Staf Ahli Kemenkes Sebut Dampak Asap Karhutla ke Warga Belum Begitu Besar
Kemenkes menyatakan terlibat dalam penanganan dampak kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Provinsi Riau yang hingga kini belum terselesaikan.
Penulis: Bima Putra | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Siswa terancam libur lebih lama, karena bangunan sekolah kini telah hangus terbakar.
Gedung Sekolah Dasar Negeri 19 Sejegi, Kecamatan Mempawah Timur, rata dengan tanah, pada Sabtu (17/8/2019) lalu.
Api berasal dari kebakaran di Dusun Tekam, yang meluas hingga melahap bangunan sekolah.
Aktivitas sekolah pun lumpuh.
Padahal, sebelumnya, sudah satu bulan siswa diliburkan akibat kabut asap pekat yang mengepung sekolah.
Orang tua siswa hanya dapat berharap, kegiatan belajar mengajar dapat kembali berjalan normal.
"Mudah-mudahan lah pemerintah dapat cepat mendirikan sekolah, atau usaha pemerintah dengan masyarakat sini, atau pun dengan anak siswa sini," ujar Ariani salah satu orang tua siswa yang sekolahnya hangus terbakar.
Ariani berharap pemerintah setempat dapat kembali membangun gedung sekolah dengan segera.
Supaya para siswa bisa kembali menlanjutkan kegiatan belajar.

Orangtua siswa juga berharap ada upaya dari pemerintah untuk siswa SD Negeri 19 Sejegi, agar anak-anaknya bisa kembali bersekolah.
Dari tayangan YouTube Kompas TV (20/8/2019) tampak hampir semua bagian gedung sekolah hangus.
Dinding serta atapnya rata dengan tanah.
Dinas Pendidikan setempat belum dapat memastikan, kapan siswa dapat kembali bersekolah.
Pasalnya Pemda masih harus mencarikan tempat sementara, dan melihat kondisi kabut asap.
"Sebelum gedung itu terbakar, kan kena kabut asap. Siswanya memang kita liburkan, karena dapat mengganggu kesehatan dia (siswa) kan," ujar Sawardi, PLT Kepala Dinas Pendidikan Mempawah.