Rusuh di Papua
Tanpa Kaos, Demonstran Pria Papua Menunjukkan Kekuatan untuk Berdamai
"Ini kami lakukan untuk menunjukkan kekuatan Papua cinta damai," kata Stefanus, di Taman Aspirasi
Penulis: Muhammad Rizki Hidayat | Editor: Erik Sinaga
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Muhammad Rizki Hidayat
TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Pengunjuk rasa pria Papua tak mengenakan kaos saat melakukan aksi damai di depan Istana Negara, tepatnya di Taman Aspirasi, Jakarta Pusat, Kamis (22/8/2019).
Berdiri di bawah terik matahari, mereka terlihat menari dan bersorak-sorai.
Satu di antara demonstran, Stefanus, menyebut aksi tanpa kaos ini sebagai kekuatan Papua untuk berdamai.
"Ini kami lakukan untuk menunjukkan kekuatan Papua cinta damai," kata Stefanus, di Taman Aspirasi, Jakarta Pusat, Kamis (22/8/2019).
Selaras dengan Stefanus, Michael, mengatakan aksi tanpa kaos ini sebagai bentuk peradaban masyarakat Papua.
Dia melanjutkan, masyarakat Papua cinta damai dan tak ingin ada keributan yang berlanjut.
"Papua damai. Indonesia damai. Hidup perdamaian," ucap Michael.
Pantauan TribunJakarta.com di lokasi, satu di antara mereka memegang poster bertuliskan 'Hentikan Rasisme Manusia Papua Bukan Monyet.'
Koordinator Massa Aksi, Albert Mungguar, menyebut aksi damai ini dilakukan sebagai respon lantaran ada perlakuan rasis di Malang, Jawa Timur.
• Studi Banding, Delegasi Vietnam Berencana Ikuti Langkah TransJakarta Dalam Pengoperasian Bus
• Tolak Rasisme, Mahasiswa Asal Papua Lakukan Aksi Damai di Depan Istana Negara
• Renovasi Masjid Istiqlal, Lahan Parkir Diperluas Hingga Mampu Tampung 500 Mobil
"Kami merespon karena ada perlakuan rasis di Malang. Pemukulan teman-teman kami di Malang pada 16 Agustus. Maka dari itu kami menyelenggarakan aksi secara damai," jelas Albert, di tempat dan waktu yang sama.
Kemudian, sejumlah aparat tampak berjaga-jaga di lokasi.
Sementara, arus lalu lintas dari Jalan Medan Merdeka Utara menuju Jalan Medan Merdeka Barat dan seterusnya terpantau ramai lancar.