Pengurus Masjid di Jagakarsa: Santai Banget, Maling Kotak Amal Sudah Ahli
Pihak Masjid Jami Mahhallul Qufron di Jagakarsa, Jakarta Selatan, menyatakan telah betul-betul memperhatikan sistem keamanan.
Penulis: Annas Furqon Hakim | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Annas Furqon Hakim
TRIBUNJAKARTA.COM, JAGAKARSA - Pihak Masjid Jami Mahhallul Qufron di Jagakarsa, Jakarta Selatan, menyatakan telah betul-betul memperhatikan sistem keamanan.
Hendra (43), salah satu pengurus, mengatakan jika masjid itu dilengkapi dengan lima kamera CCTV.
"Ada empat di dalam, satu lagi di luar," kata Hendra saat ditemui di lokasi, Jumat (30/8/2019).
Meski dilengkapi dengan lima kamera CCTV, kotak amal di Masjid Mahhallul Qufron masih bisa menjadi target pencuri.
Uang sekitar Rp 1-2 juta pun raib digondol dua pelaku pencurian pada Selasa (27/8/2019) sekitar pukul 13.30.
Hendra pun menilai jika dua pelaku merupakan orang-orang yang sudah berpengalaman.
Berawal dari pura-pura salat, membawa kantong plastik besar sebagai pembungkus, hingga mampu membuka gembok.
"Dari awal kita sudah antisipasi, tapi ya namanya musibah. Malingnya juga sudah ahli kayaknya. Cuma belum apes saja dia," ujar dia.
"Melakukannya juga santai banget, kayak sudah biasa, sudah dipersiapkan," tambahnya.
Hendra menuturkan, pencurian itu bermula ketika seorang perempuan tengah berpura-pura salat.
Melihat kondisi yang sepi, ia kemudian menggeser kotak amal ke teras masjid.
Tak lama kemudian, datang seorang pria menggunakan mobil dan mengangkut kotak amal tersebut. Sebelumnya, ia juga membungkus kotak amal dengan kantong plastik.
Kembalikan Kotak Amal Curian di Jagakarsa, Pelaku Sisakan Rp 2 Ribu Pecahan Logam
Sekitar setengah jam setelah pencurian kotak amal di Masjid Jami Mahhallul Qufron, Jagakarsa, Jakarta Selatan, dua pelaku langsung mengembalikannya.
Hal itu dikatakan salah satu pengurus masjid, Hendra (43), saat ditemui di lokasi pada Jumat (30/8/2019).
Namun, menurut Hendra, kotak amal tersebut tidak dikembalikan ke tempat semula dan hanya diletakkan di teras masjid.
"Ibu saya yang kasih tahu kotak itu di luar. Habis itu baru saya cek," ujar Hendra.
Setelah dicek, uang yang ada di dalam kotak amal hampir ludes. Pelaku pencurian hanya menyisakan Rp 2 ribu.
"Cuma dua ribu perak, logaman. Nggak tahu berapa banyak tuh recehan logamnya," kata dia.
Padahal awalnya, jelas Hendra, kotak amal tersebut berisi uang sekitar Rp 1-2 juta.
"Kalau kotak amal gitu kan dibukanya seminggu sekali, nggak setiap hari kita buka," jelasnya.
Selain itu, saat dikembalikan kotak amal itu sudah dalam kondisi tidak digembol.
"Dia ikat pakai tali rafia. Ini baru saya ganti lagi gemboknya," tutur Hendra.
Peristiwa pencurian ini terjadi pada Selasa (27/8/2019) sekitar pukul 13.30. Aksi para pelaku yang berjumlah dua orang pun terekam kamera CCTV masjid.
Hendra menuturkan, pencurian itu bermula ketika seorang perempuan tengah berpura-pura salat.
Melihat kondisi yang sepi, ia kemudian menggeser kotak amal ke teras masjid.
Tak lama kemudian, datang seorang pria menggunakan mobil dan mengangkut kotak amal tersebut. Sebelumnya, ia juga membungkus kotak amal dengan kantong plastik.
Hendra mengaku pihak masjid telah melaporkan pencurian itu ke Polsek Jagakarsa.
Rekaman CCTV yang memperlihatkan wajah kedua pelaku juga sudah diserahkan.
Pengurus Masjid di Jagakarsa Benarkan Pencurian Kotak Amal, Awalnya Pelaku Pura-pura Salat
Pengurus Masjid Mahhallul Qufron, Hendra (43), membenarkan telah terjadi pencurian kotak amal.
Ia mengatakan aksi pencurian oleh seorang pria dan perempuan yang terekam kamera CCTV itu terjadi pada Selasa (27/8/2019).
"Karena dia lihat keadaan lagi sepi, kotak itu dia geser-geser. Terus dia juga bawa kantong plastik besar," kata Hendra saat ditemui di Masjid Mahhallul Qufron di kawasan Ciganjur, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Jumat (30/8/2019).
Kotak amal berukuran sekitar 60x40 Cm itu kemudian dibawa hingga ke depan pintu masuk masjid.

Saat itu, kotak amal tidak langsung dibawa kabur. Hendra mengatakan, perempuan itu terlihat menghubungi seseorang lewat telepon genggamnya.
"Waktu kotak amalnya dibawa keluar, itu belum ada orang lagi tuh. Dia main HP, mungkin hubungi yang prianya itu," tutur Hendra.
Ia mengatakan, setelah pria tersebut tiba di depan masjid, pelaku berpura-pura mengelap mobilnya sambil memperhatikan keadaan sekitar.
"Nggak lama, dia masukkan kotak amalnya ke plastik, baru diangkut ke mobil," ujarnya.
Hendra mengaku pihak masjid telah melaporkan pencurian itu ke Polsek Jagakarsa.
Rekaman CCTV yang memperlihatkan wajah kedua pelaku juga sudah diserahkan.
Terekam CCTV, Pelaku Pencurian di Masjid Kawasan Ciganjur Kembalikan Kotak Amal
Sebuah kotak amal di Masjid Mahalul Ghufron, Ciganjur, Jakarta Selatan, diduga dicuri dua orang tak dikenal.
Aksi keduanya pun terekam kamera CCTV, dan menjadi viral setelah diunggah akun @jakarta.terkini di media sosial Instagram pada Rabu (28/8/2019).
Dalam video tersebut, terlihat seorang pria membawa kotak amal tersebut dengan kedua tangannya.
Ia kemudian menaruh kotak amal itu ke bagian belakang mobil berwarna hitam yang terparkir di depan masjid.
Kapolsek Jagakarsa Kompol Harsono membenarkan aksi yang diduga pencurian itu. Ia mengatakan aksi itu terjadi pada Selasa (27/8/2019) pukul 13.30.
"Kita penyelidikan dulu karena pelapor baru buat laporan kemarin. Pelapornya itu DKM-nya (Dewan Kehormatan Masjid)," kata Harsono saat dikonfirmasi, Kamis (29/8/2019).
• Kurir Narkoba di Surabaya Diciduk Polisi, Aksi Tersangka Dikendalikan Bos yang Mendekam di Lapas
• Pria Tewas Terbakar Dalam Mobil di Bekasi Diduga Siram Bensin ke Tubuh Buat Bunuh Diri
• Pengurus Masjid di Jagakarsa Benarkan Pencurian Kotak Amal, Awalnya Pelaku Pura-pura Salat
• Hari Pertama Operasi Patuh, Ratusan Pengendara Roda Dua di Tangerang Kena Tilang
• Hari Pertama Operasi Patuh, Ratusan Pengendara Roda Dua di Tangerang Kena Tilang
Namun, ia menjelaskan, pelaku diduga pencuri telah mengembalikan kotak amal tersebut.
"Iya satu jam kemudian dikembalikan," terang dia.
Harsono mengaku belum mengetahui jumlah uang yang ada di dalam kotak amal.
"Belum tahu, lagi di cek, di lidik dulu," ujar Harsono.