Cerita Supriyadi Terpaksa Jalan Kaki Bopong Jenazah Keponakannya, Sempat Ingin Gunakan Motor

Mirisnya lagi, usai ditemukan, jenazah Husein diantar oleh warga sekitar menggunakan kendaraan roda dua menuju Puskesmas Cikokol.

Penulis: MuhammadZulfikar | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
TribunJakarta.com/Ega Alfreda
Supriyadi, saat memegang foto almarhum keponakannya, Husein yang tenggelam di Sungai Cisadane, Senin (26/8/2019). 

"Ya saya mengerti lah saya pernah kerja sebagai sekuriti di rumah sakit memang SOP-nya seperti itu. Saya gak mau maksain, sudah sudah nanti makin susah lagi," sambungnya.

Jenazah Husein pun langsung dikebumikan di hari yang sama malam harinya di pemakaman umum dekat rumahnya.

Walau sudah mengikhlaskan, Supriyadi mengaku menyesalkan SOP yang menurut dia sangat bertolak belakang dengan slogan Kota Tangerang, Kota Akhlakhul Karimah.

"Sangat menyayangkan, karena sangat tidak pro rakyat ya saat genting gini masih SOP dikedepankan," tutup Supriyadi.

Berniat gunakan sepeda motor

Supriyadi (40) sempat ingin membawa jenazah keponakannya, Husein menggunakan sepeda motor dari Puskesmas Cikokol menuju rumah duka di Kampung Kelapa Indah.

Tindakan ekstrem tersebut hendak dilakukan setelah Puskesmas Cikokol menolak untuk membawa jenazah Husein menggunakan unit ambulans yang ada di puskesmas.

Alasannya pun sepele perihal SOP yang melarang ambulans untuk mengangkut jenazah.

"Sempat kepikiran dan mau bawa jenazah keponakan (Husein) pakai motor. Tapi dilarang sama pihak Puskesmas sama warga yang ada di sana. Katanya bahaya," kata Supriyadi kepada TribunJakarta.com, Senin (26/8/2019).

Duduk di Samping Istri Anies Baswedan, Ahok Semringah saat Namanya Disebut Prasetyo Edi Marsudi

SEDANG BERLANGSUNG Live Streaming Presiden Jokowi Umumkan Ibu Kota Baru, Akses Linknya di Sini

Alhasil, tanpa pikir panjang, Supriyadi langsung membopong jenazah Husein yang sudah terbujur kaku itu.

"Karena mau bagaimana pun jenazah kan harus disemayamkan," sambung Supriyadi lemas.

Sebelumnya diberitakan TribunJakarta.com, Husein (8) dan Fitrah (12) menjadi korban jiwa keganasan Sungai Cisadane saat hendak bermain air sekira pukul 14.30 WIB hari Jumat (23/8/2019).

Jenazah Husein ditemukan lebih dulu oleh warga sekitar yang langsung dibawa ke Puskesmas Cikokol baru setelahnya Fitrah ditemukan meninggal dunia sekira pukul 21.52 WIB oleh Basarnas.

Saat dibawa ke Puskesmas Cikokol, nyawa Husein sudah tidak terselamatkan lagi.

Di sini terjadi drama penolakan jasa ambulans untuk mengantar jenazah Husein ke rumah duka yang hanya berjarak 600 meter dari Puskesmas Cikokol.

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved