Firasat Rosidah Sebelum Kematian Asbulloh, Telepon Kedua Tak Aktif Kemungkinan Dimatikan Pembunuhnya
Rosidah berfirasat tak enak lalu memutuskan menelepon ponsel suaminya, Asbulloh. Panggilan kedua, ponsel tak aktif, kemungkinan dimatikan pembunuhnya.
Penulis: Y Gustaman | Editor: Y Gustaman
Kepada warga si pria mengaku korban begal.
“Katanya dia dibegal, setelah didalami ternyata dia adalah pelakunya,” ungkap Azis
Mulanya petugas menyisir lokasi penemuan jasad Asbulloh.
Tak jauh dari lokasi ada warung dan saksi mata melihat pelaku datang dalam kondisi berlumuran darah.
Langsung tim gabungan Satreskrim Polresta Depok dan Polsek Limo mengembangkan informasi ini.
"Dia seorang pegawai di tempat potong ayam juga, kawan korban dan ada niatan tak baik," ucap Azis.
Pelaku Sepertinya menunggu waktu yang tepat untuk menghabisi Asbulloh.
"Korban diajak keluar kemudian korban dibunuh dan diambil barangnya," tambah Azis.
Pada Rabu sore petugas menangkap pria tersebut di Cipedak, Jagakarsa, Jakarta Selatan.

Pria tersebut adalah Andi Mardiyansyah, rekan satu kerjaan dengan Asbulloh di pemotongan ayam.
“Pelaku telah diamankan dan sedang dilakukan pemeriksaan di Polresta Depok,” imbuh Azis.
Lokasi Dikenal Angker
Tak biasanya Asbulloh menyetorkan uang ke bosnya, lalu mengambil rute pulang melalui Jalan Pulo Mangga.
Jalan tersebut membelah kebon pisang yang cukup rimbun, lagi sepi, apalagi malam tak ada warga yang berani melintas.
Keponakan Asbulloh, Suharyadi, menjelaskan Jalan Pulo Mangga memang jalan untuk memotong kompas.