Terungkap Motif Siswa SMK Bogor Duel 1 Lawan 1 Pakai Celurit, Ajakan Lewat WA dan Ditonton Teman

Kapolres Bogor AKBP A.M Dicky menjelaskan kronologi tewasnya siswa SMK dalam duel satu lawan satu.

WARTAKOTA
Ilustrasi Celurit 

TRIBUNJAKARTA.COM, BOGOR - Kapolres Bogor AKBP A.M Dicky menjelaskan kronologi tewasnya siswa SMK dalam duel satu lawan satu.

Siswa SMK yang tewas berinisial A (17) setelah duel gunakan celurit dengan siswa J (17) di Kampung Baru, RT 01/08, Desa Wanaherang, Kecamatan Gunungputri, Kabupaten Bogor.

Via Vallen Kesal Pakaian, Uang Hingga Daleman Dibawa ART: Tangannya Panjang

Pemilik Wedding Organizer Didatangi Korban Setelah Pasangan Ini Viral, Keluarga Tak Bisa Hubungi

Jadi Korban, Calon Pengantin dan Rekanan Katering Cari Wedding Organizer yang Tipu Pasangan Ini

Peristiwa itu berawal dari saling menantang duel antara korban dan pelaku melalui aplikasi pesan WhatsApp.

Kemudian mereka menentukan tempat dan bertemu pada Kamis (22/8/2019) sekitar pukul 23.30 WIB malam di depan sebuah pabrik di Wanaherang.

"Tersangka menantang duel korban melalui WhatsApp lalu ditentukan lokasi duelnya di daerah Gunungputri. Di sana baik tersangka maupun korban ditemani beberapa temannya," terang Kapolres Bogor AKBP A.M Dicky dalam jumpa pers di Mapolres Bogor, Senin (2/9/2019).

Rekan tersangka maupun pelaku turut menyaksikan duel yang berlangsung malam hari itu.

"Jadi duelnya ini pakai celurit. Baik tersangka maupun korban ditemani beberapa temannya. Korban didampingi 2 orang temannya, tersangka didampingi 4 orang temannya," kata Dicky.

Kapolres Bogor, AKBP Andi M Dicky saat rilis kasus pelajar duel satu lawan satu, Senin (2/9/2019)
Kapolres Bogor, AKBP Andi M Dicky saat rilis kasus pelajar duel satu lawan satu, Senin (2/9/2019) (TribunnewsBogor.com/Dok Polres Bogor)

Dicky menjelaskan mereka merupakan pelajar dari dua SMK yang berbeda.

Pelajar A (17) akhirnya tewas setelah terkena bacokan celurit oleh pelajar berinsial J (17).

"Motif sementara, duel ini karena seperti saling menantang ingin menbuktikan keberanian masa muda, remaja, ada semacam pembuktian-pembuktian diri mereka," ujarnya.

Setelah peristiwa duel tersebut, pelajar tersangka J sempat melarikan diri bersama temannya.

Dua tersangka kemudian berhasil ditangkap, yakni tersangka J dan rekannya AM (17) yang turut membantu menyiapkan celurit termasuk menyuruh duel tersebut.

"Dua-duanya (tersangka) sudah kita proses sesuai UU perlindungan anak pasal 80 dan kita junto juga pasal 338 dan 351 KUHP karena para tersangka masih tergolong anak maka perlakuannya pun berbeda dalam penangannnya," ungkap Dicky.

Siswa SMK Bogor Tewas Terkena Celurit Saat Duel 1 Lawan 1

Pelajar SMK di Bogor terlibat duel satu lawan satu menggunakan celurit.

Akibat duel tersebut, seorang pelajar SMK berinisial A (17) tewas.

Insiden tersebut terjadi di Kampung Baru, RT 01/08, Desa Wanaherang, Kecamatan Gunungputri, Kabupaten Bogor.

Kapolres Bogor AKBP Andi M Dicky menjelaskan bahwa peristiwa ini terjadi pada Kamis (22/8/2019) sekitar pukul 23.30 WIB malam.

Korban tewas setelah terkena bacokan senjata tajam jenis celurit oleh pelajar berinsial J (17).

"Ini satu lawan satu, dari 2 SMK yang berbeda. Korban akhirnya meninggal dengan luka bacokan celurit. Jadi duelnya ini pakai celurit," kata Dicky dalam jumpa pers di Mapolres Bogor, Senin (2/9/2019).

Setelah peristiwa duel tersebut, pelajar tersangka J sempat melarikan diri bersama temannya.

Dua tersangka kemudian berhasil ditangkap, yakni tersangka J dan rekannya yang turut membantu menyiapkan celurit termasuk menyuruh duel tersebut.

"Dua-duanya sudah kita proses sesuai UU perlindungan anak pasal 80 dan kita junto juga pasal 338 dan 351 KUHP karena para tersangka masih tergolong anak maka perlakuannya pun berbeda dalam penangannnya," ungkapnya.

Buntut Saling Ejek di Media Sosial, Puluhan Remaja Surabaya Janjian Tawuran Bawa Senjata Tajam

Puluhan remaja Surabaya diamankan Polisi gara-gara janjian tawuran di Jalan Jakarta usai saling ejek di media sosial, Minggu (1/9/2019) dini hari.
Puluhan remaja Surabaya diamankan Polisi gara-gara janjian tawuran di Jalan Jakarta usai saling ejek di media sosial, Minggu (1/9/2019) dini hari. (surya.co.id/willy abraham)

Puluhan remaja janjian tawuran di Jalan Jakarta, Minggu (1/9/2019) dini hari.

Puluhan remaja ini tergabung dalam dua kelompok yakni, Aliansi Jawara Kampung dan All Star.

Mereka sudah bersiap-siap tawuran dan membekali diri dengan senjata.

Berbagai senjata dalam genggaman mereka seperti celurit, parang, ikat pinggang dengan kepala besar dan batu.

Beruntung aksi mereka langsung diketahui petugas yang sedang patroli.

Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak AKBP Antonius Agus Rahmanto mengatakan, saat melakukan patroli, petugas melihat puluhan anak dari kelompok Aliansi Jawara Kampung di Jalan Gresik, Surabaya bergerombol membawa sajam.

"Kami melihat segerombolan anak yang rata-rata usianya masih di bawah umur dan membekali dirinya dengan senjata tajam dan langsung kami amankan," ujar Kapolres Antonius Agus Rahmanto di Mapolres Tanjung Perak, Minggu (1/9/2019) pukul 01.00 wib.

Korps Bhayangkara juga menyisir kelompok lawan di Jalan Jakarta.

All Stars yang juga sudah bersiap membawa senjata tajam. Mereka duduk-duduk menunggu musuh datang.

Tetapi bukannya musuh yang datang, melainkan Polisi.

Langsung saja remaja tanggung ini lari tunggang langgang membuang senjata mereka dan menyelamatkan diri dari kejaran Polisi.

"Mereka sempat kabur dan buang senjata tajam. Langsung kami amankan di Jalan Jakarta Timur," terangnya.

Puluhan remaja itu, langsung digiring menuju Mapolres Tanjung Perak. Puluhan senjata juga berhasil diamankan.

Saat didata, ternyata puluhan remaja ini tidak hanya berasal dari Surabaya saja. Ada pula yang dari Sidoarjo dan Gresik.

Seputar Anjing Gigit ART Hingga Tewas di Ciracas, Diduga Rabies & Pernah Serang Anak Sampai Kritis

Korban Meninggal Dunia & Luka-luka Tabrakan Beruntun Tol Cipularang Sudah Dievakuasi ke Rumah Sakit

Ini Sosok Anggota DPRD Kota Tangerang Paling Muda, Usianya Baru 22 Tahun

Istri di Riau Suruh 2 Pemuda Bunuh Suami, Pelaku Mengaku Tak Dibayar

Lebih miris lagi, satu anggota geng itu ada yang masih duduk di bangku sekolah dasar (SD).

"Awalnya tawuran dipicu saling diejek di media sosial, ini ada yang masih kelas 4 SD," terangnya.

Sementara itu, salah satu kelompok ini kepada petugas menyatakan, mereka sepakat tawuran di Jalan Jakarta Barat, seberang Pos Lantas.

"Ya memang kami janjian disana, kami tidak terima diejek," katanya.

Puluhan remaja ini menginap di Mapolres Tanjung Perak. Tetapi tidak diproses secara pidana. Petugas akan memanggil orang tua mereka.

Selain diberikan arahan, kedua kelompok ini diminta berjanji tidak akan melakukan perbuatan seperti ini lagi dan bersama-sama menyanyikan lagu Indonesia Raya.

Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Buntut Saling Ejek di Media Sosial, Puluhan Remaja Surabaya Janjian Tawuran Bawa Senjata Tajam, 

Artikel ini telah tayang di tribunnewsbogor.com dengan judul Duel Satu Lawan Satu Pakai Celurit, Pelajar SMK di Bogor Tewas Terkena Bacokan, 

Artikel ini telah tayang di tribunnewsbogor.com dengan judul Kronologi Pelajar Tewas Usai Duel Satu Lawan Satu di Gunungputri, Disaksikan Teman-temannya,

Sumber: Tribun Bogor
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved