Alami Pusing & Muntah-muntah, Ibu Hamil Novi Curigai Coretan Spidol di Label Masa Berlaku Vitamin

Novi Sri Wahyuni korban obat kedaluwarsa menuturkan awal kecurigaannya mengenai vitamin yang dikonsumsinya tersebut.

Penulis: Kurniawati Hasjanah | Editor: Mohamad Afkar Sarvika
YouTube/Kompas TV
Novi Sri Wahyuni 

Kasudin Kesehatan Jakarta Utara, Yudi Dimyati mengatakan pemusnahan obat-obat kedaluwarsa dilakukan dua kali dalam setahun.

Intip Besarnya Gaji Kopasus, Pasukan Elit Mematikan yang Konon Memiliki Serangkaian Latihan Keras

Najwa Shihab Soroti Pendekatan Ekonomi di Papua, Andy Junaedi: Orang Papua Butuh Ilmu Bukan Dicaci

Pemusnahan dilakukan pada bulan Juni dan Desember.

"Kegiatan pemusnahan itu pada bulan 6 dan bulan 12. Dua kali setahun," kata Yudi di Puskesmas Kamal Muara, Penjaringan, Jakarta Utara, Jumat (16/8/2019).

Yudi akan menanyakan terkait obat kedaluwarsa yang diterima Novi ke pihak puskesmas.

"Ini yang nanti kita akan tanyakan kembali kenapa masih ada obat yang harusnya musnah di bulan 6 kenapa tidak diambil oleh Puskesmas Kecamatan," ujarnya.

Yudi menduga tiga strip vitamin B6 yang diterima Novi kemungkinan terselip di antara obat-obat lain yang masih layak digunakan.

 Sementara itu, Dr. Agus Arianto Haryoso, Kepala Puskesmas Kecamatan Penjaringan yang membawahi Puskesmas Kamal Muara mengatakan, pihaknya telah melakukan pemisahan obat kedaluwarsa sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang ada.

Obat Kadaluarsa yang diberikan Puskesmas Kamal Muara, kepada <a href='https://jakarta.tribunnews.com/tag/novi-sri-wahyuni' title='Novi Sri Wahyuni'>Novi Sri Wahyuni</a> (Dok. <a href='https://jakarta.tribunnews.com/tag/novi-sri-wahyuni' title='Novi Sri Wahyuni'>Novi Sri Wahyuni</a>)

"Jadi untuk kedaluwarsa itu kan dipisahkan. Untuk pemusnahannya karena ini adalah aset, pemusnahannya itu harus dengan prosedur.

Karena kalau sedikit langsung dimusnahkan kan ada cost di sana.

Jadi kita kumpulkan kemudian dilabeli nanti saat ada proses penghapusan obat kadaluwarsa itu akan dimusnahkan," ujar Agus.

Ia menyampaikan, vitamin B6 kedaluwarsa itu diberikan oleh apoteker puskesmas karena faktor kelalaian dan kurang konsentrasi.

Selain dua butir obat kedaluwarsa yang ia konsumsi, Novi Sri Wahyuni menduga ia juga meminum obat yang sama pada bulan sebelumnya.

Seingatnya, sudah tiga strip vitamin B6 berisi 36 butir obat yang telah dia minum.

Semua trip obat itu juga dibubuhi coretan biru.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved