yang ingin bergabung dengan Jakarta.

TribunJakarta/Dionisius Arya Bima Suci
Gubernur Anies Baswedan saat ditemui di Pulau Maju, Penjaringan, Jakarta Utara usai upacara HUT ke-74 RI, Sabtu (17/8/2019). 

"Ada yang gagas (wilayah Bekasi) jadi Jakarta Tenggara, karena kesamaan kultur, budaya," kata Rahmat saat dijumpai di Gedung DPRD Kota Bekasi, Jalan Chairil Anwar, Bekasi Timur, Jumat (16/8/2019).

Pasalnya, sejak dulu masyarakat Bekasi dengan Jakarta sudah saling bersinggungan dalam aktivitas sehari-hari. Selain itu, dari segi kebijakan pemerintah dua wilayah beda provinsi ini juga saling keterkaitan.

"Pada intinya kalau untuk mempercepat proses kesejahteraan, pembangunan, sah-sah saja, cuma mungkin Bekasi itu lebih identik dengan Jakarta," imbuhnya.

Meski begitu, gagasan ini tentu bukan ranah dia sebagai Wali Kota Bekasi. Sebab, kebijakan perluasan suatu wilayah atau pemekaran daerah baru merupakan wewenang DPR-RI untuk merubah undang-undang.

"Ya kan keputusan merubah UU ada di DPR RI, artinya itu keputusan politik. Kalau politiknya setuju dan jalan yaa berubah," tegas dia.

Jika gagasan Jakarta Tenggara benar terealisasi, pria yang akrab disapa Pepen ini yakin percepatan pembangunan dan kesejahteraan di wilayah Bekasi akan semakin pesat.

Hanya saja kata dia, ada persoalan politik dimana Bekasi, sebagai daerah otonomi sudah terbiasa memilih DPRD dan Wali Kotanya sendiri. Berbeda dengan DKI Jakarta yang wilayah tingkat kotanya merupakan daerah administratif.

"Kalau percepatan pembangunan DKI-kan besar, hanya saja pada persoalan politiknya, persoalan DPRDnya dan persoalan kepala daerahnya, pastikan merubah undang-undang tentang pembentukan Kota Bekasi (menjadi Jakarta Tenggara)," ujarnya.

Wali Kota Depok ingin gabung Jakarta

Wali Kota Depok Mohammad Idris (tengah) ketika dijumpai wartawan di Kantor Wali Kota Depok, Jumat (12/7/2019).
Wali Kota Depok Mohammad Idris (tengah) ketika dijumpai wartawan di Kantor Wali Kota Depok, Jumat (12/7/2019). (TribunJakarta.com/Dwi Putra Kesuma)

Wali Kota Depok  Mohammad Idris angkat bicara soal wacana pembentukan Provinsi Bogor Raya.

Dirinya mengaku lebih baik Kota Depok masuk ke Provinsi DKI Jakarta dari sisi bahasa.

“Kalau saya milih dari sisi bahasa, saya lebih memilih bahasa Jakarta, karena saya nggak bisa bahasa sunda,” ujar Idris pada wartawan, Selasa (20/8/2019).

Idris juga menjelaskan, Kota Depok secara bahasa hampir memiliki kesamaan bahasa dengan DKI Jakarta, yakni rumpun Melayu Depok atau yang sering disebut betawi ora.

“Tidak disebut betawi karena betawi sudah trademark dari Jakarta. Makanya depok ini dalam SK Gubernur disebut sebagai rumpun melayu depok,” ucapnya.

Namun, dari sisi kewilayahan menurut Idris Kota Depok baiknya tidak lepas dari Provinsi Jawa Barat.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved