Buntut Polemik Ambulans Tolak Bawa Jenazah, PMI Kota Tangerang Diperiksa

Pengecekan mobil ambulans dan mobil jenazah ini guna memperbaiki pelayanan yang ada di wilayah Kota Tangerang.

Penulis: Ega Alfreda | Editor: Erik Sinaga
Tangkapan layar Kompas TV
Supriadi membopong jenazah keponakannya, Husein, setelah pihak Puskesmas Cikokol menolak mengantar menggunakan mobil ambulans ke rumah duka, Jumat (23/8/2019). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Ega Alfreda

TRIBUNJAKARTA.COM, TANGERANG - Pemerintah Kota Tangerang melakukan pengecekan terhadap pelayanan ambulans dan mobil Jenazah PMI.

Pengecekan mobil ambulans dan mobil jenazah ini guna memperbaiki pelayanan yang ada di wilayah Kota Tangerang.

Ade Kurniawan selaku Kepala Humas PMI Kota Tangerang mengatakan pengecekan yang dilakukan Pemerintah Kota Tangerang bertujuan untuk memperbaiki pelayanan terhadap masyarakat.

"Selain itu kami juga menjelaskan jika ada permintaan baik dari Call Center 112 mau pun dari masyarakat terkait pelayanan ambulans maupun mobil jenazah kami melakukan tindakan sesuai dengan SOP kami," jelas Ade saat dikonfirmasi, Selasa (27/8/2019).

Menurut Ade, PMI Kota Tangerang juga melakukan pelayanan ambulans dan mobil jenazah selama 1x24 jam setiap harinya.

"Untuk pelayanan ambulans kami juga menerima pelayanan rujukan baik dari rumah ke rumah sakit, dari rumah sakit ke rumah dan dari rumah sakit ke rumah sakit," jelas Ade.

Menurut Ade, Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Tangerang punya 2 unit ambulans dan 1 unit mobil jenazah.

Armada ini bisa dipakai masyarakat untuk keperluan gawat darurat.

Masih kata Ade, setiap kejadian apa pun mobil ambulans dan mobil jenazah milik PMI Kota Tangerang selalu siap untuk masyarakat Kota Tangerang.

Mobil tersebut selalu siaga jika ada laporan masyarakat baik kecelakaan, bencana, ataupun masyarakat yang membutuhkan untuk ke rumah sakit.

"Kita mempunyai dua unit mobil ambulans dan satu unit mobil jenazah untuk keperluan pelayanan. Kita juga sering dihubungi jika ada kejadian kegawat daruratan," ungkapnya.

Ade menambahkan, tidak hanya laporan dari masyarakat langsung, PMI juga sering menerima laporan dari call center 112 untuk memberikan bantuan terhadap masyarakat yang membutuhkan.

"Kita juga sering mendapatkan informasi dari Call Center 112, tetapi memang paling sering masyarakat menghubungi langsung ke PMI. Dan tidak ada biaya yang dipungut," aku Ade.

Ia menjelaskan, PMI juga memiliki Standar Operasional Pelayanan (SOP).

Halaman
12
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved