Sudah Rapuh, Jembatan Gantung Srengseng Sawah Nyaris Telan Korban Jiwa
"Cuma kakinya saja yang nyangkut di sela-sela bambu. Nah, sejak kejadian itu baru dipasang seng," katanya.
Penulis: Annas Furqon Hakim | Editor: Erik Sinaga
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Annas Furqon Hakim
TRIBUNJAKARTA.COM, JAGAKARSA - Rapuhnya jembatan gantung di Jalan Gardu RW 02, Srengseng, Jagakarsa, Jakarta Selatan, pernah hampir menelan korban jiwa.
Hal itu dikatakan warga setempat bernama Syafei (56) saat ditemui di depan jembatan yang sudah ada sejak 1985.
"Pernah waktu itu yang terjeblos, waktu belum dikasih seng. Ini kan baru-baru ini saja pakai seng," ujar Syafei.
Untungnya, lanjut dia, orang yang terceblos itu tidak sampai tercebur ke aliran Sungai Ciliwung.
"Cuma kakinya saja yang nyangkut di sela-sela bambu. Nah, sejak kejadian itu baru dipasang seng," katanya.
Meski begitu, kondisi jembatan gantung itu tetap terlihat membahayakan bagi keselamatan warga.
Pasalnya, selain beralaskan bambu dan seng, tali sling yang digunakan sebagai pengait hanya terikat di pohon kelapa dan kapuk.
Syafei mengatakan, setiap harinya jembatan gantung itu memang kerap dilewati warga.
"Anak-anak sekolah kebanyakan, sama orang-orang kalau mau berangkat dan pulang kerja," ujar dia.
• Keterwakilan Perempuan di DPRD Kota Bekasi Hanya 8 Orang
• PSI Ingin DPRD DKI Jadi Wadah Aspirasi dan Pengaduan Warga Jakarta
• 2 Pencuri Ini Selalu Berhasil Selama 9 Tahun Karena Gunakan Primbon Jawa: Ketangkap Karena Ini
Lantaran sering dilewati warga dan hanya beralaskan bambu serta seng, jembatan itu pun terlihat sudah miring.
"Tadinya lurus itu jembatannya. Karena sering dilewatin, terus kena banjir lima tahunan, jadi miring," tutur Syafei.