Tabrakan Beruntun di Tol Cipularang
Gelisah dan Tak Langsung Percaya Suaminya Jadi Korban Kecelakaan Maut, Ini yang Menyadarkan Ratna
"Saya sebagai istri walau mulai enggak enak perasaan saya dan gelisah saya tetep enggak percaya dan masih ngiranya bohong," kata Ratna.
Penulis: Ega Alfreda | Editor: Wahyu Aji
Kemarin, Subhana bersama istrinya masih berada di RS MH Thamrin. Subhana tampak mengalami luka-luka di kepala hingga tangan.
Mani (39) istri Subhana mengaku mengenali Dedi. Sebelum kecelakaan, keduanya sempat berjalan beriringan.
"Iya kami berangkat bareng dari Cianjur. Kalau pak Dedi meninggal, saya lihat di kamar jenazah," ujar dia.
Rekayasa Lalu Lintas

Polisi dan pihak terkait gelar olah TKP kecelakaan beruntun di Tol Cipularang KM 91 Desa Pasirmunjul, Sukatani, Purwakarta, PT Jasa Marga lakukan rekayasa arus lalu lintas, Selasa (3/9/2019).
Kecelakaan yang melibatkan puluhan mobil itu mengakibatkan delapan orang meninggal dunia dan puluhan orang luka-luka.
Dengan demikian, pihak kepolisian bertekad untuk mencari fakta-fakta atau penyebab utama kecelakaan yang terjadi pada Senin (2/9/2019) siang tersebut.
Demi kelancaran olah TKP, sterilisasi jalur perlu dilakukan agar tidak ada kendaraan yang mengganggu prosesnya.
Corporate Communication & Community Development Group Head PT Jasa Marga, Dwimawan Heru, menyebut rekayasa lalu lintas diberlakukan di sekitar lokasi kejadian.
"Jasa Marga bersama pihak Kepolisian kembali meberlakukan rekayasa lalu lintas contraflow yang dimulai sejak KM 96 sampai KM 90 Tol Cipularang," kata Dwimawan Heru melalui pesan yang diterima.
Rekayasa arus lalin berupa contraflow atau lawan arus tersebut diberlakukan sekitar pukul 09.20 WIB.
Diketahui, jalur arah Bandung menuju Jakarta di sekitar lokasi kecelakaan ditutup total sementara.
Demi kelancaran arus lalu lintas lainnya, Jasa Marga bersama pihak terkait memberlakukan pengalihan arus lalin.
"Bagi pengguna jalan dari arah Bandung ke arah Jakarta dapat keluar di Gerbang Tol Cikamuning dan masuk kembali lagi ke Jalan Tol Cipularang melalui GT Jatiluhur," ujar dia.
Pada kesempatan itu, atas nama PT Jasa Marga, Dwimawan memohon maaf kepada para pengguna jalan tol atas ketidaknyamanan yang mungkin ditimbulkan atas pengalihan lalu lintas yang dilakukan.
Sekaligus mengimbau kepada pada pengendara untuk tetap fokus berkendara di jalan.
Menaati peraturan lalulintas dan memenuhi kecepatan minimum berkendara di jalan tol adalah salah satu cara untuk berhati-hati dalam berkendara.
"Memperhatikan rambu-rambu serta arahan petugas, terutama menjelang titik awal contraflow yang diberlakukan," ucapnya menambahkan.
Contraflow Tol Cipularang

Akibat kecelakaan maut di tol Cipularang yang menewaskan delapan orang, hingga hari Selasa (3/9/2019) masih diberlakukan rekayasa lalulintas contra flow.
Contra flow ini dilakukan dari Jalan Tol Cipularang arah Bandung menuju Jakarta mulai Km 96 hingga Km 90 +200.
Rekayasa arus lalin berupa contraflow atau lawan arus tersebut diberlakukan sekitar pukul 09.20 WIB.
Demi kelancaran arus lalu lintas lainnya, Jasa Marga bersama pihak terkait memberlakukan pengalihan arus lalin.
"Bagi pengguna jalan dari arah Bandung ke arah Jakarta dapat keluar di Gerbang Tol Cikamuning dan masuk kembali lagi ke Jalan Tol Cipularang melalui GT Jatiluhur," ujar dia.
Pantauan Tribun Jabar siang ini pukul 10.30 WIB, contra flow ini dilakukan karena petugas kepolisian dan Dishub masih melakukan olah TKP di lokasi kejadian tepatnya di KM 92.
Terlihat puluhan petugas kepolisian xan Dinas Perhubungan sedang mempersiapkan olah TKP.
Belasan jurnalis dari berbagai media juga berada di lokasi untuk meliput.
Sementara itu, 20 kendaraan yang terlibat kecelakaan beruntun sudah dievakuasi dari badan jalan.
Contra flow ini menggunakan satu lajur jalan tol arah Jakarta Bandung sepanjang 6 km.
Kendaraan dari arah Jakarta- Bandung sedikit tersendat karena pengendara berjalan perlahan di sekitar lokasi kecelakaan maut.
Secara keseluruhan, perjalanan dari arah Jakarta menuju Bandung atau sebaliknya pada Selasa siang ini lancar.
Olah TKP
Kini, Selasa (3/9/2019), pihak kepolisian tengah menggelar olah TKP kecelakaan Tol Cipularang.
Seperti yang diketahui, kecelakaan beruntun di Tol Cipularang ini memakan korban jiwa.
Ada delapan korban meninggal dunia akibat kecelakaan maut yang terjadi pada Senin (2/9/2019).
Berikut ini video olah TKP kecelakaan Tol Cupalarang yang disiarkan Kompas TV.
Kronologi
Tabrakan beruntun di Tol Cipularang, Senin (2/9/2019) berawal dari dam truk yang terguling.
Hal itu disampaikan Kapolda Jabar, Irjen Pol Rudy Sufahriadi, kepada wartawan saat mendatangi lokasi kecelakaan beruntutun tersebut.
Diduga, kecelakaan beruntun tersebut bermula dari truk pasir yang mengalami patah as dan terguling di ruas Tol Cipularang arah Jakarta.
"Awalnya adalah dam truk terguling menyebabkan kendaraan di belakangnya mengerem mendadak," ujar Irjen Pol Rudy Sufahriadi.
Kendaraan-kendaraan di belakang truk pun melakukan rem mendadak.
• Sparta Gigit ART Hingga Tewas, Bima Aryo: Ini Tragedi Bagi Kita Semua
• Pembuluh Darah Sobek Digigit Sparta Jadi Sebab Yayan Meninggal Kehilangan 50 Persen Darah di Tubuh
• Reaksi Bima Aryo Saat Sudin KPKP Jakarta Timur Evakuasi 3 Anjingnya
• Ada Anggaran Menginap di Hotel, Pelantikan Anggota DPRD Kota Depok Habiskan Rp 590 juta
Namun karena kendaraan-kendaraan tersebut melaju dengan kecepatan tinggi dan kondisi jalan menurun membuat kendaraan di belakang truk tidak mampu menghindar.
"Ada kendaraan dam truk pengangkut tanah terguling sehingga menutupi jalur kendaraan di belakang. Karena ini jalan menurun dan kendaraan kecepatan tinggi, jadi sulit untuk menghindar," ujar Kapolres Purwakarta, AKBP Matrius.
Nampak secara visual, sejumlah kendaraan nampak dalam kondisi rusak di sekitar ruas jalan.
Beberapa kendaraan nampak terbakar dan menguarkan asap hitam yang membumbung.
Beberapa kendaraan pun nampak bertumpuk dan terlempar hingga keluar ruas jalan tol.
Sekitar 21 kendaraan terlibat dalam kecelakaan beruntun ini. (TribunJabar.id)