Satpam Meninggal Usai Digigit Ular Berbisa: Hanya Gunakan Sapu, Hisap Jari Berdarah yang Dipatuk
Saat itu korban yang merasa gigitan tersebut tak berdampak panjang hanya menghisap-hisap jarinya yang terus mengeluarkan darah.
Penulis: Erik Sinaga 2 | Editor: Muhammad Zulfikar
TRIBUNJAKARTA.COM, SERPONG- Nasib nahas menimpa Iskandar. Pria yang bekerja sebagai sekuriti ini tewas saat sedang menangkap ular di sebuah perumahan Cluster Michelia di Jalan Micelia, Curug Sangereng, Kelapa Dua, Tangerang, Selasa (21/8/2019).
Komandan sekuriti perumahan tersebut, Musliman mengatakan peristiwa tersebut terjadi pada malam sekitar pukul 19.00 WIB.
Saat itu korban Iskandar sedang melaksanakan piket jaga bersama rekannya, Jaelani.

Namun, tak beberapa lama, datang laporan dari warga atas nama Ismail yang mengaku di area rumahnya terdapat ular.
Korban pun saat itu langsung bergegas dengan alat seadanya.
"Memang dengan alat seadanya cuma sapu deh. Dia berusaha tangkap ularnya. Enggak kenapa tahu-tahu pas mau nangkap kepalanya telunjuk kirinya digigit," kata Musliman saat dihubungi Kompas.com, Jumat (23/8/2019).
Saat itu korban yang merasa gigitan tersebut tak berdampak panjang hanya menghisap-hisap jarinya yang terus mengeluarkan darah.
"Kalau saya duga sih ya ini gara-gara dihisap-hisap itu aja sih jadi masuk bisanya melalui mulut," sambungnya.
Saat itulah korban yang sudah terlihat gelagat tidak baik langsung dibawa ke Rumah Sakit Bathsaida.
Namun sayang alat di rumah sakit tersebut tidak memadai yang mengharuskan korban dilarikan ke Rumah Sakit Umum Kota Tangerang.
"Tapi pada saat proses penanganan korban sudah tidak tertolong," tutupnya.
Kronologi
Iskandar (45), sekuriti perumahan Cluster Michelia, Gading Serpong, Tangerang, sempat memainkan ular berbisa jenis Welang setelah berhasil ditangkapnya.
Komandan Sekuriti perumahan, Musliman mengatakan, sesaat mendapatkan gigitan ular, korban masih terlihat bugar dan masih bermain dengan ular.
Bahkan, korban masih sempat bermain dengan ular bersama teman jaganya, Jaelani.
"Setelah telunjuk kirinya kena itu masih terlihat biasa. Pada bagian yang digigit juga tidak luka seperti luka serius dan memar. Jadi biasa aja," kata Musliman saat dihubungi Kompas.com, Jumat (23/8/2019).
Namun selang 30 menit, tepatnya pukul 19.30 WIB, korban langsung mengalami lemas.
Saat itu korban langsung dibawa warga ke rumah sakit. Korban awalnya dibawa ke Rumah Sakit Bethsaida, kemudian dirujuk karena peralatan yang kurang memadai.
Korban kemudian dipindahkan ke Rumah Sakit Umum Tangerang.
"Sebelum meninggal itu korban sempat ditangani dirumah sakit," sambung Musliman. Pukul 4.30 WIB, korban menghembuskan nafas terakhir yang diduga racun sudah tersebar ke seluruh tubuh.
Tewas saat bersihkan rumput liar
Iskandar, seorang petugas keamanan Cluster Michelia, Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang, tewas digigit ular berbisa saat mencoba mengamankan reptil yang berkeliaran di pelataran rumah warga.
Kasat Reskrim Polres Tangerang Selatan (Tangsel), Muharram Wibisono Adipradono, mengonfirmasi hal peristiwa yang jarang terjadi itu.
"Iya seorang sekuriti tewas digigit ular," terang Muharram saat dihubungi TribunJakarta.com, Kamis (22/8/2019).
Dari informasi yang dihimpun, ular yang diketahui berjenis welan atau Banded Krait terlihat di depan rumah seorang penghuni perumahan itu.
Karena tidak memiliki peralatan yang memadai untuk menangkap ular itu, pemilik rumah melapor kepada sekuriti.
Datanglah sekuriti Iskandar dan Jaelani.
Iskandar menahan bagian kepala ular dengan gagang sapu lidi dan menangkap bagian kepalanya.
Namun karena cara memegang yang kurang tepat, Iskandar digigit pada bagian jari telunjuk kirinya.
Iskandar spontan menghisap darah ular berharap racunnya keluar.
Isakandar sempay dilarikan ke Rumah Sakit Bethsaida, namun di sana tidak ada serum anti racun bisa ular itu.
Lalu Iskandar dilarikan ke Rumah Sakit Umum Kabupaten Tangerang.
Dirinya sempat mendapat perotolongan medis dengan serum, namun nyawanya tak tertolong.
Iskandar mulai sesak napas hingga meninggal dunia.
• Jual Bubur Ayam Dengan Harga Rp 1 Ribu, Supomo Sering Dikira Bercanda Oleh Pembeli
• Suparman Sulap Nmax Jadi Warteg Keliling: Ojek Online Jadi Langganan, Rezeki Nomplok Saat Demo
• Kembar Siam Fadli dan Fadlan Menderit Dempet Kepala: Diurus Kakek Nenek dan Kini Terjangkit Hernia
Sementara, pengembang Summarecon yang wilayahnya cukup besar di Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang, melakukan antisipasi terhadap serangan ular.
Head of Public Relations area Serpong PT Summarecon, Agung I Made Regi Julian, pihaknya mengantisipasi hewan liar dengan membabat rumput liar yang berpotensi menjadi sarang ular.
"Iya kami antisipasi dengan adanya kejadian ini membersihkan area-area yang bisa jadi sarang hewan berbahaya," kata Regi saat dihubungi.
Hal itu demi menjamin kenyamanan konsumen dan warga yang tinggal di area Summarecon.
"Caranya membabat area yang banyak ilalang dan rumput-rumput liar yang berpotensi jadi sarang ular," ujarnya. (Kompas.com/TribunJakarta)