Staf Ahli Kemenkes Sebut Dampak Asap Karhutla ke Warga Belum Begitu Besar

Kemenkes menyatakan terlibat dalam penanganan dampak kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Provinsi Riau yang hingga kini belum terselesaikan.

TRIBUNJAKARTA.COM/BIMA PUTRA
Staf Ahli Bidang Hukum Kesehatan Kemenkes RI, dr. Kuwat Sri Hudoyo di Universitas Binawan, Jakarta Timur, Jumat (23/8/2019). 

"Jadi untuk sekarang setelah kebakaran, kalau memang itu sudah layak nanti di lapangan bisa anak itu masuk sekolah, tidak ada kabut asap, maka anak tetap belajar seperti biasa di gedung itu,' kata Sawardi.

Gedung Sekolah Dasar Negeri 19 Sejegi, Kecamatan Mempawah Timur, yang rata dengan tanah akibat kebakaran.
Gedung Sekolah Dasar Negeri 19 Sejegi, Kecamatan Mempawah Timur, yang rata dengan tanah akibat kebakaran. (Tangkapan Layar YouTube/KompasTV)

Sawardi mengungkapkan setelah kebakaran dan sudah tidak ada kabut asap.

Siswa akan kembali belajar seperti biasa.

Saat ini pihaknya masih harus mencarikan tempat para siswa belajar untuk belajar sementara.

Hingga senin sore kebakaran lahan masih terjadi di desa Sejegi.

Pemkab Mempawah mencatat sejauh ini setidaknya sudah 350 hektar lahan, di kecamatan Mempawah Timur yang terbakar.

 

BPBD Muarojambi Bagikan 1.750 Masker kepada Pelajar

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Muarojambi memberikan sejumlah masker kepada pelajar sekolah di Kabupaten Muarojambi.

"Iya hari ini kita sudah berikan 1.750 masker ke sekolah-sekolah terutama SD dan SMP karena anak usia-usia sekolah ini rentan terhadap ISPA, apalagi kondisi kabut asap yang pekat saat ini," ujar Kepala BPBD Kabupaten Muarojambi, M Zakir melalui pesan WhatsApp, Jumat (16/8/2019).

TNI Gadungan Berhasil Pacari Gadis Cantik: Simak Pengakuannya, Begini Penjelasan Kapendam

Imbas Bentrokan, Warga Sekitar Pengungsian Semakin Resah dengan Keberadaan Pencari Suaka

Diduga Gagal Menyalip, Seorang Pelajar Mengalami Kecelakaan di Jalan Raya Sawangan Depok

Dishub DKI Klaim Perluasan Ganjil Genap Efektif Urai Kemacetan di Jakarta

Kabut asap di Kabupaten Muarojambi terbilang lebih pekat dari hari-hari sebelumnya.

Hal ini juga membuat sejumlah masyarakat khawatir kejadian 2015 silam kembali terulang.

"Sesak nafas pagi ini, pekat nian kabut asapnyo. Sudah hampir kek 2015 dulu, harus pake masker sekarang kalo keluar," ujar Merly, warga Sengeti.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Muarojambi memberikan sejumlah masker kepada pelajar sekolah di Kabupaten Muarojambi. Tribunjambi/Samsul Bahri
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Muarojambi memberikan sejumlah masker kepada pelajar sekolah di Kabupaten Muarojambi. Tribunjambi/Samsul Bahri (Tribunjambi/Samsul Bahri)

Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Muarojambi, Firmansyah mengatakan kondisi kabut asap hari ini memang semakin menebal dari hari Kamis kemarin.

Terhadap kondisi ISPU hari ini, Firman belum bisa menyampaikan karena menurutnya akan bisa terbaca pada sore nanti.

"Kalau pagi ini belum bisa disampaikan nanti jam 4 sore baru bisa terbaca," ujarnya melalui pesan WhatsApp.

TONTON SELENGKAPNYA DI SINI:

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved